Soul School Chapter 14 END

audi-ff

By Sparkdey

Poster made by marsyasara

Soul School Chapter 14 END

School Life || Romance || Friendship

PG – 17

Main Cast            :

Jeon Jungkook BTS || Kim Taehyung BTS || Mark Tuan GOT7 || Jung Krystal Fx || Kim Sujin (OC) || Min Ji Eun (OC)

Chapter 1 || Chapter 2 || Chapter 3 || Chapter 4 || Chapter 5 || Chapter 6 || Chapter 7A || Chapter 7B || Chapter 8 || Chapter 9 || Chapter 10A || Chapter 10B || Chapter 11 || Chapter 12 || Chapter 13 ||

Desclaimer : FF ini pure ide dari author sparkdey dengan beberapa bantuan dari teman – teman dan terinspirasi dari beberapa K-Drama. Dan hanya di posting di FFIndo dan blog pribadi author. Jika kalian menemukan cerita yang sama, mohon beritahukan kepada author. Terima kasih^^

NB : terdapat beberapa kata kasar, mohon maaf bila kurang berkenan. Lebih baik untuk tidak membaca kalimat itu atau skip FF ini. Dan untuk chapter ini merupakan penyelesaian dari semua masalah yang ada ya! Jadi mungkin tidak ada konfliknya.

Happy Reading!!~

Cerita sebelumnya…

“Mengapa kau menutup matamu, bodoh?” Tanya Taehyung.

“Ah? Eoh? Umhh tidak apa tadi mataku seperti kemasukan sesuatu” Ji Eun mengelak.

“Kau ingin aku menciummu di sini?” Tanya Taehyung sambil menunjuk bibir Ji Eun.

“Tidak. Kau tidak punya hak untuk ini” bantah Ji Eun.

“Benarkah?” Tanya Taehyung sambil menyunggingkan bibirnya. Dia mengeluarkan smirk nya.

Dengan cepat Taehyung menempelkan bibirnya pada bibir Ji Eun. Ji Eun terkejut dengan sikap Taehyung yang seperti ini. Taehyung memejamkan matanya, begitu pun dengan Ji Eun. Mereka berciuman. Ya berciuman untuk pertama kalinya. Selama ini Taehyung hanya menggoda Ji Eun dengan hanya menempelkan bibirnya saja pada bibir Ji Eun. Namun sekarang berbeda, ciuman kali ini merupakan keinginan dari keduanya, bukan dari salah satu pihak.

“Bagaimana?” Tanya Taehyung begitu melepaskan ciumannya.

“Aku mendapatkannya kan?” kata Taehyung sambil mengedipkan salah satu matanya (wink).

“Kau memaksaku Tae” jawab Ji Eun.

“Tapi kau menikmatinya” kata Taehyung dengan smirk andalannya itu.

“Pervert namja!” teriak Ji Eun.

“Hahaha maafkan aku. Aku tidak akan menciummu lagi di sini” kata Taehyung sambil menunjuk bibir Ji Eun.

‘Sebuah panggilan untuk calon siswa Soul School yang bernama Kim Taehyung… diharapkan untuk menemui Kepala Sekolah di ruangannya sekarang juga’

-Taehyung POV-

Aku di panggil ke ruangan Kepala Sekolah. Ada apa? Apa aku membuat kesalahan? Mengapa aku bisa di panggil ke sini? Aku mengetuk pintu ruang Kepala Sekolah.

“Come in” jawab dari dalam.

Aku membuka pintunya dan langsung berjalan menuju meja Kepala Sekolah. Aku berdiri tepat di hadapan Kepala Sekolah. Beliau hanya melihatku lalu menggeleng pelan.

“Kau habis berkelahi?” Tanya Kepala Sekolah.

“Ah ne Kim sajangnim” jawabku.

“Soal perempuan? Kau dan Jungkook berkelahi karena Min Ji Eun kan?” Tanya Kepala Sekolah to the point.

“Ah ne Kim sajangnim. Maafkan aku” kataku lalu menundukkan kepalaku.

“Baiklah bukan hal itu yang ingin kubahas saat ini” kata Kepala Sekolah.

Kepala Sekolah beranjak dari kursinya dan berjalan menuju arahku. Dia menepuk pundakku pelan. Aku melihat padanya dan beliau langsung menyuruhku duduk di sofa ruangan ini. Aku menurutinya tanpa tahu apa sebabnya aku dipanggil ke sini.

“Apa kau tahu mengapa kau di panggil ke sini?” Tanya Kepala Sekolah.

“Aku ingin menanyakan sesuatu hal padamu” lanjutnya.

“Apa yang ingin Kepala Sekolah tau tentangku?” tanyaku.

“Bagaimana kau bisa secepat itu menggerakkan barang? Padahal aura mu belum seperti Jimin. Aku tahu untuk pemula pasti membutuhkan waktu yang lama. Dan kau berhasil melakukannya dalam waktu 2 menit. Mengapa bisa?” Tanya Kepala Sekolah.

“Aku hanya melakukan sesuai yang Jimin seongsanim perintahkan” jawabku.

“Apa yang ada di fikiranmu saat itu?” Tanya Kepala Sekolah.

“Min Ji Eun” jawabku singkat.

“Okay, kau boleh keluar sekarang” perintah Kepala Sekolah.

Aku berdiri lalu membungkukkan badanku pada Kepala Sekolah lalu berjalan keluar ruangan Kepala Sekolah. Ada apa? Aku di panggil ke ruangan Kepala Sekolah hanya untuk di tanyakan hal seperti itu?

Aku berjalan menuju dorm ku. Ku lihat di sana ada Mark dan juga Jungkook. Aku langsung merebahkan tubuhku di kasur dan menutup mataku menggunakan tanganku.

“Tae, ireona. Aku ingin membicarakan sesuatu padamu” kata seseorang.

“Kau mengangguku. Pergilah” ketusku.

“Come on, aku ingin kita berdamai” kata orang itu.

“Berdamai? Atau ingin mengajakku berkelahi lagi? Atau ingin menjauhkan Ji Eun dariku?” tanyaku.

“Aku ingin membicarakannya tapi tidak di sini” katanya.

“Terserah kau saja. Pergilah” perintahku.

“Tae, dengarkan aku” pintanya.

“Aish… kau ini berisik sekali! Cepat katakan apa maumu?!” kataku dengan nada yang meninggi.

“Ikut aku” kata dia lalu pergi keluar dari kamar kami.

Dengan sangat malas aku berjalan mengikuti Jungkook dari belakang. Dia mengajakku ke tempat dimana kita berkelahi tempo hari. Di taman Soul School dengan pemandangan blue rose di hadapan kami.

“Cepat katakan apa maumu” kataku malas.

“Aku minta maaf” kata Jungkook.

“Cih. Minta maaf tidak akan mengubah segalanya, Jeon” sahutku.

“Aku tahu. Aku sudah salah padamu. Bahkan aku terus menghajarmu hingga kau seperti ini hanya karena aku tidak ingin Krystal terluka. Aku tahu aku egois padamu, Tae. Aku benar – benar minta maaf padamu. Dan untuk soal Ji Eun aku mencintainya, tapi aku tahu bahwa hati Ji Eun hanya ada dirimu saja. Tolong maafkan aku, Tae” jelas Jungkook.

“Cih, setelah kau memperlakukan diriku dengan kasar dan seperti binatang?” tanyaku.

“Akankah mudah bagiku untuk memaafkanmu? Jangan bermimpi!” kataku lalu pergi dari hadapan Jungkook.

Langkah kakiku terhenti karena Jungkook menghentikan langkahku.

“Kau memang brengsek, Tae kupikir setelah aku meminta maaf padamu kau akan kembali seperti dulu, cih ternyata kau semakin brengsek” kata Jungkook dengan wajah yang seakan – akan ingin mengajakku berkelahi lagi.

“Hah kau yang memulainya duluan, Jeon” kataku sambil tersenyum miris.

“Cih, aku tarik semua perkataan maafku padamu. Tidak akan pernah aku minta maaf padamu!” kata Jungkook.

“Aku tidak peduli” jawabku.

“Kali ini aku akan membiarkan kau berpacaran dengan Ji Eun, jika kau berani sekali saja membuatnya menangis, sedih, atau bahkan terluka, aku dapat menjamin dirimu tidak akan berada di dunia ini lagi, dan tidak akan melihat Sujin ataupun Ji Eun, SELAMANYA” kata Jungkook dengan melakukan penekanan terhadap kata selamanya.

“Cih, beraninya kau mengancamku” kataku.

“Aku tidak akan segan – segan membunuh pria brengsek seperti kau!” seru Jungkook lalu pergi meninggalkanku.

‘Kita lihat saja nanti’ batinku.

 

-Mark POV-

Taehyung dan juga Jungkook pergi keluar dari kamar. Kini aku berada di kamar seorang diri. Entah apa yang harus aku lakukan saat ini. Apa aku harus mengunjungi Krystal di dorm yeoja? Ah tidak mungkin. Namja dilarang ke sana.

Aku melihat Jungkook masuk ke dalam kamar dengan wajah yang sangat kesal. Ada apa dengannya? Apa mereka bertengkar lagi?

Ah aku sudah biasa melihat pemandangan pertengkaran antara Jungkook dan juga Taehyung. Mereka selalu bertengkar karena Krystal dan sekarang mereka bertengkar karena Ji Eun. Aku tahu saat ini Ji Eun sudah dimiliki oleh Taehyung, tapi apa Taehyung tidak pernah berfikir bagaimana perasaan Krystal? Seharusnya dia juga memikirkan perasaan Krystal saat ini.

Aku keluar dari kamarku dan berjalan di koridor menuju lobby Soul School. Sangat sepi hari ini, ada apa di sini? Mengapa sangat sunyi? Kemana perginya para guru yang biasanya berlalu lalang di lobby?

Aku melihat seorang yeoja di depan jendela besar di lobby ini. Aku berjalan menghampirinya, aku tahu dia adalah Krystal. Aku menepuk bahunya pelan.

“Sedang apa kau di sini?” tanyaku lalu berdiri di sampingnya.

“Melihat salju yang turun” jawab Krystal.

“Kau ingin keluar bersamaku dan menikmati turunnya salju di lapangan?” tawarku.

“Aku tidak membawa syal. Aku akan mengambilnya di dorm terlebih dahulu” katanya.

Aku menahan tangannya lalu menyuruhnya untuk diam di tempat, lalu aku melepaskan syal yang sedang aku pakai saat ini dan mengalungkan syalku pada leher Krystal.

“Kajja” ajakku sambil memberi tangan kepada Krystal.

Dia menerima tanganku. Kami bergandengan tangan keluar menuju halaman. Krystal tersenyum, aku tahu hatinya sedang terluka saat ini. Aku ingin menghiburnya tetapi aku tidak tahu bagaimana cara menghiburnya.

“Kau suka salju?” tanyaku.

“Eoh” jawabnya singkat.

“Aku juga” kataku.

Aku memasukkan tangan Krystal ke dalam kantung jaketku. Dia terlihat sangat terkejut dan dia menarik tangannya agar keluar dari kantungku. Aku menahannya agar aku tetap bisa menggenggamnya.

“Maafkan aku yang sudah bertingkah bodoh demi mendapatkanmu. Maafkan aku yang sudah menghalalkan segala cara untuk mendapatkanmu. Aku mencintaimu, Jung Krystal. Sejak 4 tahun yang lalu” jelasku sambil menatapnya dengan intens.

Dia hanya diam saja lalu menatapku balik. Salju tetap turun, menghiasi lapangan yang sudah tertutup salju ini. Aku mengenggam tangannya erat dari dalam kantung jaketku. Berharap dia mempunyai perasaan yang sama denganku atau setidaknya dia mencoba untuk membuka hatinya untukku.

“Aku sudah memaafkanmu, Mark. Tapi maafkan aku, aku belum bisa mencintaimu. Aku masih mencintai Taehyung” jawab Krystal.

“Tidak apa – apa, aku tahu pasti itu akan sangat sulit bagimu untuk melupakannya. Aku akan menunggumu. Dan aku tidak akan mengulangi sifat bodohku yang terdahulu” kataku sambil tersenyum.

“Maafkan aku” kata Krystal dengan tatapannya yang teduh.

“Aku akan mencoba untuk membuat dirimu mencintaiku dengan cara yang lebih baik” jelasku.

Aku mengacak rambutnya pelan dan mencubit pipinya pelan. “Kau menggemaskan” kataku.

‘Tunggu aku, Krystal-ah’ batinku.

“Kau sudah mulai kedinginan?” tanyaku.

“Sedikit” jawabnya.

“Ingin masuk ke dalam atau kau masih ingin menikmati turunnya salju di sini?” tanyaku.

“Hmm…” dia nampak berfikir.

“Aku masih ingin menikmati ini” lanjutnya.

“Baiklah. Aku akan menemanimu” kataku sambil tersenyum kepadanya.

“Umh… gomawo” sahutnya.

 

-Sujin POV-

Aku berjalan menuju dorm namja. Sebenarnya yeoja tidak boleh masuk ke dorm ini, tetapi aku melanggarnya demi mencari Taehyung. Aku harus membicarakan satu hal padanya.

Aku berjalan mengendap – endap, sambil sesekali menoleh ke belakang agar memastikan bahwa tidak ada guru yang memergokiku berjalan di koridor dorm namja.

“Sujin-ssi, sedang apa kau di sini?” Tanya seseorang dari belakangku.

‘Sial’ batinku.

Aku berdiri lalu menghadap ke sumber suara. Ternyata aku ketahuan oleh Sehun seongsanim. Aku tersenyum selebar mungkin lalu bersiap kabur. Aku sudah berjalan cepat namun tangan Sehun seongsanim menghentikanku.

“Untuk apa kau mengendap – endap ke sini?” Tanya Sehun seongsanim.

“Umh… aaa itu…” kataku dengan gugup.

“Kau tahu kan ini daerah terlarang untuk wanita?” Tanya Sehun seongsanim lagi.

“Ne seongsanim” kataku dengan menundukkan kepalaku.

“Jawab pertanyaanku Sujin-ssi” perintah Sehun seongsanim.

“Saya ingin menemui adik saya, seongsanim” jawabku.

“Adikmu?” Tanya Sehun seongsanim heran.

“Ne, Kim Taehyung. Saya mencarinya, seongsanim” kataku.

“Ahh, Taehyung. Lebih baik kau segera keluar dari sini. Aku akan memanggilkannya untukmu” kata Sehun seongsanim.

“Ne, kamsahamnida seongsanim” kataku lalu membungkukkan badanku.

Aku berjalan di koridor dorm namja dan menuruni tangga untuk menuju lobby. Aku duduk di lobby dan menatap ke lapangan Soul School. Salju sudah turun.

Mataku menangkap 2 orang yang sedang berada di lapangan sekolah. Aku tampak tidak asing dengan dua orang itu. Mereka seperti Krystal dan Mark. Apa yang mereka lakukan di sana?

Ah sepertinya aku paham. Krystal sangat suka salju yang turun. Dan Mark pasti menemaninya. Mereka terlihat sangat cocok, tetapi aku lebih menyukai dan lebih setuju Krystal bersama dengan Taehyung. Krystal dan Taehyung sudah seperti pasangan favoritku.

“Noona?” kata Taehyung sambil menepuk bahuku.

“Ah eoh” kataku.

“Kau terlalu focus sekali, aku memanggilmu daritadi” kata Taehyung.

“Ah mianhae, Tae. Aku sedang melihat salju yang turun” kataku.

“Kau mencariku? Kata Sehun seongsanim kau mencariku” tanyanya.

“Eoh. Kajja aku ingin mengobrol denganmu” ajakku sambil menggenadeng tangannya untuk mengikutiku.

Aku mengajaknya ke lantai dua dimana kami menuju ke sebuah balkon yang menghadap langsung ke taman Soul School. Aku menyuruhnya untuk duduk di sampingku. Aku menatapnya dengan tatapan yang seakan – akan ingin memeluknya saat ini juga. Dia menatapku balik.

“Ada apa noona?” tanyanya dengan lembut.

“Kau berpacaran dengan Ji Eun?’ tanyaku.

“Eoh” jawabnya.

“Aku melihat kalian tempo hari di taman Soul School, kau berdua dengan Ji Eun. Ada apa denganmu huh?” tanyaku.

“Aku? Aku tidak apa – apa, noona” kata Taehyung polos.

‘Oh God, aku ingin menggigit bocah ini’ batinku.

“Bukan itu maksud noona…” kataku menahan rasa kesalku.

“Lalu apa?” tanyanya.

“Kau mengapa berpacaran dengan Ji Eun? Kau sudah menunggu Krystal sekian lama, dan sekarang kau meninggalkan Krystal begitu saja? Kau ini namja macam apa, Tae?” kataku.

“Noona, aku mencintai Ji Eun. Kau tahu sendiri, aku sudah menunggu Krystal sangat lama, bahkan aku sudah mengajaknya untuk menjalin hubungan lagi, dan kau pun tahu bahwa dia tidak kunjung memberikanku jawaban. Kau fikir selama ini aku berkelahi dengan Jungkook karena apa huh? Itu semua karena Krystal” jelasnya.

“Noona tahu dan noona paham. Tapi mengapa harus dengan Ji Eun?!” tanyaku.

“Karena dia menarik bagiku dan aku mencintai dia dengan kesederhanaannya!” bentak Taehyung.

“Tae… kau benar – benar… aishh, noona tidak setuju kau berpacaran dengannya” bantahku.

“Noona, dalam hal perasaan, ini adalah urusanku dan bukan urusan noona. Lebih baik noona tidak usah ikut campur dalam hal ini” dia menegaskanku.

“Tapi, Tae… maksud noona baik” kataku.

“Aku tahu. Tapi untuk kali ini aku tidak akan menuruti noona” jawab Taehyung.

Dia berdiri dan bersiap meninggalkanku di balkon. Aku pun berdiri dan berjalan untuk mengejarnya. Aku memeluknya dari belakang.

“Mianhae, Tae. Seharusnya aku tidak campur dalam hal ini” kataku.

“Lepaskan aku noona” pinta Taehyung.

“Tidak. Sebelum kau memaafkanku” kataku mempererat pelukanku.

“Baiklah, noona aku maafkan. Sekarang lepaskan aku” pintanya.

Aku melepaskan pelukannya lalu menatapnya pergi dari hadapanku. Dia berubah. Dia menjadi keras kepala saat ini. Ini semua karena Ji Eun. Dia sudah berhasil membuat adik kecilku berubah.

‘Sialan kau Min Ji Eun!’ batinku.

 

-Author POV-

‘Panggilan untuk seluruh calon siswa Soul School diharapkan untuk berkumpul di aula sekarang juga dan di harapkan memakai pakaian formal. Sekali lagi, untuk seluruh calon siswa Soul School diharapkan untuk berkumpul di aula sekarang juga dan di harapkan memakai pakaian formal. Terima kasih’

Sebuah pengumuman telah di umumkan oleh Seokjin melalui speaker. Seluruh peserta yang mendengar pengumuman ini langsung bersiap – siap dengan pakaian formal yang mereka bawa. Mereka tidak tahu mengapa mereka di haruskan memakai pakaian formal saat ini juga.

Mark yang kini sedang berganti pakaian di dalam kamarnya mengambil ponselnya dan mengecek jam yang tertera pada layar ponselnya. Saat ini sudah pukul 7 malam, dan mereka harus sudah siap sekarang juga.

Taehyung dan Jungkook juga sedang bersiap – siap di dalam kamar mereka. Mereka saling membelakangi dan tidak mempunyai niatan untuk saling menatap satu sama lain. Mark yang melihat sikap mereka seperti anak kecil menjadi kesal.

“YA! Kalian ini bersahabat bukan? Mengapa kalian menjadi seperti ini?” Tanya Mark.

“Bukan urusanmu” jawab Jungkook.

“Hey come on, ini bukan seperti pemandangan yang aku lihat dulu. Kalian selalu menempel satu sama lain” jelas Mark.

“Shut your mouth” kini Taehyung bersuara.

“Stay calm, Mr. Kim. Aku hanya tidak suka melihat kalian seperti ini” kata Mark lalu pergi keluar dari kamar mereka.

Sedangkan di dorm yeoja, Krystal, Sujin, dan Ji Eun sedang bersiap – siap. Mereka sedang berdandan dengan natural karena memang sudah seharusnya mereka berdandan ketika memakai pakaian formal. Itu juga merupakan salah satu perintah dari Seolhyun.

“Ji Eun-ssi, aku ingin berbicara denganmu, apa kau bisa?” Tanya Sujin.

“Eoh” jawab Ji Eun lalu mengekori Sujin.

Kini mereka berada di depan kamar mereka, pintu mereka tutup karena tidak ingin ada yang mendengar perbincangan mereka oleh orang lain. Cukup mereka berdua saja yang tahu.

“Kau berpacaran dengan Taehyung?” Tanya Sujin.

“Eoh. Ada apa?” Tanya Ji Eun balik.

“Bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk membuang perasaanmu itu? Dan biarkan Taehyung kembali pada Krystal” jelas Sujin.

“Aku sudah mencobanya, tapi aku tidak bisa. Aku menyukainya, aku menyayanginya. Apa itu salah?” Tanya Ji Eun.

“Tentu saja salah. Karena aku tidak suka hubungan kalian” jawab Sujin.

“Aku tidak peduli jika kau tidak suka hubungan kami. Yang menjalani kami, dan kami saling menyayangi” jelas Ji Eun.

“Kau membuat adikku berubah, Ji Eun-ssi” kata Sujin.

“Bukan aku yang merubahnya, tetapi kau yang merubahnya” kata Ji Eun.

“Kau memintanya untuk terus menunggu Krystal. Aku sudah tahu semuanya, Taehyung sudah menceritakannya padaku. Kau membuatnya hanya untuk focus pada Krystal. Wae? Apa karena dia sahabatmu? Apa karena Taehyung tidak boleh berpacaran dengan yeoja lain selain Krystal?” kata Ji Eun kesal.

“Aku menyuruhnya untuk menunggu Krystal karena mereka berdua sangat cocok. Tidak dengan yeoja sepertimu” kata Sujin.

“Seperti yang kubilang tadi, aku tidak peduli jika ada yang tidak suka pada hubungan kami” kata Ji Eun lalu pergi meninggalkan Sujin kembali ke dalam kamar.

Kini semua calon siswa Soul School sudah bersiap di aula sekolah mereka. Mereka berbaris dan saling berbincang satu sama lain membicarakan apa yang akan terjadi setelah ini dan mengapa mereka di harapkan memakai pakaian formal.

Kepala Sekolah dan guru – guru mulai memasuki ruangan. Saat ini ruangan sudah mulai sepi dan hening. Kepala Sekolah melangkah ke depan calon siswanya dan menyampaikan pidato singkatnya.

“Selamat malam calon siswa Soul School. Saat ini kalian di harapkan memakai pakaian formal karena kita akan mengadakan pesta untuk menyambut kedatangan kalian di sekolah ini. Kalian semua sudah lulus dengan prestasi di bidang masing – masing test yang telah kalian jalani. Untuk itu, kami ucapkan selamat kepada kalian semua yang sekarang sudah resmi menjadi siswa Soul School” kata Namjoon.

Guru dan siswa Soul School bertepuk tangan cukup meriah. Mereka senang akhirnya dalam waktu seminggu mereka berhasil masuk ke sekolah ini bahkan sempat mempertaruhkan nyawa mereka. Seolhyun menyematkan sebuah pin pada pakaian mereka sebagai tanda bahwa mereka sudah resmi masuk di Soul School dan tercatat sebagai siswa di Soul School.

“Baiklah, sekarang kita akan menuju ruang makan dan saatnya kita berpesta!” seru Seokjin.

 

-Ji Eun POV-

Aku telah disematkan sebuah pin oleh Seolhyun seongsanim sebagai bentuk resminya sekarang aku menjadi siswa di sekolah ini. Aku merasa sangat senang, terlebih lagi saat ini aku bahagia dengan seseorang yang menggandeng tanganku. Kim Taehyung. Entah mengapa aku bisa menyayanginya.

Kini kami semua sudah selesai melakukan pesta di ruang makan. Aku berjalan menuju dapur untuk membantu Seokjin seongsanim.

“Ah Ji Eun-ssi, kau tidak perlu membantuku, ada Jimin dan Sehun yang akan membantuku” kata Seokjin seongsanim.

“Tapi seongsanim, aku ingin membantu anda” kataku.

“Gwenchana, sekarang nikmatilah hari bebasmu” kata Seokjin.

Ya seluruh siswa yang diterima diberikan waktu bebas selama 4 hari. Kami diperbolehkan untuk pulang ke rumah atau menetap di sini. Namun aku memilih untuk pulang ke rumah karena aku sangat merindukan kamarku, eomma, appa, dan Yoongi oppa.

Aku masuk ke dalam kamarku lalu membereskan barang – barangku yang akan di bawa pulang dan menyisakannya beberapa di sini. Aku memasukkannya ke dalam tasku dan aku berjalan keluar.

“Hai sayang. Kau mau kemana huh?” Tanya seseorang yang sudah sangat aku hafal suaranya.

“Aku ingin pulang sekarang. Aku merindukan rumahku” jawabku.

“Ingin pulang bersama?” tawarnya.

“Kau juga ingin pulang?” tanyaku.

“Tentu saja. Aku ingin ke rumahmu dan meminta izin pada oppa mu untuk menjadikanmu milikku seutuhnya” jawabnya.

“Kajja” ajakku.

Aku keluar dari gerbang sekolah dan berjalan menuruni gunung hingga pada akhirnya kami berdua sampai di pemukiman warga. Aku berjalan dengan tersenyum senang. Dia akan menemaniku pulang ke rumah.

Aku mengambil ponselku untuk mengirimkan pesan pada Yoongi oppa.

To : Yoongi oppa

Oppa malam ini aku akan pulang. Tunggu aku ne, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu!

SEND…

Tak lama ponselku bergetar.

From : Yoongi oppa

Eoh.

Jawaban yang sangat menyebalkan. Mengapa dia tidak berubah juga…. Tapi aku senang memiliki oppa seperti Yoongi oppa, dia sangat perhatian dan menjagaku walaupun tidak menunjukkanya secara langsung, aku tahu dia menyayangiku.

Aku naik bus terakhir malam ini. Aku cukup ngantuk tapi aku tidak boleh tertidur sekarang.

“Kau mengantuk eoh?” Tanya Taehyung.

“Ne, tapi aku tidak ingin tidur” jawabku.

“Tidurlah. Jika sudah dekat aku akan membangunkanmu sayang” kata Taehyung.

Taehyung menaruh kepalaku di bahunya. Aku memejamkan mataku.

“Sayang, sebentar lagi kita akan sampai. Bangunlah, hey” Taehyung mencoba membangunkanku.

“Uh?” kataku yang belum sadar sepenuhnya.

“Kita sudah hampir sampai” kata Taehyung sambil mencubit pipiku.

“Appo… ya! Babo!” kataku meringis.

“Biar kau membuka matamu. Kajja di halte depan sana kita turun” kata Taehyung.

Kami turun dari bus dan berjalan menuju rumahku. Rumahku tidak jauh dari halte, hanya menempuh waktu 2 menit kini kami sudah sampai di depan rumahku. Akhirnya aku sampai juga di rumahku.

“Oppaaaa!!! Bukakan pintu!!” teriakku dari luar.

“Berisik bodoh” begitu oppa membuka pintunya.

“Ahhh bogoshippo oppa!” kataku yang langsung memeluk Yoongi oppa.

“Ne ne nado” jawabnya.

“Annyeong hyung” sapa Taehyung.

“Eoh. Masuklah” perintah Yoongi hyung.

“Oppa, kami ingin berbicara pada oppa” kataku.

“Kau ganti baju dulu dan taruh barang bawaanmu di kamarmu” perintah oppa.

“Ne captain!” kataku dengan senyuman penuh semangat.

Aku mengambil barangku lalu berlari menaiki tangga dan masuk ke kamarku. Aku mengganti pakaianku menjadi pakaian tidurku. Akhirnya aku merasa nyaman saat ini. Aku berlari ke bawah dan menghampiri oppa serta Taehyung.

“Jadi kalian berpacaran?” Tanya oppa.

“Kau sudah menceritakannya huh?” tanyaku pada Taehyung dan dia hanya menganggukkan kepalanya.

“Ne oppa, kami berpacaran. Boleh kan oppa?” tanyaku.

“Aku tidak masalah. Yang penting dia bisa menjagamu dan tidak menyakitimu” jawab Yoongi oppa.

“Jinjja oppa?!” kataku terkejut.

“Ne, dia sudah menjelaskan semuanya dan memberikanku pengertian” kata Yoongi oppa.

“AAAA OPPAA GOMAWO. SARANGHAE OPPA” kataku lalu berlari memeluknya dan mencium pipinya.

“YA! LEPASKAN AKU MIN JI EUN BODOH!” teriak Yoongi oppa lalu pergi meninggalkanku dan Taehyung.

“Oppa! Eomma dan appa kemana eoh?” teriakku.

“Sedang dinas, besok mereka akan pulang!” teriaknya.

Aku tersenyum dengan senang. Yoongi oppa menyetujui hubunganku dengan Taehyung. Aku berjalan ke arahnya Taehyung dan menarik tangannya menuju halaman belakang rumahku.

“Bagaimana kau bisa membuat oppa menyetujui hubungan kita?” tanyaku.

“Rahasia” jawabnya lalu memelukku.

“Min Ji Eun, aku sungguh – sungguh mencintaimu. Aku tidak akan membuatmu terluka dan menyakitimu. Berjanjilah kau akan setia bersamaku, Ji Eun-ah” bisiknya dalam pelukan kami.

“Aku berjanji. Dan kau berjanjilah untuk tidak meninggalkanku dalam keadaan apapun” kataku.

“As your wish baby” jawabnya.

Dia melepaskan pelukannya dariku dan menatapku lalu tersenyum. Dia mencium keningku. Aku memejamkan mataku berharap dia tidak akan meninggalkanku selamanya.

“Saranghae, Min Ji Eun” katanya.

“Nado, Kim Taehyung” jawabku.

“Besok aku akan meminta izin pada orang tuamu untuk hubungan kita” katanya sambil mengacak rambutku pelan.

“Umh” aku tersenyum dan kembali memeluknya.

‘Aku yakin, kau yang terbaik untukku, Tae’ batinku.

 

THE END.

Hallo, Soul School nya udah tamat nih hahahay, gimana? Suka ga?

Jangan lupa ya tinggalin jejak kalian berupa komentar atau like nya hehe~

See you on next fan fiction!

Kamsahamnida reader-nim :*

6 responses to “Soul School Chapter 14 END

  1. Bagus kakk.. Cuma cast yg lain endingnya gmn? Hahaha.. Kaya jungkook sama krystal sama mark dll kirain mereka bakal ada cerita lagiiw hehe need sequel nih kayanyaa wkwk

Leave a reply to sparkdey Cancel reply