Confession : Chapter One :

confession-choi-soo-joon-storyline-redo

CONFESSION

Super Junior Kyuhyun | SNSD Sooyoung | Super Junior Siwon | SNSD Yoona | CN Blue Yonghwa | SNSD Jessica

Author : @MinhoNoona (Choi Soo Joon)

Length : Chaptered

Genre : Romance,Angst,Marriage Life.

Rate : PG 15

Summary :

Kau harus memilih,karena itulah hidup.

Reccomended Song :

  • Hate U,Love U-Super Junior
  • Don’t Go-EXO

Poster : http://cafeposterart.wordpress.com/

Previous Story :

( Prologue )

Annyeonghaseyo,readers !!! Ada yang masih inget cerita ini??? Hehe,18 Juli kemarin saya posting teasernya aja dan setelah itu berlanjut ke “Promise You” dan berhubung “Promise You” udah tamat,mari kita lanjutkan cerita iniiiiii !!! #apasih #skip. Peran utama? masih si magnae setan bersuara indah,Cho Kyuhyun. Haha. Udah ah,langsung capcus aja yaa. SILENT READERS AND PLAGIATOR GO AWAY !!!

 

SOOYOUNG 

Jgrek !!! Aku membuka pintu kamar mandiku,sambil mengeringkan rambut dengan handuk aku berjalan keluar. Ommona…ternyata dia belum bangun juga dari tidurnya,priaku itu masih bergelung dibawah selimutnya. Aku melirik jam. 07.15.

Chagiya,ireona,” aku menggoyang-goyang tubuhnya.

“Hhhmm…,” ia hanya bergumam.

“Apa kau tidak akan pergi ke kantor? ini sudah setengah delapan pagi,”

“MWO??? Setengah delapan???” Kyuhyun memekik,ia langsung bangun dari tidurnya yang lelap. Kalau keseimbanganku tidak cukup bagus mungkin sekarang aku sudah terjungkal jatuh kebawah.

“Aish,kau ini sedari tadi kubangunkan. Kukira kau bangun saat aku ke kamar mandi,tak tahunya kau masih…,”

“Aku pinjam handukmu !!!” Kyuhyun menyambar handuk yang masih kugunakan untuk rambut.

“YA !!! Cho Kyuhyun !!!” pekikku kesal.

“Sayang,siapkan tas kerjaku,file,laptop dan baju kerja,” teriaknya dari dalam.

Aish,benar-benar !!! Aku secepat kilat memakai setelan blazerku,tanpa dandan terlebih dahulu aku mulai mempersiapkan tas kerjanya,file-file yang ia butuhkan dan tak lupa kumasukkan laptop juga. Dan sekaranglah hal yang paling aku bingungkan. Memilih pakaian kerjanya.

“Sayang,sudah selesai belum? aku hampir selesai,” seruannya memecah lamunanku.

“Iya,aku tinggal memilihkan baju kerjamu. Hei,kau sudah selesai? Kau ini mandi atau sikat gigi saja?” balasku.

“Mandi bebek !!!” kicaunya. Aku terkikik pelan,padahal yang kutahu ia memegang rekor terlama dalam soal mandi dibandingkan denganku. Aku memilihkan setelan kemeja biru dongker,celana pantalon hitam,dasi putih dan sepatu hitam.

“Sudah selesai,aku mau siapkan sarapan ya untukmu,”

“Dimasukkan kotak bekal saja,aku mau memakannya di jalan,”

“Ne,Arra Tuan Cho !!!” dengan langkah seribu aku turun ke lantai dasar.

Aku membuka kulkas,hhmm…kira-kira apa ya??? Roti sepertinya pilihan tepat. Aku membuatkan beberapa potong roti dan memasukkannya ke kotak bekal,sebotol air mineral & sekotak susu cokelat. Tepat saat aku memasukkan semuanya ke kantong,Kyuhyun sudah hadir disampingku. Ia tampak rapi dan wangi.

“Aku suka pilihanmu hari ini,” tanggapnya.

“Hhmm…terimakasih banyak,” aku tersenyum.

“Ya,sudah aku pergi dulu ya. Maaf aku tidak bisa mengantarkanmu,”

Gwaenchana,take care dear,” 

Kyuhyun mengecup pipiku ringan.

Ne,have a nice day,” 

Tak lama kudengar deru mesin mobilnya menjauhi rumah. Aku melirik jam dinding. 07.40. Ternyata cukup lama aku menghabiskan waktu. Aku bergegas untuk merias diri sebelum benar-benar pergi ke kantor. 3 Bulan. Ya,usia pernikahanku dan Kyuhyun memang baru 3 bulan. Dan selama itu jugalah setiap hari aku mengalami momen-momen menyenangkan yang belum pernah kualami semenjak menjalin kasih dengan Kyuhyun ataupun saat aku masih sendiri. Pria itu boleh dipandang sebagai pengusaha sukses dimata relasi bisnis atau koleganya,tapi untukku??? Kyuhyun bisa menjadi pria yang begitu pengertian dan dewasa atau dihadapanku dia juga bisa jadi seseorang yang begitu manja dan seperti anak kecil. Haha,aku menyukai dia yang begitu apa adanya.

“Sooyoung-ah,kau dimana?” Tiffany,salah satu rekan kerjaku menghubungi via telepon.

“Aku masih di rumah,waeyo?” 

“Aish,cepatlah kesini. Ada masalah yang hanya bisa ditangani olehmu,” suara Tiffany terdengar begitu khawatir.

“Baiklah,aku akan segera berangkat,” Klik. Aku memutus sambungan telepon.

 

YOONA

Aku baru saja menghempaskan diri di kursi kerjaku,namun sesosok siluet sudah menarik perhatianku di pagi ini. Ia tampak terburu-buru,langkah kakinya seiring dengan badannya yang terhuyung beberapa derajat kedepan,matanya fokus kedepan dan tidak menoleh kearah manapun termasuk ke kubikelku. Cho Kyuhyun.

“Yoona-ya..,” Zhoumi,salah satu rekan kerjaku menyeruak di kubikelku.

“Eh,ige mwoya?” mataku terbeliak kaget.

“Kau ini memperhatikan siapa sih? Kyuhyun?” tebaknya.

Aku mengibaskan tangan.

“Ah,tidak. Kau ini ada-ada saja,untuk apa aku memperhatikannya? Aku sudah bosan dengannya,dia kan sahabatku,”

Zhoumi mengangkat bahunya pelan.

“Ya,sudah. Tolong berikan ini pada Kyuhyun,beritahu bahwa siang ini divisi marketing akan mengadakan rapat untuk melaporkan laporan keuangan bulan ini,”

Aku menerima file dari tangan Zhoumi,namja berdarah china itu menghilang dan lalu aku beranjak menuju ruangan Kyuhyun.

“Kyuhyun-ah..,” aku membuka pintu itu pelan.

Aku bisa melihat jelas Kyuhyun yang tengah asyik menikmati sarapan rotinya. Ia tersenyum kecil.

“Ah,masuk Yoona-ya,”

“Apa aku menganggumu?” tanyaku.

Ani,tadi aku terlambat bangun sehingga tidak sempat sarapan di rumah. Jadi Sooyoung memberikanku bekal untuk dimakan disini,”

Aku mengangguk. Mataku menelisik penampilannya,hari ini Kyuhyun terlihat begitu tampan dengan setelan kemeja biru dongker dan celana pantalon hitamnya. Dasi putihnya berpadu serasi dengan warna lainnya yang terasa gelap.

“Ada apa?” suara Kyuhyun memecah keasyikanku.

“Eh? Ini ada file dari marketing,tadi Zhoumi bilang kalau nanti siang akan ada rapat untuk pemaparan kondisi keuangan,”

Kyuhyun tampak membacanya dengan teliti dan serius,sesekali ia mengunyah rotinya dan lalu menandaskannya dengan sekotak susu cokelat. Harusnya aku yang menyiapkan bekal untuknya,harusnya aku yang memilihkan baju kantor untuknya dan dalam harapanku memang seharusnya akulah yang menikah dengan Kyuhyun. Bukan Choi Sooyoung. Sama sekali bukan.

“Baiklah,atur jadwalku hari ini dengan baik. Aku percayakan semuanya padamu,Yoona-ya,”

“Oke,itu saja. Aku pamit,” Aku beranjak dari kursiku sambil membungkuk.

Selalu saja begini. Bertahun-tahun mengenal Cho Kyuhyun bukan berarti aku terbebas dari tidak normalnya detak jantungku ketika bertemu dengannya.

 

JESSICA

09.00 am,Austria..

“Kau harus ikut denganku,Sica-ya,” ujar Yonghwa.

“Kenapa harus? aku akan tetap disini,Oppa,” ujarku lalu menyesap green tea dihadapanku pelan.

“Oppa khawatir dengan kondisimu,apa jadinya kalau kau hidup seorang diri? Disini bukan negara yang aman,”

Aku tersenyum sinis.

“Oppa,aku ini sudah besar dan bukan anak kecil lagi. Jadi kau tidak usah khawatirkan aku,”

Brak !!! Yonghwa menggebrak meja,matanya tampak menatapku penuh amarah.

“Kau ini kenapa? Apa kau masih mengingatnya? Sudah kubilang lupakan !!! Mengingat dia hanya menghancurkanmu dan masa depanmu saja,dia bisa tertawa puas kalau melihatmu yang terus begini. Apa kau juga takut pulang ke Seoul karena tak ingin bertemu dengannya?”

Aku menelan ludah,pandangan mataku menerawang. Oh Sehun. Dialah sosok yang paling kubenci tapi sekaligus selalu menghantui pikiranku. Sehun pernah memberiku sejuta harapan dan impian,dia bilang bahwa hanya akulah perempuan yang paling berharga dalam kehidupannya. Namun semuanya berubah kala aku mendapati Sehun yang ternyata sudah lama menjalin kasih dengan Naeun,sahabat karibnya sejak kecil. Entah apa alasan Sehun menduakan perasaanku dengan Naeun. Apa aku terlalu membosankan? atau apa??? Yang jelas sejak itu aku tidak percaya akan cinta dan namja. Aku lebih memilih pergi menjauh dari kehidupan Sehun. Aku pergi ke Austria untuk menyusul kakakku,Jung Yonghwa yang memang sudah lama bekerja disana. Dan sekarang? Yonghwa ingin aku ikut kembali dengannya ke Seoul. Itu sama saja denganku bertemu kembali dengan Sehun.

“Kau akan baik-baik saja selama ada aku disampingmu,Sica-ya,” Yonghwa memelukku sayang.

Aku menghembuskan nafas panjang. Oh Sehun,sampai kapan kau akan berhenti menghantuiku???

 

SIWON

20.00 KST…

“Ada apa sih,Eomma? Kenapa kau begitu memaksaku?” aku merajuk.

Bagaimana tidak??? Disaat sedang ada meeting besar dengan salah seorang klien,Eomma dengan segala kekuasaanya memberhentikan meeting itu dan menundanya di lain hari. Semua akhirnya menurut,aku tidak bisa berbuat apa-apa. Appa??? Ah,Appa lebih sering menumpahkan hal tetek bengek seperti ini pada Eomma.

“Sudahlah,diam saja. Menurut apa kata Eomma apa susahnya? Kau akan bertemu seorang gadis cantik,kau akan menyukainya,”

“Kenapa Eomma yakin sekali,huh?”

“Sudahlah,kau berisik sekali Siwon-ah. Diam saja dan perhatikan,kalau tidak suka kau tinggal menolaknya. Mudah bukan?” Appa melipat koran Bible yang sedari tadi dibacanya.

Aku merengut. Tak lama sepasang suami istri paruh baya dan seorang gadis masuk ke restoran. Mataku terbelalak melihat sosok perempuan tersebut. Ia tampak begitu cantik dengan setelan blazer ungu muda dan high heels yang melilit kaki jenjangnya. dia Im Yoona.

“Jiwon-ah,sudah lama tidak bertemu,” wanita paruh baya—yang kuyakini sebagai ibu Yoona memeluk ibuku hangat.

“Aku baik-baik saja,Sera-ya. Ah,aku sangat merindukanmu,”

Dan kemudian sejenak kedua pasang orangtua itu larut dalam nostalgia,ternyata mereka adalah 4 sahabat karib semasa sekolah dulu.

“Ah,aku hampir lupa. Ini putraku,Choi Siwon,” ujar Appa.

“Oh,putramu tampan sekali. Oh iya,ini putriku Im Yoona,” ujar Eomma Yoona.

Dengan akward kami berdua berjabat tangan,suasana canggung karena Yoona sendiri yang menyebabkannya. Padahal aku sendiri ‘perkenalan’ ini akan menjadi lebih hangat. Tapi kalian tahu sendiri kan kalau dia tidak tertarik padaku???

“Semoga mereka berdua cocok ya,” ujar Eomma.

“MWO??? Cocok???” Yoona memekik.

“Kenapa,sayang? apa kau keberatan?” Eomma Yoona memandang putrinya heran.

“Eomma,aku tidak mau…,”

“Cobalah dulu untuk mengenal Siwon,kalian kan belum dekat. Siapa tahu cocok,” ujar Appa Yoona.

Yoona mendelik tak suka,sungguh aku melihat sisi kekanak-kanakannya detik ini juga. Sementara aku tersenyum simpul. Akhirnya ada jalan juga untukku ‘mengikat’ Yoona,yah walau pada akhirnya itu adalah sebuah perjodohan.

***

“Kebetulan sekali ya,aku mengenalmu dan ternyata kedua orangtua kita adalah sahabat karib,” ujarku.

Kedua orangtua kami sengaja meninggalkanku dan Yoona berdua di meja,sementara mereka asyik bernostalgia di tempat lain.

“Itu hanya kebetulan,Choi Siwon. Ini bukan berarti apa-apa,”

“Kau masih mengharapkannya?” tanyaku.

Yoona menghembuskan nafas panjang.

“Kau memang sempurna,Siwon-ssi. Tapi bukan jaminan kalau aku akan tertarik padamu,”

“Apa aku harus seperti Kyuhyun agar kau tertarik padaku,huh?” tanyaku sarkatis.

“Tidak perlu. Sama sekali tidak perlu,”

Dan setelah itu Yoona meninggalkanku sendirian.

_________________________________________________________________________________________

Nah,segini aja dulu ah !!! Haha,gimana? gimana? menarik nggak? Akankah Siwon berhasil merebut hati Yoona yang masih begitu mencintai Kyuhyun? Akankah pernikahan Kyuhyun & Sooyoung berjalan mulus hingga beberapa waktu kedepan? Apa jadinya kalau Jessica menuruti keinginan Yonghwa untuk pulang ke Seoul? Apa reaksi Jessica jika bertemu Sehun dan Naeun? Apa alasan Sehun sebenarnya meninggalkan Jessica dan memilih Naeun? Comment readers sangat berharga,gomawo. ^^

42 responses to “Confession : Chapter One :

  1. Pingback: Confession : Chapter Three-A : | FFindo·

Leave a reply to Rara Cancel reply