Goddess of War Part 5

Title: Goddess of War

Author: shinbitokiicecream (shinbi) and akaineko (neko)

Cast: Lee Jinki (SHINee), Choi Minho (SHINee), Kim Jonghyun (SHINee), Choi Soohyun (OC), Lee Shinbi (OC)

Genre: Fantasy, War, Friendship, Family, Romance

Length: Chaptered

Rating: T

Inspired by TVXQ-Keep Your Head Down

Previous Part: Part 1 , Part 2 , Part 3 , Part 4

“Itu kecerobohan adikmu saja sampai bisa diculik oleh rakyat Leight. Biarkan saja adikmu dijadikan sebagai tumbal oleh mereka. Mereka kira dengan menculik adikmu kita akan langsung menyerahkan kembali Pulau Saphire begitu saja.”

Jinki terbelalak mendengar jawaban Raja Zrash. “Jwesonghamnida Yang Mulia. Tapi bukankah itu artinya Leight sudah mulai menyulut api peperangan?”

“Kau sudah tahu jawabannya kan? Penculikan adikmu pasti hanya akal-akalan mereka agar pertahanan kita goyah. Kalau sudah tahu begini harusnya kau cepat bergerak untuk memperkuat pertahanan.”

“Tapi Yang Mulia, bagaimana dengan…”

“Tewasnya seseorang tidak berarti apapun bagi Zrash. Tunjukkan pada mereka kalau tewasnya seseorang tidak berpengaruh pada pertahanan Zrash. Pulau Saphire tetap kekuasaan Zrash!”

Mata Jinki makin membulat mendengar penjelasan Raja Zrash yang selama ini begitu ia agungkan. Matanya memerah, emosinya memuncak, tenggorokannya tercekat. Tangannya mengepal dan perlahan ia bangkit dari berlututnya.

“Jwesonghamnida Yang Mulia. Tapi saya tidak bisa menerima semua ini.”

“Apa maksudmu?”

“Memang keluarga Lee begitu berhutang budi kepada Kerajaan Zrash karena telah memberi kehidupan yang layak. Dan karena itulah aku dan ayahku mengabdi sepenuh hati pada Kerajaan Zrash. Tetapi ini semua sudah berlebihan Yang Mulia. Membunuh yang tidak bersalah, menguasai yang bukan haknya, dan yang terakhir mengorbankan banyak orang hanya demi kekuasaan. Jwesonghamnida Yang Mulia, saya tidak bisa meneruskan semua ini.”

Jinki melepaskan semua atributnya sebagai panglima perang Zrash. Yang tersisa tinggalah baju pemberian ayahnya yang ia pakai sekarang dan pedang yang ia selempangkan di punggungnya.

“Jeongmal kamsahamnida atas kebaikan Raja Zrash kepada keluarga Lee selama ini. Saya undur diri.” Jinki membungkuk di depan semua petinggi kerajaan yang ada di tempat itu. Semua hanya bisa terkejut dalam diam melihat pengunduran diri panglima besar Kerajaan Zrash tersebut.

“Yaa!! Lee Jinki!! Apa maksudmu!!” Raja Zrash pun murka. Tetapi Jinki tidak menghiraukan amarah Raja Zrash dan pergi begitu saja dari ruangan itu.

“Prajurit! Tangkap dia!” terdengar langkah kaki para prajurit mengejar Jinki. Jinki pun mulai mempercepat langkahnya dan menyelamatkan diri dari tempat itu.

Ia berlari dan terus berlari. Tenaganya hampir habis ia gunakan untuk menyelamatkan diri. Nafasnya pun mulai tersengal-sengal. Ia tidak kuat berlari lebih jauh lagi. Ia putuskan untuk bersembunyi di semak belukar yang lebat. Hingga akhirnya ia tidak mendengar langkah para prajurit yang mengejarnya tadi. Ia bisa bernapas lega sekarang.

Dilihatnya langit mulai gelap. Dalam keadaan gelap seperti ini ia tidak mungkin bisa menemukan jalan menuju Leight dengan benar. Ia putuskan untuk beristirahat di tengah hutan itu malam ini. Jinki mengumpulkan beberapa batang kayu untuk dibuat sebagai perapian. Ia menggesek dua batang kayu sampai timbul percikan api. Lalu ia membakar kayu yang lain sehingga api tersebut menyala besar dan cukup untuk penerangan dan menghangatkannya.

Ia merebahkan dirinya di atas rumput dan menerawang jauh ke atas. Baru kali ini ia benar-benar merasa kesepian. Ia teringat akan masa lalunya dimana kebahagiaan keluarganya masih utuh. Di saat ia belum mengenal dunia Zrash yang kejam.

Srek Srek….

Jinki tersadar dari lamunannya. Ia bangkit dan waspada terhadap keadaan sekitar jika tiba-tiba pasukan Zrash menyerang dirinya. Ia melihat siluet seseorang di balik pohon. Ia familiar dengan bentuk rambut yang bergelombang seperti itu.

Ia menghela napas lalu duduk di depan perapian lagi. “Aku tahu kalau kau mengikutiku dari tadi. Keluarlah.” Kata Jinki sambil memainkan perapian di depannya dengan sebatang kayu.

Yeoja itu terkejut mendengar kata-kata Jinki. Nampaknya aksinya kali ini kurang mulus. Ia pun keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan menghampiri Jinki.

Jinki mendongak menatap Soohyun, “Duduklah.”

Soohyun pun duduk di samping Jinki, “Mian aku…”

“Sudahlah semuanya sudah terjadi dan kau terlanjur mengetahui semuanya sekarang.”

“Aku bisa membantumu mencari adikmu. Hitung-hitung sebagai permintaan maafku karena membiarkan Jonghyun membawa adikmu begitu saja. Akan ku tunjukkan jalan menuju kediaman Jonghyun,” Kata Soohyun.

Jinki menarik bibir kanannya, “Gomawo. Padahal selama ini aku sudah bersikap kasar padamu. Tetapi kau masih mau membantuku.”

“Jangan GR. Ini hanya karena adikmu dan Jonghyun. Kalau kau yang hilang, aku tidak akan peduli.” Jawab Soohyun acuh.

Jinki tertawa mendengar perkataan Soohyun. Dan Soohyun pun ikut tertawa bersama Jinki.

“Oh iya kau pasti belum makan seharian karena memikirkan adikmu. Ini makan dulu.” Soohyun mengeluarkan dua buah roti dari kantongnya.

“Gomawo.” Jinki menerima roti pemberian Soohyun.

“Geurae, aku tidur dulu. Besok pagi-pagi kita langsung berangkat menuju Leight.” Ujar Soohyun sambil tersenyum lalu berjalan menuju sisi perapian yang lain untuk merebahkan diri.

Senyum di bibir Jinki mengembang seiring dengan matanya yang memandangi Soohyun tertidur.

***

Keesokan paginya, Jinki dan Soohyun memulai perjalanan mereka menuju Leight.

“Kalau Jonghyun berdarah Leight, berarti kau juga.” Kata Jinki tiba-tiba tanpa memandang Soohyun sedikitpun.

“Eh? Apa?” Soohyun sedikit kaget dengan pertanyaan Jinki barusan.

Jinki melemparkan tatapannya sekilas kemudian memandang ke depan lagi. “Berarti benar dugaanku.”

“Eh? Jangan sembarang menyimpulkan! Aku memang sepupu Jonghyun. Tapi aku bukan keturunan rakyat Leight. Ayah Jonghyun berasal memang berasal dari negeri Leight. Sedangkan ibunya adalah adik ibuku. Sama-sama rakyat Pulau Saphire.” Cerita Soohyun.

“Ya kalau tidak benar tidak usah sewot begitu.”

Soohyun sedikit tersentak. Ia menghela napas, setidaknya Jinki mempercayai cerita yang ia karang barusan.

Mereka pun sampai di pantai perbatasan Negeri Leight. Jinki menghentikan langkahnya sejenak. Ia merasakan hembusan angin dan suara deburan ombak yang sudah lama ia rindukan. Pandangannya mengedar ke segala penjuru pantai. Dilihatnya sebuah menara yang begitu familiar.

“Benar-benar tidak berubah.” Gumamnya.

“Apanya yang tidak berubah?” sahut Soohyun.

Jinki tidak menghiraukan pertanyaan Soohyun. Ia berjalan melewati Soohyun begitu saja menuju menara yang sudah 16 tahun tidak dilihatnya.

“Haish orang ini.” Akhirnya Soohyun mengikuti langkah Jinki dari belakang. Ia merasa aneh dengan kelakuan Jinki yang mengelus dinding menara tersebut dengan tatapan takjub. Dilihatnya Jinki menaiki tangga menara tersebut dengan riang. Ia tidak pernah melihat Jinki sesumringah ini sebelumnya. Sampai akhirnya mereka sampai di puncak menara. Tempat di mana mereka bisa melihat seluruh pemandangan Leight hingga Pulau Saphire.

Jinki menarik napas sedalam-dalamnya. Ia begitu menikmati udara di pantai tersebut. Ia meregangkan tubuhnya dan menariknya ke kanan dan kiri, sampai ia tersadar kalau sedari tadi Soohyun menatapnya dengan aneh.

“Mwoo? Kenapa kau melihatku seperti itu?”

“Kau seperti tidak pernah melihat pantai saja.”

Jinki mendengus kesal, “Sudah lama memang aku tidak pernah merasakan kebebasan seperti ini.” Jinki memutar badannya membelakangi Soohyun. Soohyun menjadi merasa sedikit bersalah. Ia mengerti Jinki mengalami masa-masa yang sulit akhir-akhir ini.

Soohyun berusaha meminta maaf pada Jinki. Ia menepuk bahu Jinki. Belum sempat mengatakan ‘maaf’, batu tempatnya berpijak runtuh dan membuatnya hampir jatuh. Untung Jinki dengan sigap menahan tubuhnya. Dan kini wajah mereka begitu dekat.

“Mianhae.” Kata mereka bersamaan sambil melepaskan satu sama lain.

“Lain kali hati-hati.” Tambah Jinki sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Ah ye. Sudahlah ayo lanjutkan perjalanan.” Ujar Soohyun.

***

“Luruskan pandanganmu. Fokus pada musuh yang akan menyerang.” Jonghyun membetulkan pegangan tangan Shinbi terhadap pedang di tangannya.

“Irreokhae?” tanya Shinbi saat ia sudah mulai bergaya layaknya akan menyerang lawan betulan.

“Hmpfffttt.” Jonghyun terkekeh melihat ulah Shinbi. “Kuda-kudamu salah nona.”

Jonghyun membetulkan kuda-kuda Shinbi yang salah. Setelah itu ia merengkuh Shinbi dari belakang dan memegang tangan Shinbi yang sedang menggenggam pedang. “Kau siap?”

Shinbi mengangguk. Jonghyun membimbing Shinbi mengayunkan pedang pelan-pelan.

“Perkuat lagi genggaman pedangmu.” Ujar Jonghyun.

Tiba-tiba Jonghyun melepaskan pegangannya terhadap Shinbi dan jatuh tersungkur ke tanah. Shinbi bingung dengan apa yang terjadi sampai akhirnya ia melihat luka bakar di kaki Jonghyun.

“Jauhi adikku!” teriak seseorang. Shinbi menoleh ke arah teriakan tersebut. Ia melihat Jinki dengan api membara di tangannya berjalan ke arah dirinya dan juga Jonghyun.

“Oppa! Apa yang kau lakukan pada Jonghyun?!” Shinbi berusaha menolong Jonghyun tetapi tangannya ditahan oleh Jinki.

“Jauhi orang itu! Dia mata-mata Leight yang memperalat dirimu untuk mengalahkan Zrash.”

Soohyun segera menghampiri Jonghyun. Tidak berapa lama kemudian berdatangan prajurit Leight dan mengepung mereka semua.

“Putri Soohyun, anda baik-baik saja?” tanya seorang prajurit.

Jinki dan Shinbi terbelalak mendengar perkataan prajurit tersebut.

“Gwenchana. Cepat bawa Jonghyun masuk dan tangani lukanya segera.” Jawab Soohyun.

Sepersekian detik kemudian keadaan mulai tidak terkendali. Prajurit-prajurit itu mengetahui Jinki menggunakan kekuatan apinya untuk menyerang Jonghyun. Ia pun diseret ke penjara Leight. Sedangkan Soohyun dan Shinbi tidak berdaya apapun karena semuanya berlangsung begitu cepat.

TBC

yang mau mereplace namanya sendiri atau membayangkan tokoh itu dirinya sendiri sok sok atuh =D. ditunggu commentnya ya… yang males comment boleh langsung ngelike ffnya aja tanpa comment,, hhe. pokoknya ada tanda kalian ninggalin jejak di sini,, hhe. neomu neomu gomawoyo buat semua yang udah setia mampir sampe part ini. tunggu kelanjutannya ya chingudeul. jeongmal kamsahamnida #poppopakenamjamasing2

34 responses to “Goddess of War Part 5

  1. wooaaa, gg nyngka jinki ngundurin diri jg dri krjaan zrash.
    kputusan yg tpat.
    hohohonew.
    kyknya sbntr lg jinki bkal ktmu sma minho ya chingu?? <<readers sotoyy.
    ya kthuan deh klau soohyun.
    tpi chingu kog di part ini lbih pndek dri part sblumnya ya??
    di tnggu loh chingu next partnya 😀

    • hehe iya akhirnya..
      yup yup setelah perpisahan yang panjang,, hehehe.
      iyaa akhirnya ketauan juga kalo soohyun putri mahkota.
      hhe iya kayaknya, mian yaa… berikutnya agak panjangan deh,, hhe.
      ne… jeongmal gomawo =)

  2. asik asik jonghyun-shinbi aku sukkkkka hehe

    kren bgt jjong lariin ank org, ya iya laah spa pun yg diajk ma jjong psti mau trmsuk drku ini haha *pa an dee gk pnting

    tpi jjong nyulik ank org da bgusny jga, selain jjong ma shinbi yg seneng, minho jga bkal sneng ktemu onew n onew bsa jln brdua d pntai ma soohyun witwiiieew *haha maksain di sambung2in /plak

    ayo thor hwaiting bkin FF yg lbih pjg *hehe nyndir #brdoa d tepi pntai spya author gk mrah aku sndir gra2 FFny bersa pndek
    bner lho thor pdhal FFny rame #mencairkan suasana hati sang author

    • hihihi.. bayangin aja shinbi itu chingu,, hhi.
      ahahaha bukan lariin sebenernya, cuma ngajak maen #apabedanyacoba XD
      ahahaahaha okehlah…
      hhe mian semian2nya yaaa…
      habisnya udah terlanjur dibagi part2an,, jadinya emang ada yang kependekan kayak gini. hhe mian mian m(_ _)m #lemparjjong
      hhe nggak marah kok beneran, aku malah gomawo banget chingu setia banget comment di ff ini. jadi terharu #hiks
      neomu neomu kamsahaeyo =)

      • aku trima jjong ny hehe *plak
        bgus dee klo gk mrah hohohoho

        iya donk…!!! slma cast da jjong ny psti setia deh haha *da maunya

  3. Raja Zrash kejam amat coba =.=
    itu sih, gara2 jjong bawa kabur anak orang wkwkwk
    kirain ngapain aja taunya ngajarin shinbi maen pedang to, coba jinki ga gegabah langsung nyerang, pasti ga bakal d penjara dia, makin seru aja eon XD dtunggu lanjutannya =D

    • hhe iya kejamnya zrash =______=
      hahaha iyaa sebenernya jjong nggak maksud apa2 kok. iyaa jinki rada nggak sabaran sih,, hhe.
      ne…secepatnya yaaa…
      jeongmal gomawo ya saeng =) #hugpaketaemin

    • wah wah istirahat dulu saeng kalo kebanyakan kaget XD
      wah2 jangan kaget dong #suruhjjongnemeninilma
      hhe iyaa secepatnya yaa..
      jeongmal kamsahamnida =)

  4. Pingback: Goddess of War Part 6 « FFindo·

Leave a reply to Vaniiy Hyesun Lee Cancel reply