I Really Have Perfect Life and Perfect Myself!!


I Really Have Perfect Life and Perfect Myself!!

Ketahuan malas bikin poster, LOL.

Tittle : I Really Have Perfect Life and Perfect Myself!!

Author : Crazu [Crazy Kazu] (?) Kazu1chi

Rating : G (General) Sesungguhnya tidak bisa untuk semua umur

Genre : Comedy, Parody, Hancur Lebur, Abal-abalan ada lagi yang buat cerita kayak gini

Cast : Lee Ji Eun (IU), Kim Ji No (Crazyno)

Previously : I Don’t Have Perfect Life and Perfect Myself (This is Normal Version (?)) (Disarankan kalian baca FF sebelumnya dahulu, baru baca FF super gaje+gila+sedeng+ambrul adul+sarap ini… dijamin akan semakin terasa komedi nya… #うなずく)

Disclaimer : Segala artis dalam cerita ini bukan milik saya, tapi milik manajemen mereka, lalu milik Tuhan, dan tentu milik kalian dong… Oh ya, ini FF (sama sekali tidak) berdasarkan kisah nyata… Juga ini saya tak tahu apa bisa dibilang FF apa tidak, akan tetapi ketika saat saya yang sedang nulis (tepatnya) ngigo, dari awal sampai sudah mau selesai sambil mendengar lagu sedih. Kalau begitu, Happy Reading! Semoga sampai pada tujuan~ (?)

I Really Have Perfect Life and Perfect Myself!!

Air mata. Keluar tak dapat tertahankan oleh apapun. Apalagi jika terus dikeluarkan, mungkin bakal mengalahkan bendungan air, mungkin. Dan itu keluar tanpa sengaja, tanpa sepengetahuanku, tanpa diketahui olehku, tanpa dicermati olehku, tanpa dilihat olehku, tanpa dipandang olehku, tanpa dilirik olehku, tanpa dijitak olehku, tanpa dipelototin olehku, tanpa.. apalagi ye capek.

Hatiku.. pikiranku.. jiwaku.. mataku.. hidungku.. mulutku.. daguku.. jidatku.. semuanya terasa pilu memilu seperti palu yang sedang memalu. Tak tahu harus bilang apalagi. Tapi, entah mengapa aku masih saja sama sekali tak merasakan bahwa aku ini tak berguna. Hebat! Pasti orang-orang beranggapan seperti itu padaku.. Pasti! Pasti banget! Aku memang hebat! Baru disadari itu hal yang lumrah, tapi sudah sadar dari kapan-kapan itu hal yang patut dipancungin jempolnya.

Walaupun air mata ini sudah mengalir deras menelan rumah penduduk setempat, akan tetapi sampai detik ini juga tak dapat mampu menutupi rasa kebingunganku bahwa apa yang sedang kulakukan. Bukan karena cintaku pada rumah penduduk, juga bukan karena kebencian pada para pedagang asongan yang berdagang dengan harganya dilambungkan hampir seharga dengan gas elpiji 12 kg.

Melainkan karena harga kaos kaki.

Aku sungguh tak dapat menahan beban berat yang seberat gedung MPR ini. Beban ini selalu membebankan hatiku, jiwaku, otakku, lidahku, gigiku, tenggorokanku, kakiku, tanganku, punggungku, dan lain-lain sebagainya sebagaimana mestinya.

Setiap abad, setiap tahun, setiap bulan, setiap minggu, setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik, aku harus menghadapi serangan udara yang menyambar pada mataku. Bukan serangan udara seperti yang ada di film-film aksi permisa, melainkan serangan udara dari lebah-lebah yang berterbangan entah kesana kemari tanpa tujuan di depan rumahku. Tiap kali, aku harus lewat pintu depan rumahku. Jangan kaget, jangan syok, jangan pingsan pemirsa, mengapa aku harus lewat pintu depan rumahku? Ya cuma itu satu-satunya pintu keluar di rumahku. Juga bagaikan astronot kesasar, pemirsa, karena pakaiannya mirip seperti astronot yang ketinggalan pesawat.

Oleh sebab itu — HARUS SEBAB ITU, HARUS!! MERDEKA!!~ — aku ditransfer ke panti asuhan. Karena tak ada tempat yang cocok untuk kutinggali selain tiga pilihan : panti asuhan yang salah asuh atau rumah sakit sehat atau kuburan kumuran.

Tiap kali aku jalan kaki dan tak sengaja bertemu dengan semua orang yang mau kenal kek mau gak kenal kek, aku selalu melihat kesedihan mereka. Entah mengapa. Karena begitu aku tiba, mereka langsung ketakutan lari terbirit-birit berasa sedang dikejar seorang siput. Eh, maksudku dikejar setan. Padahal aku ini bukan setan, melainkan ghost.

Dapat kulihat kesedihan di wajah mereka dari sudut 360 derajat Celcius. Mereka tersenyum. Senyuman yang membentuk huruf ‘n’. Menurutku, itu adalah senyuman terhebat, tercanggih, dan terbahagia yang selama ini kulihat. Mata mereka pun tak bengkak, melainkan terbuka lebar sampai-sampai kecoa pun mungkin bisa masuk. Semuanya terasa bahagia sentosa abadi nan jaya. Ku bisa melihat aura yang terpancar pada mereka adalah aura penuh sedih karena bahagia melihatku.

Aku males ingin menjadi seperti mereka. Dapat mengekspresikan ekspresi yang sangat erotis yang pernah ada. Dan satu hal yang sangat sangat dan lebih penting adalah, memiliki kesehatan jiwa. Sebenarnya mereka itu ngefans sama aku atau tidak, mengapa mereka semua setiap melihatku langsung histeris seperti fans sama idolanya saja?

Sudah dari kecil, aku mengetahui bahwa kesehatan jiwaku itu sangat sehat. Melebihi batas maksimum yang dikalikan dengan si maksimal. Bahkan keluarga angkatku saja selalu menyemangatiku karena diriku yang sangat normal ini. Mereka menyemangatiku seperti, “Lebih baik kau mati saja!”, “Enyahlah kau dari bumi!”, “Pergi jauh sana!”, “Kemas-kemaslah barang-barangmu dan pergi dari sini!”. Benar-benar menyemangatiku. Oh My God! Sumpah aku bangga banget memiliki keluarga seperti mereka. Mereka bena-benar memperhatikanku banget. Tak seperti saudara-saudaraku lainnya yang diejek oleh mereka seperti ini, “Nak, kau pintar sekali!”, “Kalau sudah besar, kamu pasti sukses!”, “Kami bangga punya anak sepertimu!”, “Kau memang pantas menjadi juara!”.

Biasanya, setelah mereka menyemangatiku, aku segera membungkukkan badan dan berterima kasih banyak pada mereka. Reaksi mereka pun cukup membuatku bertambah bahagia karena, mereka menggertakkan gigi padaku. Mereka sungguh menerimaku dengan baik, bahkan dengan saudara-saudaraku, mereka tidak mau menerima saudara-saudaraku dengan baik. Mungkin ini terdengar egois, tapi tidak apalah.. egois itu adalah kehidupan. Setuju atau setuju?

Sudah.. sudah.. cukup untuk cerita sekilas tentang diriku masih kecil, nanti jika ditindaklanjuti bakal berbahagia selamanya aku ini.

Karena hal ini saja sudah membuatku bahagia, apalagi selanjutnya? Bakal bertambah bahagia sudah hidupku. Aku benar-benar mencintai hidupku. Benar-benar berasa di surga rasanya. Mendapat semangatan dari keluarga, mendapat kebahagiaan dari semua orang, mendapat kesempurnaan dalam hidupku bahkan diriku sendiri! Benar-benar indah rasanya hidup ini!

Mereka semua menerimaku. Dan aku juga menerima mereka. Hidup itu benar-benar indah!

Terkadang aku suka berpikir dalam hati, Mengapa mereka semua memperlakukan seperti itu padaku? Tapi tak berapa detik kemudian, aku segera mendapatkan jawabannya tanpa diberitahui oleh orang lain, Karena mereka mencintaimu dan menyayangimu, melainkan dariku. Dan itu memang benar-benar terbukti.

Sudah kukerahkan pertanyaan itu pada mereka semua, dan mereka sama sekali tak menjawab. Aku mendengar perbincangan orang-orang, bahwa orang tak bisa menjawab berarti dia menyetujuinya. Melihat mata mereka yang memancarkan sinar kebahagiaan.. sungguh luar biasa. Berbicara pada mereka.. sungguh membuatku tersenyum senang.

Ah.. rasanya.. sulit sekali dijelaskan melalui perkataan. Bagi kalian yang baca ini, mungkin akan mengetahui bagaimana perasaanku ini. Harus! Harus! HAARUSS!

Apa karena aku sempurna? Maka kalian menyemangatiku dengan perkataan yang membuatku tersenyum bahagia? Oh.. kalian memang benar-benar penggemar sejati.

Aku memang benar-benar sempurna. Sangat sempurna. Bahkan melebihi mobil mercedes Benz. Mungkin aku setara dengan mobil limosin. Diantara kalian pasti sudah beranggapan bahwa aku sombong atau egois atau bahkan besar hati, tapi ini memang kenyataan!

Kalian cukup sudah menyemangatiku, jangan membuatku semakin yakin bahwa aku sempurna. Bukan karena aku tidak membutuhkan seruan dari kalian, melainkan karena aku tak ingin egois. Tapi.. ketahuilah bahwa aku sangat menginginkan hidup seperti ini, hidup sempurna.

Tiap detik, aku selalu menghitung melalui jari jemariku. Menghitung sudah berapa banyak yang menjadi penggemarku, ternyata lebih dari 100 orang! Itupun belum yang menyemangatiku, sudah tak terhingga! Oh My God Kimchi! Aku sungguh terharu! Sumpah gila! Aku tak tahu harus berkata apalagi, mataku sudah berlinang karena terharu, boo! Sungguh tak kusangka, benar-benar angka yang sangat fantastis!

Bagiku, semua orang-orang yang menyemangatiku adalah temanku. Namun.. ada yang sangat membuatku kecewa. Sangat kecewa. Entah mengapa, benda yang selalu menemaniku ke sana kemari itu terlihat membenciku. Hanyalah dia satu-satunya adalah musuh terburukku. Selalu menemaniku, tapi selalu memberiku kebencian yang sangat mendalam padanya. Dia adalah boneka Otto.

Rasanya aku ingin mati, sangat ingin mati karena harus mendapati boneka Otto, yang tak sengaja kupungut di pinggir sungai Han.

“Autis!! Mati saja kau!!”

Aku tanpa sengaja mendengar perkataan itu. Aku sedikit terkejut, namun banyak bahagianya. Perkataan itu tiba-tiba keluar dari mulutku tanpa kupikirkan, kupandang tajam ke arah boneka Otto — yang udik, murahan, payah, kampungan, abal-abal, pokoknya semua buruk — yang kugenggam. Ku mulai angkat sebuah batu sebesar kepala semut, ku mulai hantamkan berkali-kali pada boneka itu.

Sayangnya.. tidak mati-mati juga. Sampai kapan Otto akan lenyap dari hadapanku?!

Aku mulai menarik-narik tangan, kaki, rambut jabriknya sekencang mungkin. Benar-benar susah dibunuh ini orang, pikirku.

Ya!! Mengapa cuma kau satu-satunya yang memandangku rendah?! Huh?! Kau mau mati, huh?!” bentakku sekeras mungkin sambil menceburkan Otto ke dalam kolam yang banyak dengan ikan-ikan — yang kabur begitu melihatku entah ke mana tujuan nya yang pasti kabur — berwarna oranye.

Wajah polos Otto ini sangat terngiang-ngiang di benakku. Oh God! Mengapa aku harus punya musuh?! Hidupku sudah sempurna! Otto, kau harus mati hari ini juga!!i

Aku segera menginjak-injak Otto sambil meneriakinya, “Jangan terus diam, pengecut! Aku tahu kau sangat pengecut sehingga kau diam seperti itu! Aku tahu kalau kau takut padaku, tapi jangan diam seperti itu!! Ya!! Kau punya telinga atau tidak?!”

“Sejak aku menyelamatkanmu dari medan perang, sampai kini pun kau tetap tidak mau angkat bicara!! Aku sudah menyelamatkanmu!! Kau harus berterima kasih padaku!! Kau pilih hidup atau mati?!” lanjutku membentaknya sambil membanting-bantingnya di air kolam.

Tiba-tiba tanpa kusadari, aku mendengar seseorang berbicara padaku. Aku terkejut. “Apakah Otto yang barusan bicara?! Akhirnya..!!”

Ya!! Bisakah kau diam, autis?!” lanjut seseorang berbicara padaku yang ternyata bukan dari Otto melainkan dari seorang gadis yang juga tinggal di panti asuhan.

Segera kutoleh ke arah gadis itu. “Ya!! Jangan memujiku berlebihan seperti itu. Aku sudah tahu bahwa aku ini sempurna. Tenang saja, aku akan diam. Ok, buddy?” sambil mengancungkan jempol tangan kiriku dan tersenyum terlihat gigi.

“Huh?! Dasar autis!” dia menyemangatiku. Ehh.. tunggu.. bukan menyemangatiku tapi menyemangati Otto! Oh tidak.. musuhku jadi sainganku, kataku dalam hati.

Gadis itu hendak pergi karena hentakkan kaki nya yang kencang menuju ke ruang tamu, akan tetapi aku ingin dia berhenti. “Ya!!  Jangan menyemangati Otto seperti itu! Dia akan tertawa puas melecehkan aku!! Otto itu bukan autis, tapi dia autism!! Camkan itu!!” balasku sambil berdiri dan membanting Otto ke tanah. Mendengar balasan dariku, dia segera kabur, melarikan diri seperti layaknya seorang maling yang dikejar polisi.

Aku pun tersenyum nakal pada Otto yang tergeletak tak berdaya di tanah. “Mengapa kau harus hidup, huh?! Kau ingin mengacaukanku, ‘kan?! Ya, ‘kan?! Mengakulah!!” teriakku seraya mengambil Otto dan membantingnya lagi. “Bicara!!”

Aku merasa.. amarahku sudah berada di ujung pangkal lidah buaya nya. Kugenggam Otto itu dengan erat sambil menatapnya tajam. “Kau.. akan mati sekarang!!”

Kulemparkan Otto ke luar panti asuhan sekeras mungkin yang sekeras dengan batu karang yang sedang mengarang. Seulas senyuman terulas di wajahku. Aku segera berlari menghampiri Otto, di jalan raya.

Sesampaiku di jalan raya, aku menemukan bahwa Otto tergeletak tak bernyawa di tengah jalan raya. Otto tewas seketika karena dilindas oleh berbagai mobil seperti mobil khusus gas elpiji, mobil khusus BBM, mobil khusus penyedot got, serta lain-lainnya sebagaimana mestinya yang harus memang mestinya.

“Hore!!” teriakku sekencang mungkin dengan rasa yang super bahagia sentosa aman abadi nan jaya ini, sambil melakukan Musiche dance di pinggir jalan raya yang lagi ramai dengan mobil-mobilan.

“Aku adalah sang pembunuh..!! Haha!!” tawaku gembira yang masih tetap melakukan Musiche dance sambil dilirik sinis oleh Jino di seberang. Secara tiba-tiba Jino datang menghampiri dan ikutan Musiche dance tanpa pamrih.

The End

Tak jadi The End karena tiba-tiba Jino yang seperti mosquito berbicara, “Nantikan saya selanjutnya!!!!!!!!!!!!!”

Finally.. This is The Real The End

No.. No.. No.. Wait.. wait.. I do music!! I.. I do music.. yeah!!” tiba-tiba Jino muncul lagi dan menghalangi sutradara Kazu beserta kru-krunya. “Nan musiche.. nan nan nan musiche..!!” teriaknya di mikrofon sambil menyalakan kembali kamera film. Dan masih melakukan Musiche dance.

“Sudahlah.. kau jangan memuji aku. Aku tahu aku ini sempurna,” balasku sambil menggetoknya dengan Otto yang sudah menjadi mayat hidup.

Kazu pun menyengir seperti kuda yang baru disemir. “Ya!! Cut!! Cut!!”

PLEASE.. I REALLY SO SAD, SO HOPELESS, SO MOURN, SO SICK, SO SUCK ABOUT THIS STORY, PLEASE LET ME THIS DIE! AND THEN THE END WILL BE NEVER END

Dan Jino pun tiba-tiba bangun dari pingsannya lalu kembali melakukan Musiche dance.

Kazu dan aku pun saling menggaruk kepala yang banyak kutu buku nya, “Sepertinya bukan kamu saja yang gila, Ji Eun,” ungkap Kazu.

“Sudahlah, Kazu. Aku mengerti maksudmu. Sebegitunya kah kau ngefans padaku? Aku tahu itu. Bahkan sangat tahu. Aku tahu kalau aku ini sangat sempurna.”

“Dan aku pun juga tahu bahwa aku akan didatangi oleh para reader yang cantik, ganteng, manis, cakep, apalagi ya.. karena ke-comeback-an saya dari hiatus,” balas Kazu tersenyum sumringah.

Jino yang masih belum sadar pun bertanya, “Seriously?

..Whatever..

Soundtrack : Every sad songs (?)
Crazyno – Musiche (Actually sad song, why I must put this song.. #dicincangCrazyno)

Note : Seluruh adegan yang ada di dalam FF ini, mohon ditiru, ya. | P.S : Otto : Nama produk asli boneka yang selalu dibawa Pilsuk (Dream High) / IU.

Yang mengerti FF ini berarti HEBAT! Yang tidak mengerti FF ini berarti ORANGNYA SERIUS! (?) *abaikan kalimat ini*

19 responses to “I Really Have Perfect Life and Perfect Myself!!

  1. Kurang ngerti thor comedy-nya di mana meskipun udah baca ff yg sebelumnya hhe._.v
    Tapi ketangkep kok klo ini maksudnya parodi dari ff sebelumnya._.b
    O iya dan bahasanya agak sedikit ribet thor hhe peace._.v

    • Chukhae!! Berarti Anda termasuk orang SERIUS!! *applause*
      Hoho, ini FF comedy ambrul adul+gaje+sedeng+sarap+gila.. *nod*
      Haha, iyo itu sengaja.. 😛
      gamsahamnida.. 😀 *bow*

  2. WAKAKAKKAKAKKAKAKAKAKAK~!!! LOL 😀 Asli deh ini gaje bin alay bin lebay bin bin bin bin apa lg ya????? XD
    Teruskan kenarsisan mu Ji Eun XDDDDDD~ Wah, Kazu makasih bnyk ats pujiannya blg aku manis, cakep&cantik pula *sksd* aku tau kok aku ini perfect banget sama kayak Ji Eun X) *digampar*
    DAEBAKK~ chingu :DD Kocak abis! itu cowok yg ad d gbr itu siapa sih namanya? lucu banget XD

    • kekekekekekeekeke..
      akhirnya ada juga yang orang HEBAT (?) #digetokmasyarakat
      Hoho, itu patut narsis nya diteruskan.. *nod*
      Wakaka.. sama”.. 😛 *Reality : Kalo saya keren, ya ‘kan?? ya, ‘kan?? Iya dong.. (?)* wakakakaka..
      hoho iyo.. 😀
      hmm dia Crazyno.. *nod*
      of course, he’s crazy.. (?)
      hehe, gamsahamnida.. 😀 *bow*

  3. BHUAKAKAKA ! Demi apa ini absurd banget XDD
    Emang amat sangat jelas kalo ini bukan tipikal penulisanmu, ngeliat genrenya pun yang nyeleneh..

    Tapi tetep saia acungin jempol karena dirimu udah terlebih dahulu mengalahkan yang namanya malas menulis daripada saia.. Huakakakaa XDD

    • Akhirnya ada yang menambahkan kata pujian (?) lagi, ‘absurd’.. LOL.
      Wakakakaka, kok bisa tau sih?? (?) Tapi dengan hati yang terikat oleh batu karang (?), saya harus mengumumkan bahwa itu memang tulisanku.. wakakaka..
      Hoho, tapi setelah menulis cerita ini, ya berlanjut lagi rasa dimana kemalesan menulis itu tiba.. -_- #nasib
      btw, gamsahamnida ye.. *bow*

  4. alhamdullilah yah saya gak ngerti ini ff apa……

    itu artinya saya masih normal…. masih waras…!!!!!!!!!!!!!! #terhura

    dari awal baca udah gak ngerti ini ff apa? komedi dimananya……. horror dimananya…… romance dimananyaa……

    malah saya gak baca ampe akhir saking gak ngertinya……

    sudahlah kazuuuuu kau jangan coba2 bkin ff lawak….. itu kan lapakku…. kalau kamu bkin ff lawak ntar aku makan apa???? *makan besi

    yah pokonya gtulah. dengan ff ini aku sadar bahwa aku masih normal dan masih wars tentunya hohohohoho

    • Baru tau kalo seorang Seungwonyet itu masih normal + waras toh.. #kagum (?)
      Perasaan FF ini gak cantumin Horror + Romance deh.. -_-
      Ente gak baca ye?? Ayo ngaku.. -_-
      Bukan makan besi, ente makan sepatu.. *nod*
      Jiahh.. -_-
      Btw gamsahamnida.. *bow*

    • Sudahlah aku tau kalo FF ini memang ada unsur pemaksaannya.. (?) #cincangin (?)
      Kok tau kalo sutradara nya lagi kerjain big masterpiece ini?? (?) #ngaco
      Wakakaka, itu sudah takdirnya.. (?) #kabuur
      Hoho, si Crazyno mah meskipun dance nya gak-tau-mesti-gimana-jelasinnya itu keren loh.. (?)
      Horeee, ada yang ikutan gila juga akhirnya.. (?) #FFsesat
      hehe, gamsahamnida.. 😀 *bow*

  5. (Ma’af lagi baru sempet komen sekarang)
    Jujur,dari awal ampe akhir baca ff ini..yang ngerti bener-bener cuma 2% kali,kak *ngenes*
    Aku suka gif-gifnya kakak sambungin ama cerita..waw,keren,gitu(meskipun lagi-lagi ngga’ ngerti maksudnya apaan-,-)
    AKU SUKA GAYA MENULIS KAKAK~yuhuuu^.^

    • (Ma’af lagi baru sempet balas komen sekarang) (?) #ikutikutan
      Wakakakaka.. 2%.. =)) 98% nya dikemanain?? =))
      Jiahhhhh, saya aja juga bingung apa hubungannya.. -_- #authorapaanini
      Wow, ada yang demen gaya menulis #sebenarnyagayatulisanambruladulkuinimah saya.. @_@
      Hehe, gamsahamnida.. 😀 *bow*

  6. brarti saya trdampar d suatu t4 kediaman org autis yg d kelilingi org2 yg masih waras gt?
    brarti saya jg GILA …. ah~ bahkan sy sdktpun tdk bangga #senyamsenyumsendiri

  7. Oke, ini dateng ya, ini komen ya, jangan ngambek ke boku! awas loh, entar boku tarik kata-kata sensei-nya! #ngomongapasih
    Aslinya pengen ripiu, tapi entah kenapa Jieun yang stress malah mengurungkan niat boku karena ini. Pokoknya boku suka banget sifat Jieun, psikopat sejati itu! Andai boku bisa kayak Jieun wks #stress.
    Rambling banget dah. Udahan dulu deh, rikuesan boku jangan lupa yoh xD

    Salam,
    -hoshinoxxsai

Leave a reply to Hikari_Ishida Cancel reply