Genie

Title : Genie

Author : ilmacuccha (@mail_sin96it)

Cast : SHINee Kim Jonghyun, SNSD Kim Taeyeon

Support Cast : SHINee Key

Genre : Mystery, Dark, Angst

Rate : PG14 – PG16

Poster and Thanks To : Fai 신이 Kevin (@knoviazzr)

Disclaimer : Plotnya punyaku! Jonghyun juga! #plak

Be a Good Readers Please ..

Not For Silent Readers !!

Normal P.O.V

“Kau tahu kan kau ini siapa?” Tanya seorang wanita kepada seorang lelaki muda. Lelaki itu tak merespon apapun.

“Kau itu genie-ku, kau tahu apa itu arti genie?” Kali ini wanita itu bertanya dengan nada lembut nan tegas. Tangan wanita itu mulai meraih dagu lelaki tadi seakan-akan ingin segera mendapat jawaban yang dia inginkan dari lelaki tadi.

“Ya. Genie harus bisa melakukan apa yang diperintahkan oleh tuannya,” kali ini lelaki itu merespon sambil menatap mata wanita itu datar. Wanita itu terkekeh pelan, dia menutup bibirnya yang manis dengan tangannya yang lembut. Wanita itu mengukir sebuah senyum yang indah di bibirnya.

“Anak pintar, lalu kau tahu siapa tuanmu?” Tanya wanita itu lagi seperti ingin melihat loyalitas lelaki itu padanya.

“Anda,” jawab lelaki itu mantap masih dengan tatapan datarnya.

“Kau benar. Lalu karena aku tuanmu, kau mau kan melakukan apa yang kuperintahkan?” Tanya wanita itu senang. Lelaki itu mengangguk. Wanita itu memerintahkan lelaki itu mendekat.

“Kau tahu kan  apa yang harus kau lakukan, Genie?” Wanita itu memperlihatkan berkas pada lelaki muda itu. Lelaki itu memandang apa yang terpampang di atas berkas itu, dan mengangguk yakin.

“Lakukanlah dengan sebaik-baiknya, jangan kecewakan aku Genie,” ujar wanita itu seolah member ancaman ringan pada lelaki muda tadi.

“Yes, Madam,” timpal lelaki itu sambil melangkah pergi meninggalkan wanita itu.

***

Brrrmm…Brrrmmm…

Jonghyun terlihat tergesa-gesa, dia melajukan kecepatan motornya dengan kecepatan kilat. Waktu di jam tangannya menunjukkan pukul 7 lebih 16 menit. Itu artinya? Dia terlambat datang ke sekolah. Dia akhirnya sampai dengan selamat di sekolah walaupun harus sampai berurusan dengan suara nguing-nguingnya polisi. Dia menyimpan helmnya di motor lalu berlari menuju kelasnya.

“Aku harap belum ada guru,” ujarnya. Jonghyun menatap pintu yang ada di depannya. Dia menghela nafasnya dan memegang dadanya, berharap kalau hari ini gurunya sakit, walaupun hanya sakit kaki karena jatuh dari tangga atau terpeleset dan apapun itu dia berharap guru bahasa inggrisnya itu tidak datang. Dengan segenap tenaganya, dia mengetuk pintu.

Tok-Tok-Tok

Lama tak ada jawaban, Jonghyun memberanikan diri membuka pintu yang ada di depannya yang tak lain adalah pintu kelasnya sendiri.

“Maaf Songsaenim, say-“

“Eh, Jjong? Kau kenapa? Kau pucat begitu?” Ucapan Jonghyun terputus dengan pertanyaan Key yang aneh (mungkin) melihatnya penuh dengan cucuran keringat.

“Huh, kau mengagetkan aku saja! Untung tak ada guru,” Jonghyun menghela nafas sebentar. Kemudian melenggang masuk ke kelas dengan tenangnya. Dia melihat teman-temannya sedang sibuk membicarakan sesuatu.

“Ada apa sih?” Tanyanya ketika dia masuk dalam kerumunan itu.

“Kau tahu atau kenal Choi Minho?” Temannya malah berbalik bertanya pada Jonghyun.

“Hei, tentu saja! Dia kan temannya Taemin, jadi aku tahu. Memangnya ada apa sih?” Tanya Jonghyun semakin penasaran.

“Dia meninggal tadi malam,” jawab teman-temannya sendu.

“Eh, kok? Kemarin aku masih chatting dengannya, kalian kalau berbohong itu jangan berlebihan,” sanggah Jonghyun. Key yang sejak tadi menguping hanya menunduk.

“Itu benar, Minho memang meninggal,” ulang Taemin sambil menunduk. Dia adalah sahabat baik Minho.

“Bukankah dia tak punya penyakit apapun? Jangan bercanda!” Jonghyun kembali menyanggah. Semua temannya langsung menunduk dan juga membuang muka, mereka terlihat terlalu shock dengan berita itu.

“UghJjong! Itu benar, dia dibunuh. Entah siapa, tapi yang pasti pembunuhnya benar-benar tak mempunyai otak! Bagaimana bisa hampir setiap minggu dia membunuh semua pewaris perusahaan besar? Dan kenapa harus Minho?!” Tanggap Taemin. Dia tak menangis, hanya sedikit terisak mendapati kalau dia tak akan bisa bersama sahabat baiknya itu lagi.

“Apa dia mengincar uang?” Tanya Key.

“Kurasa tidak, kau ingat kasus Jinki? Bahkan tak ada barang berharga yang diambil! Terlebih lagi, dia hanya membunuh semua pewaris laki-laki, mengerti? Apa mungkin dia perempuan?” Tanggap Jonghyun. Key manggut-manggut seolah berpikir dari jawaban Jonghyun tadi.

“Aku tak tahu, yang jelas, aku harap polisi segera menangkap pelaku kerusuhan ini!” Umpat Key. Diikuti anggukan semua temannya.

“Aku juga,” timpal Jonghyun.

***

“Ada apa Madam?” Tanya seorang lelaki yang langsung datang sesaat setelah menerima sebuah pesan di ponselnya. Dia melangkah mendekati wanita yang kini sedang duduk manis di depannya.

“Genie ada tugas untukmu,” ujar wanita yang ada di hadapannya itu. Sementara lelaki yang dipanggil Genie menatap wanita itu dengan tatapan kosong. Dia sedikit mendengus kesal, seolah terbebani dengan pekerjaannya itu.

“Siapa lagi?” Tanya lelaki yang dipanggil Genie itu. Wanita tadi memandang Genie-nya dengan mata indahnya.

“Lee Taemin, tapi aku akan ikut dalam tugas ini, mengerti?” Titahnya.

“Yes, Madam,” balas lelaki itu.

***

“Oh, kenapa aku harus berada disini disaat suasana masih genting seperti ini?” Umpat Taemin. Dia merapatkan jaketnya pada badannya. Suhu kali ini memang benar-benar tak bersahabat.

“Oh! Shit! Kemana sih supir bodoh itu?” Umpatnya lagi. dia semakin merapatkan jaketnya, sekarang sudah pukul 9 malam dan dia masih harus menunggu di depan sekolah hanya karena mobil jemputannya terjebak macet.

“Aku akan segera memecat supir sialan itu!” Umpatnya. Dia sedikit merapatkan badannya dengan dinding depan sekolahnya, berharap tak ada apapun yang terjadi malam ini.

“Eh, Jjong!! Jonghyun!!” Teriaknya saat melihat motor Jonghyun baru saja melewati dirinya. Jonghyun berhenti, dia memundurkan motornya. Sedikit membuka kaca helmnya untuk melihat Taemin.

“Sedang apa kau disini?” Tanya Jonghyun.

“Menunggu supirku. Dia siapa?” Ujar Taemin sambil menunjuk seorang wanita yang menumpang di motor Jonghyun.

“Saudaraku,” balas Jonghyun.

“Aku temani?” Tanya Jonghyun sambil turun dari motornya dan mendekati Taemin. Taemin sedikit mengerutkan dahinya melihat seringaian wanita yang duduk di jok belakang motor Jonghyun.

“Saudaramu?” Tanya Taemin seolah berusaha menahan Jonghyun agar tak mendekatinya. Dia bisa merasakan aura aneh sejak Jonghyun turun dari motornya dan sejak wanita tadi menyeringai/

“Sekarang, Genie,” ucap wanita yang sedang duduk di motor Jonghyun itu. Jonghyun menoleh dia menatap wanita itu seolah tak suka jika dirinya diperintah.

“Aku tahu,” balas Jonghyun. Dia semakin mendekati Taemin dan ikut menyeringai seperti yang wanita tadi lakukan.

“Hei! Jjong! Apa maksudnya? Genie? Kenapa kau dipanggil seperti itu?” Tanya Taemin panik. Dia semakin tak mengerti apa yang harus dia lakukan sekarang. Taemin semakin merapatkan badannya ke dinding depan sekolah, dan terus mengumpat dalam hati kenapa supirnya masih belum datang juga.

“Tugas Genie adalah melakukan apa yang diperintahkan tuannya,” gumam Jonghyun sambil mengeluarkan belati kecil dari sakunya.

“Oh! Apa yang akan kau lakukan?!” Teriak Taemin semakin panik. Jonghyun tak menggubris teriakan Taemin. Malah semakin memperkecil jaraknya dengan Taemin. Taemin terduduk, entah pasrah, dia hanya bisa memohon. Namun, sepertinya Jonghyun tak tersentuh dengan permohonan Taemin. Bahkan Jonghyun semakin menyeringai lebar.

“Berhenti KIM JONGHYUN!!” Teriak seseorang dari belakang. Jonghyun berbalik, dia mendapati Key dengan keringat yang bercucuran berada tak jauh dari wanita yang memanggilnya genie itu.

“Bodoh!! Pergi!!” Titah Jonghyun.

“Tak AKAN!! Berhentilah KIM JONGHYUN!! Jangan melakukan apa yang diperintahkan wanita ini lagi!!” Teriaknya. Key malah mendekat kearah Jonghyun.

Shit!! Pergi bodoh!!” Jonghyun masih terus menahan Key. Dia mulai terlihat bingung dengan apa yang harus dia lakukan sekarang.

“Cepat bereskan Taemin, Genie!” Perintah wanita itu dengan geram.

“Kau tak boleh melakukannya Jonghyun!!” Sanggah Key.

“Jangan dengarkan dia Genie, lakukan apa yang menjadi tugasmu,” wanita itu menyuruh dengan ancaman ringan.

“Jonghyun!! Kau harus menjadi dirimu SENDIRI!! Jangan pernah dipengaruhi wanita itu lagi!!” Key kembali menahan Jonghyun. Key dan wanita itu terus saja beradu mulut berusaha mempengaruhi Jonghyun yang semakin pusing dengan teriakan mereka berdua.

DORR

Satu peluru akhirnya bersarang di dada kiri Key. Key pun ambruk. Wanita itu meniup ujung pistolnya yang berasap dengan wajah puas.

Shit!!” Umpat Jonghyun. Wanita itu kini malah membiarkan Jonghyun menghampiri Key yang sudah tak berdaya.

“Kau harus segera membayar apa yang orangtuamu janjikan padaku, atau kau ingin mereka juga berakhir seperti temanmu itu?” Ancam wanita itu.

“Hmm, lima puluh juta won akan lunas jika kau membunuh Taemin, bagaimana?” Tawar wanita itu masih memainkan pistolnya. Dia masih duduk dengan tenang di motor Jonghyun sambil terus memperhatikan Taemin yang sejak dari tadi mencoba kabur.

“Kenapa tak kau lakukan sendiri HAH?! Lalu sebenarnya apa urusanmu dengan mereka yang kau bunuh?!” Jawab Jonghyun frustasi. Dia kini terus berusaha menahan pendarahan yang terus mengalir di dada kiri Key. Untungnya tembakan wanita itu tak langsung mengenai jantung Key, entah ini sengaja atau wanita itu memang tak mahir.

“Uhm bagaimana ya, mereka hampir dan ada yang sudah mengetahui rencanaku yang sudah kususun begitu indah untuk mereka tapi mereka ingin melaporkannya ke polisi. Aku sudah mengancam tapi mereka tak menghiraukannya, jadi kubunuh saja penerus mereka,” jawab wanita itu tanpa berperasaan. Dia berkata seolah dia yang menjadi korban, dan semakin membuat Jonghyun ingin segera kabur dari wanita itu.

“Oh ya, apa kau penasaran kenapa dia tahu kalau kau menurut padaku?” Tanya wanita itu lagi.

Shut up!! Taeyeon sialan!! Taemin mana supirmu HAH? Kenapa belum datang juga?! Bodoh!!” Teriak Jonghyun.

“A-aku tak tahu, dari-ritadi aku sudah mencoba menghubungi supirku tapi tak ada jawaban,” jawab Taemin pasrah.

“Karena dia juga Genie, kau tahu? Kalau tak salah Jessica yang memiliki pria itu,” Wanita yang bernama Taeyeon itu terus berceloteh sesukanya.

“Berhenti berbicara bodoh!!” Umpat Jonghyun. Dia semakin berusaha menahan pendarahan Key yang semakin parah.

“Hihi, kau itu terlalu naif ternyata untuk menjadi seorang genie, apa yang harus aku lakukan pada orangtuamu ya?” Gumam Taeyeon sambil masih memainkan pistolnya.

JLEBB

Jonghyun melayangkan belatinya ke kepala wanita itu. Wanita itu mengerang kesakitan dan berusaha mencabut belati itu dari kepalanya.

“Sudah kubilang berhenti bicara, Taeyeon!” Ujar Jonghyun.

“Kau tinggal menancapkan belatimu di jantung pria ini tapi kau tak melakukannya dan sekarang kau berani membuat belati ini tertancap di dahiku HAH?!!” Umpat Taeyeon keras sambil membuang belati itu. Dia mengusap darah yang mengalir dari kepalanya dan tetap terlihat biasa saja walaupun ujung sebuah belati baru saja menyentuh keningnya. Taeyeon mulai menarik pelatuknya kearah Jonghyun sambil menyeringai kecil.

DORR

Pelurunya tepat menusuk di kepala Jonghyun. Jonghyun pun langsung ambruk dengan tangannya yang masih berada di dada kiri Key. Taeyeon menggelengkan kepalanya.

“Dia sengaja tak menghindar? Bodoh? Pergi ke neraka juga dia,” gumamnya sambil berjalan kearah Jonghyun yang masih mempunyai sedikit nyawa setelah tertembak di kepalanya itu.

“Masih hidup juga?” Tanya Taeyeon sambil mengubah posisi Jonghyun yang awalnya menyamping menjadi terlentang dengan kakinya. Jonghyun masih berusaha bernafas, dia tahu beberapa detik lagi dia akan mati.

“Aku bosan denganmu, aku anggap lunas saja hutang orangtuamu, nanti aku malah repot jika harus mengejar-ngejar mereka, uh,” gumamnya. Jonghyun masih berusaha bernafas dengan nyawanya yang kini benar-benar berada di tangan Taeyeon.

“Tapi lima puluh juta won begitu besar, ah! Aku tahu, lima puluh juta won itu akan benar-benar lunas setelah aku membuatmu mati,” ujar Taeyeon.

“Pe-pegang hh jan-nj-ji hhh mu,” timpal Jonghyun dengan susah payah.

“Tentu saja, seorang bos tak boleh tak memenuhi janjinya. Sampai jumpa Kim Jonghyun,”

DORR

Taeyeon menarik pelatuknya setelah mengucapkan kata terakhir darinya untuk mantan Genie-nya itu. Dia juga sudah merasakan kalau Key yang tak lain Genie-nya Jessica itu juga sama-sama sudah tak bernyawa.

“Huh, aku akan dibunuh Jessica,” keluhnya sambil menatap Key yang berlumuran darah itu.

“Kau masih disitu?” Tanya Taeyeon saat melihat Taemin masih duduk gemetaran melihat dua kematian langsung dihadapannya. Taemin hanya mengangguk sambil berusaha menahan rasa takutnya.

“Tenang, aku sudah mengotori tangan indahku ini. Uh, butuh waktu lama untuk membersihkannya, aku hanya membunuh orang satu tahun sekali dan kini aku sudah membunuh dua orang? Aigoo~ aku akan berhenti membunuh untuk beberapa tahun,” gumam Taeyeon pada dirinya sendiri. dia mendekati motor Jonghyun dan mulai menyalakan mesin motornya.

“Kau Taemin? Berhati-hatilah, suatu saat nanti aku akan membunuhmu atau mungkin Genie-ku yang baru? Jangan sampai ayahmu dan kau salah langkah, bisa-bisa aku yang akan turun tangan loh. Ah, aku harus buru-buru meminta maaf pada Jessica, dia paling ribut jika Genie-nya mati. Sampai ketemu di hari kematian berikutnya!” Serunya sambil menjalankan motor Jonghyun itu.

Sementara Taemin kini hanya bisa menghela nafas lega setelah ketakutan melandanya saat baru saja melihat dua temannya mati di depan matanya sendiri.

“Dia menakutkan,” gumam Taemin dengan badan yang gemetaran.

***

“Kau itu genie-ku, kau tahu apa itu arti genie?” Seorang wanita kini tengah bertanya pada seorang lelaki sambil terus memainkan rambut panjangnya. Lelaki tadi menjawab pertanyaa wanita tadi dengan mantap, wanita itu tersenyum senang.

“Jangan mengecewakanku Genie,” ujar wanita itu sambil tersenyum manis.

Genie status : END


Annyeong~ Kita bertemu lagi- dengan author cantik stress+error ini, hehe

Oh ya jangan panggil AUTHOR ya!! Saya memiliki nama yaitu (e)mail, (ket : e tidak perlu dibaca) haha,

Mian malah ngepost FF aneh+gagal+gak seru+gak jelas kayak gini, daripada tak ngepost sama sekali, mumpung masih ada inspirasi lewat, jadilah FF ini.

Semoga suka ya–~!!

Note :

Please Leave a Comment

See You on Next Fanfiction

-ilmacuccha-

49 responses to “Genie

  1. wahhh… nggak ada habis nya nih!!

    penasaran tuh yeoja manusia bukan sih???
    di lempar belati kagak mati!!
    ck..ck..ck..

Leave a comment