Miss, Miss and Miss

 

Tittle : Miss, Miss and Miss

Author : Kimhyunna

Length : Drabble

Language : Indonesian and English

Location : South Korean

Main Cast : Kim Ki Bum as Key (SHINee) and Kim Soe Rin as Soe Rin (OCs).

Genre:   Angst / Tragedy, Romace

Rated : PG

Disclam : I do not own Key nor Soe Rin, They belong to SHINee, Her Parents and SME. I do own this plot story, that belongs to my imagination and I just wanna share about my dream.

Key, 25 Years Old

Kim Soe Rin, 21 Years Old

ini ff buat dongsaengi ku yang udah bikin drabble untuk ku..

akhirnya, aku membuatkan ini untuk dia (evkissme a.k.a ella) ..haha

semoga dia atau pun kalian yang baca suka dengan ff ku 🙂

dan ff ini terinspirasi oleh lagu Miss, Miss and Miss – k.will

Sebelumnya aku mau ingetin :

 PLEASE DON’T BE SILENT READER, COMMENT PLEASE !!!

***

Kim Soe Rin POV

Aku adalah Kim Soe Rin, 21 tahun dan sekarang sudah 2 bulan menikah dengan namja yang bernama Kim Ki Bum atau bisa dipanggil Key. Hubungan ku dengan key tidak berjalan dengan mulus. Karena, key selalu sibuk dengan urusan kantor. Kadang, aku mempertanyakan apa key pernah menganggap ku sebagai istrinya? Karena, yang ku ketahui keadaan ku dengannya tidak berjalan dengan lancar sebagaimana suami istri kebanyakan. Key selalu sibuk dengan tugasnya di Kantor dan selalu membuatku mempertanyakan perasaannya terhadapku. Memang, aku dan key menikah karena perjodohan dari masing-masing orang tua kami. Tapi, jauh di lubuk hatiku ‘ Aku mencintainya, bahkan lebih’.

“ Key, kau sudah pulang?” tanyaku kepada key yang sudah pulang dari kantornya.

“ Hmm” jawabnya singkat.

“ Apa kau sudah makan sebelumnya?” tanyaku yang bersiap-siap ke dapur.

“ Sudah” hanya jawaban itu yang selalu ku dengar dari mulutnya. Hanya ‘ iya’ atau ‘ tidak’.

“ Key, apa kau sedang ada masalah?” tanyaku lagi.

“ Tidak” jawab key sambil masuk kedalam kamarnya.

Kalian mungkin merasa aneh? Ya, kalian benar. Aku dan key selama menjalani pernikahan tidak pernah berada dalam satu kamar. Karena, key yang meminta ku untuk pindah ke kamar gudang yang sekarang sudah menjadi kamarku. Key selalu pergi ke kantor sebelum aku bangun dan menyiapkan makanan untuknya. Dan, selalu pulang setelah aku tertidur.

Key .. apakah kau tahu apa yang aku rasakan sekarang?

Sakit .. sangat sakit ..

Perasaan ku tak tenang dan selalu cemas akan keadaanmu ..

Aku menyayangimu .. lebih dari apapun ..

Dan, sampai saat ini aku ingin kau melihat ku ..

Karena, hanya kau melihatku, aku berharap kau akan tahu tentang keberadaanku ..

Istri para tetangga pernah mengatakan ‘ aku sangatlah berutung’. Karena, aku memiliki suami yang tampan dan tidak banyak melarang. Tapi, di dalam hatiku .. aku sangat sedih .. Karena, yang aku inginkan ia melarang ku untuk berpergian jangan terlalu malam atau apapun.

Saturday, October 16, 2010

Hari ini adalah hari ulang tahun ku, dimana hari ini adalah hari terburuk ku. Karena, suami ku pergi tampa membangunkan ku dan memberiku ucapan selamat ulang tahun. Hari ini sangatlah sunyi, Eomma ku menelpon ku dan menanyakan kabarku ‘ Apa kau baik-baik saja, Nak?’.

Saat ini aku berada di ruang dapur. Kalian pasti bertanya aku sedang melakukan apa? Aku sedang membuat kue ulang tahun ku sendiri sambil menunggu suami ku pulang. Tapi, setelah aku terus menunggunya selama empat jam dia tidak kunjung pulang. Akhirnya, aku menyalakan lilin dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun ku sendirian sambil menangis. Menangis .. hanya itu yang bisa ku lakukan saat ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Aku terus menunggunya di ruang tengah sambil sesekali menengguk kopi yang masih hangat.

Sunday, October 17, 2010

Tak terasa hari sudah pagi, aku merasakan ada yang menyelimutiku. Ternyata, ada sebuah selimut yang menutupi sebagian tubuhku. Aku langsung bangun dari tidurku dan langsung mencari kemana keberadaan key. Namun, hasilnya nihil. Key sudah pergi dengan meninggalkan satu note yang ia tempel di kulkas.

“ Kau tidak usah menungguku lagi ..”

 

Key

Aku terus menangis sambil terduduk dan memukul tubuh ku sendiri. Aku bagaikan orang gila dan aku merasa gagal sebagai istri. Di pikiranku hanya satu pertanyaan, ‘ Key, apakah kau menyukaiku?’.

 Saat aku sedang membersihkan rumah. Aku selalu menatap kearah kamar key sambil menimbang-nimbang apakah aku juga harus membersihkan kamarnya? Karena, selama ini key selalu tidak memperbolehkanku masuk kedalam kamarnya. Tapi, dalam perasaan ku timbul suatu keinginan terpendam.

Ya, aku ingin masuk dan melihat kamar key. Dan Betapa, terkejutnya aku ketika melihat foto-foto seorang yeoja yang ku ketahui adalah mantan kekasihnya sebelum menikah dengan ku. Foto-foto itu tertempel rapi di setiap sudut ruangan.

Aku hanya bisa menangisi kebodohanku untuk terus percaya dan selalu mencintainya. Dan, tertawa dengan semua foto-foto di sekelilingku. Hanya itu yang bisa ku lakukan sekarang.

Dengan tampang yang berentakan aku cepat-cepat berlari kearah dapur dan mengambil pisau untuk ku tancapkan kearah tubuhku. Tapi, semuanya aku urungkan.

Akhirnya, aku mengambil langkah kearah kamar ku dan mengambil kertas untuk ku tulis kan perasaanku dari dulu sampai sekarang. Perasaan ku yang selalu merasa di sisihkan, selalu sendiri dan selalu diacuhkan.

Setelahku menuliskan seluruh perasaan ku di kertas itu, aku mengambil kunci mobil. Aku terus mengendarakan mobil ku dengan kecepatan 180 km/jam. Dengan, kecepatan itu aku terus menerus menginjak gas tanpa menginjak rem atau apapun. Yang didalam pikiranku hanyalah ‘ MATI’.

Sebuah truk pengangkut barang berjalan dengan kecepatan penuh tidak henti-hentinya membunyikan klakson untuk membuatku menyingkir. Tapi, aku tetap pada pendirianku dan terus menginjak gas.

Criiiiiitttttttttttttt BRAKKKKKK !

 

Key POV

Tidak seperti biasanya aku pulang sekitar jam 7 malam. Karena, tugas-tugas ku di kantor yang sangat menumpuk. Tiba-tiba aku mencemaskan keadaan Soe Rin di rumah. Dengan cepat aku bergegas untuk pulang kerumah. Namun, betapa terkejutnya saat aku melihat keadaan rumah yang kacau balau dan kamar ku yang terbuka? Sejak kapan kamarku terbuka, apakah mungkin Soe Rin masuk kedalam kamar ku. Saat aku memasuki kamar ku, benar dugaan ku Soe Rin sudah melihat kamar ku dan sudah mencopot hampir setengah foto mantan kekasihku ‘ Luna’. Aku terus berusahan mencari keberadaan Soe Rin di setiap sudut rumah. Namun, hasilnya nihil. Saat aku mulai memasuki kamarnya ada sebuah surat dan sebuah diary yang setengah tinta nya luntur.  Pertama, Saat aku membaca diary itu, tanpa disengaja air mata ku terus turun menyelusuri pipiku.

Wednesday, September 1, 2010

Hari ini aku menikah dengan namja yang sangat aku sukai di universitas. Namanya Key.

Apa kau tahu diary, hari ini bagaikan mimpi bagiku. Walaupun aku tahu kalau key sama sekali tidak tertarik kepadaku. Tapi, aku akan berusaha menjadi istri yang terbaik untuknya.

Friday, September 3, 2010

Hari ini sifat key masih saja seperti itu ..

Dia bahkan tidak pernah memakan masakan ku.

Tapi, aku akan terus berusaha .. Soe Rin Hwaiting !

Tuesday, September 30, 2010

Ini adalah akhir September. Namun, key tetap tidak menatap mataku ..

Friday, October 8, 2010

Hari ini tetap dan sama seperti hari kemarin. Para tetangga selalu saja memuji suami ku Key. Namun, mereka tidak pernah tahu kalau aku sama sekali tidak berarti bagi dirinya.

Friday, October  15, 2010

Besok adalah hari ulang tahun ku. Aku akan membuatkan kue untuk ku rayakan bersama key. Semoga besok dia mengucapkan selamat ulang tahun kepada ku.

Saturday, October 16, 2010

Hari ini key berangkat tanpa membangunkan ku terlebih dahulu. Bahkan, ia tidak mengucapkan ulang tahun TT_TT

Jadi, kemarin ia berulang tahun? Namun, mengapa aku tidak tahu. Mungkin aku terlalu lelah hingga akhirnya, aku tidak mengetahui tanggal lahirnya. Dan, sekarang aku merasa sangat bersalah terhadap Soe Rin. Namun, dimana ia sekarang? Aku merindukan keberadaannya sekarang?

Surat .. Aku belum membaca surat itu ..

Perlahan namun pasti aku membuka surat itu dengan penasaran. Ketika aku membukanya, aku kembali menangis dan memeluk surat itu.

Dear, Key ..

Aku tahu kau tidak akan mungkin pernah melupakan mantan kekasih mu itu. Namun, hanya satu yang aku inginkan ‘ Kau melihatku berada didekatmu’. Aku tahu mungkin aku egois dengan keadaan ini. Namun, jujur aku sangat merasa kesepian key. Setiap aku menanyakan keadaan mu kau hanya menjawabnya dengan singkat. Bahkan, terkadang kau tidak pernah mengatakan apapun kepadaku. Batinku tersiksa, bahkan aku pernah mencoba bunuh diri. Namun, semua itu ku urungkan sebelum aku mencapai impian ku yaitu, menjadi istri yang terbaik untuk mu. Namun, semuanya sudah berakhir .. hati mu sudah bukan milik ku. Kau lebih memilihnya .. Bahkan, disetiap sudut kamarmu kau menempelkan foto-fotonya. Aku jadi ingat saat kau tidak memperbolehkan foto perkawinan kita terpajang di ruang tamu. Tapi, hati ku sangat sakit key .. benar-benar sakit. Hingga sekarang aku sudah mengambil keputusan key. Mungkin setelah kau membaca surat ini aku sudah tidak ada di sekitar mu atau mungkin akan lebih. Kau tidak akan menemukanku untuk selama-lamanya. Jika aku diberikan kesempatan untuk hidup. Aku akan meminta untuk tidak pernah mengenalmu dan mencintaimu. Karena, dengan melihatmu hatiku terasa kelu dan sakit. Perasaanku tercabik saat kau selalu membuatku menunggumu.

Dengarkan aku Key, aku tidak akan mengatakannya lagi .. Karena, mungkin kita tidak akan bertemu lagi. Bukan berarti aku meninggalkanmu untuk pergi jauh. Tapi, ketahuilah aku sangat MENCINTAI MU LEBIH DARI APAPUN DI BUMI INI.

Saranghaeyo ..

‘ Tok .. Tok .. Tok  ‘ terdengar suara ketukan pintu dari arah luar, Saat aku membukakan pintu ternyata ada 2 orang dengan berpakaian polisi.

“ Apakah anda bernama Kim Ki Bum?” tanya salah satu polisi itu.

“ Ne, Ki Bum imnida” jawabku dengan sedikit bingung.

“ Kami kesini ingin mengabarkan bahwa istri anda yang bernama Kim Soe Rin ..” kata polisi itu sambil melepaskan topi mereka dan memegangnya erat.

“ Istri saya .. ada apa dengan istri saya?” tanya ku sambil sedikit sesegukan menahan tangis ku yang sudah keluar sejak tadi.

“ Mianhae, istri anda sudah meninggal dan sekarang sedang diperiksa di Rumah Sakit. Pihak rumah sakit sudah berusaha sebisa mungkin. Namun, istri anda sudah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit” kata kedua polisi tersebut. Aku hanya terduduk dengan kepala yang menyender di dinding sambil melepas tangis ku dan memeluk diary dan surat istri ku.

Perasaanku sangat terpukul, dan merasa sangat bersalah atas kepergian seorang istri yang rela menahan perasaannya karena keegoisanku. Aku menangis sejadi-jadinya tidak peduli dengan sekitar ku yang mungkin menatapku aneh. Saat ini aku benar-benar bersalah dan menjadi orang yang sangat bodoh.

Keesokan harinya ..

Aku menatap gundukan tanah yang sedikit menjulang keatas. Tempat dimana Soe Rin, istriku dimakamkan. Perasaan bersalah dan terpukul berkumpul menjadi satu. Aku ingin selalu melihatnya menungguku di rumah walau ia selalu tertidur ketika aku sudah pulang. Namun, satu-satunya yang sampai saat ini selalu ku rindukan senyumannya yang selalu menanyakan keadaanku dan kegiatanku. Aku merindukan kehadiranmu, senyumanmu, dan juga cintamu. Miss, Miss and Miss.

 THE END