[Fanfiction] Love Girl

644612_200850190038876_1402678147_n

Love Girl

Author   : @dongjunited
Judul       : Love Girl
Cast          : CN Blue member Lee Jonghyun dan Jung Yonghwa, SNSD Yoona dan jessica
Genre      : romance, songfic
Rated      : G
Length    : Oneshoot

Disclaimer                    :

Cast merupakan tokoh nyata milik agency dan Tuhan, kecuali story line asli buatan Author.

Cuap-cuap Author :

FF songfic pertamaku dari lagu CN Blue yang berjudul Love girl yang di buat untuk mengikuti salah satu lomba fanfiction di sebuah wordpress cn blue fanfiction. Tapi sayang gak menang wkwkkwkwk #pray for me

Ini juga ff deerburning couple pertamaku, rela deh kalau mereka beneran jadian wkwkwkkw

This is just fanfiction

Happy Reading ^^
==================================

L.O.V.E GIRL

 

Tell me Tell me Tell me love

Tell me Tell me Give me your love
Love me Love me Come into my arms

Kiss me Kiss me I will only love you

“Jonghyun, dari pada Kau melamun saja, lebih baik Kau antar ini pada Jessica!”

Aku mendengus dengan kesal ketika melihat Yonghwa Hyung tiba-tiba sudah berada di sampingku. Ke dua tangannya menyodorkan sebuah nampan berisi segelas kopi di atasnya ke padaku.

Aku melirik Namja yang bertubuh lebih pendek dariku itu dengan tatapan sinis. Mengapa tidak, Yonghwa Hyung baru saja  mengacaukan semua khayalanku, yah meskipun di matanya Aku memang terlihat seperti orang yang sedang melamun tak jelas.

“Aku malas, Hyung. Bisakah Kau suruh Minhyuk atau Jungshin saja?!” Kataku dengan malas. Ku ambil gelas yang ada di hadapanku kemudian mengelapnya, berpura-pura sibuk. Padahal tanpa ku lap pun gelas-gelas itu memang sudah bersih sejak awal.

“Arraseo, Kalau Kau tidak mau, Aku akan menyuruh Minhyuk saja!” Ucap Yonghwa Hyung. “Tapi sebagai gantinya akan ku potong gajimu!” Lanjutnya.

“Andwae, tega sekali Kau melakukan ini padaku, Hyung!” Protesku dengan keras.

“Ya! Aku membayarmu di sini bukan untuk bermalas-malasan. Kalau Kau masih ingin bekerja disini, cepat antar kopi ini pada Jessica!” Perintah Yonghwa Hyung seraya menyodorkan nampan itu kepadaku.

Aku mengambil nampan itu dengan kesal. Aish, Aku lupa kalau Yonghwa Hyung itu owner cafe ini. Kalau saja Dia bukan bosku, mungkin asbak di depanku ini sudah melayang ke wajahnya.

Oh ya, perkenalkan Aku adalah Lee Jonghyun, seorang pemuda tampan rupawan tiada tara, setidaknya begitulah menurutku hehe

Seperti yang kalian lihat tadi, Aku adalah seorang pelayang di sebuah cafe. Ralat, sebenarnya Aku adalah seorang barista, orang yang meracik kopi. Tapi berhubung cafe ini kekurangan pegawai atau mungkin lebih tepatnya karena Yonghwa Hyung sedang ingin menghemat biaya pengeluaran alias pelit, maka Aku pun merangkap jadi seorang pelayan.

Yang tadi menyuruhku  itu adalah Yonghwa Hyung, Ia sebenarnya adalah teman kuliahku, tapi disini Dia adalah bosku. Yahh, meskipun terkadang Aku lupa kalau Dia adalah atasanku di tempat ini hehe

Seperti apa yang telah di perintahkan Yonghwa Hyung tadi, Aku langsung membawa kopi ini pada pelanggan yang bernama Jessica. Tidak sulit bagiku untuk mengenalinya karena Jessica adalah pelanggan tetap cafe ini.

“Ini kopimu!” Kataku seraya meletakkan segelas white coffee di hadapannya.

Gadis berambut blonde itu tersenyum seraya memerkan giginya yang rapih itu ke padaku. “Gomawo!” Ucapnya ramah.

Aku membalas senyumanya seraya sedikit membungkukkan badan. Ahh, Aku yakin pasti senyumanku ini membuatnya klepek-klepek hehe

Merasa tugasku sudah selesai, Aku pun berbalik arah hendak kembali ke tempatku.

Namu saat Aku hendak berbalik, langkahku terhenti ketika daun telingaku mendengar seseorang membuka pintu cafe. Sontak saja Aku langsung menoleh ke arah sana.

Deg!

Seorang Yeoja.

Jantungku seakan berhenti berdegup ketika melihat seorang Yeoja bersyal merah memasuki Cafe. Aniyo, Dia bukan hanya sekedar Yeoja, Ia adalah malaikat. Ya, seorang malaikat cantik.

I act like a fool when you smile,

When I look at you, you are like a pretty doll
My heart goes thump thump,

Because of you my day is better

Waktu seakan-akan berhenti ketika mataku melihat senyum yang mengembang di wajahnya. Rasanya seperti ada bunga-bunga sakura  yang bertaburan dia antara Kami, layaknya seperti dalam sebuah cerita dongeng.

Yeppeo, satu kata yang bisa menggambarkan mahakarya Tuhan yang paling indah itu.

Yeoja itu berjalan ke arahku dengan senyum yang masih mengembang di wajahnya. Tunggu, Di-Dia berjalan ke arahku? Oh Tuhan, jika ini hanyalah sebuah mimpi, tolong jangan biarkan Aku terjaga. Biarkan Aku tetap terlelap dan terbuai dengan bunga mimpi ini.

Yeoja berambut panjang bergelombang itu semakin mendekat. Bagaimana ini? Haruskah Aku menyapanya? Atau diam seribu bahasa dan menikmati setiap keindahan yang terpancar darinya. Tuhan tolong Aku sekali ini saja.

Whuss….

Yeoja itu melewatiku begitu saja. Rasanya seperti ada kilau-kilau cahaya yang menyilaukan di sekitarnya saat Ia lewat tepat di hadapannku. Aku bahkan bisa mencium wangi tubuhnya yang membuat dadaku berdesir itu.

“Eonnie!” Sapa Yeoja itu pada Jessica di ikuti dengan sebuah pelukan hangat.

“Mianhae, Aku telat!” Serunya sembari duduk di hadapan Jessica dan tentu saja langsung menghadap ke arahku.

“Tidak apa-apa. Aku juga baru datang kok.” Balas Jessica.

Aku terus memperhatikan Yeoja itu. Ya, Tuhan. Apa yang terjadi di surga sana? Mengapa engkau biarkan malaikat cantik itu turun ke bumi?

Matanya yang indah, senyumnya yang manis, hingga parasnya yang rupawan itu membuatku terlena. Tuhan, jangan pernah Kau biarkan malaikat itu kembali ke surga. Tolong biarkan Ia tetap berada di bumi agar Aku bisa selalu mengagumi mahakaryamu ini.

“Jonghyun-ssi?!”

Suara Jessica mengagetkanku membuatku tersadar kalau sedari tadi Aku telah terjerat pesona Yeoja bermata indah itu. Astaga, sepertinya Yeoja itu benar-benar menghipnotisku hingga membuat diriku seakan-akan lupa segalanya.

Ku lihat Jessica menatapku dengan pandangan heran. “Mengapa Kau masih berdiri disini?” Tanyanya.

“Ahh, ti-tidak apa-apa. Te-Temanmu mau ppesan apa?” Tanyaku dengan terbata-bata.

Ahh, bodoh sekali diriku. Kenapa di saat seperti ini Aku harus gugup di hadapannya, memalukan saja.

“Aku pesan americano saja!” Ucap Yeoja itu di ikuti dengan sebuah senyum manis yang mengembang di wajahnya, sorot matanya yang indah tampak begitu hangat ketika Aku memandangnya.

Ma-manis sekali. Untuk sesaat pandanganku kembali tertuju pada Yeoja itu seolah-olah terkena sebuah sihir, tapi Aku tak tahu sihir apa yang membuatku selalu ingin dan ingin menatapnya terus menerus. Ahh, Aku mohon jangan lakukan itu lagi. Kau membuat dadaku berdegup kencang tak beraturan.

Aku… Aku… Tidak tahan lagi. Aku harus segera pergi dari sini. Yeoja itu membuatku sulit bernafas. Aku harus segera pergi sebelum jantungku meledak di buatnya.

I want you oh my love Only look at me,

I will only love you even if the whole world changes
Oh my love My heart starts to thump when I look at you,

I will always have you in my heart

Aku memasuki ruang pantri dengan sedikit panik dan gelisah. Jantungku masih berdegup tak karuan meski jarak Kami sekarang sudah terpaut jauh, hidungku masih bisa merasaka harum tubuhnya, dan wajah cantik Yeoja berkulit putih susu itu masih terbayang-bayang di benakku.

Aku mengacak-acak rambutku dengan frustasi. Eottokhae, sepertinya Dia sudah membuatku gila.

“Jonghyun, Kau kenapa?” Suara berat Yonghwa Hyung mengagetkanku.

Aku memandangnya sekilas, “Hyung, sepertinya Aku sudah gila!” Desisku frustasi.

“Gila? Hahaha. Haruskah Aku menghubungi rumah sakit jiwa untukmu?” Ujar Yonghwa Hyung sembari terkekeh-kekeh geli.

Aku meliriknya dengan sinis. Sepertinya Dia senang sekali mempunyai bahan ledekan untukku.

“Hyung, Aku serius. Yeoja itu membuatku gila!” Protesku dengan keras.

“Yeoja?” Alis Yonghwa Hyung berkedut karena heran.

Aku langsung menarik lengan Yonghwa Hyung dengan kasar dan mengajaknya keluar, atau lebih tepatnya Kami hanya mengintip dari balik pintu pantri.

“Hyung, Kau lihat Yeoja yang bersama Jessica itu kan?!” Aku menunjuk ke arah malaikatku itu. “Yeoja itu sudah membuatku gila, Hyung!” Kataku kemudian.

“Ah, ternyata Dia. Tidak heran Kau menyukainya.” Ucap Yonghwa Hyung dengan santainya.

Aku langsung menoleh ke arahnya dengan cepat. “Kau mengenalnya?” Tanyaku sembari mengkerutkan dahi.

“Yoona? Tentu saja, semua orang di kampus mengenalnya. Cantik, kaya, dan pintar. Bisa di bilang Ia adalah bunga kampus kita!”

“Dia satu kampus dengan Kita, Hyung?!” Pekikku dengan nada tinggi yang langsung di balas dengan sebuah anggukan mantap oleh Yonghwa Hyung.

Yoona? Jadi itu namanya. Sungguh nama yang cocok dengan parasnya yang cantik dan indah itu.

“Hyung, kenalkan Aku dengannya, jebbal!” Pintaku dengan wajah memelas.

Jodoh memang tidak kemana, ternyata meskipun menyebalkan, Yonghwa Hyung malah menjadi jembatan penghubung antara Aku dengan Yeoja bernama Yoona itu. Aku harap Ia mau membantuku. Aniyo, Dia memang harus membantuku, setidaknya kalau Ia masih menganggapku temannya.

“Eoh? Tu-tunggu sebentar, Aku tidak bisa melakukannya!” Tolak Yonghwa Hyung dengan  gelagapan.

Aku mendengus kesal mendengar jawaban Yonghwa Hyung yang tidak mau mengenalkanku pada Yoona. Sumpah, Yonghwa Hyung benar-benar tidak setia kawan, Aku benar-benar telah salah menilainya.

“Hyung… Kumohon… ” Lirihku dengan lemah. Kita lihat saja, Aku sudah mau memohon-mohon sambil memelas meminta bantuannya seperti ini, Kalau Ia masih tak mau menolongku, akan ku obrak-abrik cafe mikiknya ini. Kau lihat saja kemarahan seorang Lee Jonghyun nanti, Hyung.

“Bukannya Aku tidak mau membantumu, Jonghyun. Hanya saja Aku tidak terlalu mengenalnya!” Ungkap Yonghwa Hyung dengan nada menyesal karena tidak enak sudah menolak permintaanku yang sebenarnya simple ini.

“Tapi tadi Kau bilang Kau mengenalnya, Hyung!” Bentakku setengah berteriak.

Ku lihat Yonghwa Hyung menghela nafas, kemudian Ia berkata, “Maksudku, Aku memang tidak mengenalnya. Tapi Aku sedikit tahu tentangnya dari orang-orang di kampus.” Ungkapnya.

Mendengar penuturan Yonghwa Hyung membuatku menjadi drop. Ahh, sepertinya Yonghwa Hyung benar-benar tidak bisa di andalkan. Kalau begini Aku harus bergerak sendiri untuk mendapatkan yeoja itu.

“Lagi pula kenapa Kau harus menyukai Yoona sih?!” Tanya Yonghwa Hyung heran.

Aku langsung menatap Yonghwa Hyung dengan tajam. “Memangnya kenapa? Jangan bilang kalau Hyung menyukai Yoona juga!” Seruku seraya menatap Yonghwa Hyung dengan tatapan menyelidiki.

“Aniyo, bukan seperti itu. Tapi Yoona itu anggota geng jidat lebar di kampus kita. Lihat saja jidatnya yang menyilaukan mata itu!” Ungkap Yonghwa Hyung.

“Tapi Dia tetap cantik, Hyung!” Sergahku. Kurang ajar Yonghwa Hyung ini, masa malaikatku ini di katain jidat lebar huhu.

“Ayahnya juga galak. Memangnya Kau tidak takut kalau nanti Kau berpacaran dengannya?”

“Aku tidak peduli, Hyung. Yang ingin Ku pacari itu kan Yoona, bukan ayahnya!” Kataku tak peduli.

“Tapi Dia berasal dari keluarga kaya, Jonghyun. Dunia kalian itu berbeda!” Yonghwa Hyung memperingatkanku.

“Aku tahu, Hyung. Dunia Kami memang berbeda, Dia adalah seorang malaikat sementara Aku hanyalah manusia biasa. Meskipun begitu, Aku akan selalu tetap menyukainya!” Ungkapku asal.

“Tapi….” Desis Yonghwa Hyung yang sepertinya ingin protes, tapi Aku langsung memotong ucapannya dengan cepat.

“Hyung!” Aku memekik sebelum Yonghwa Hyung menyelesaikan ucapannya.

Yonghwa Hyung tampak kesal karena Aku telah menyela ucapannya. Meskipun pada akhirnya Ia memutuskan untuk bungkam dan tidak memperpanjang masalah ini.

Aku kemudian berkata, “Sudahlah, Hyung. Kau tidak usah menjelek-jelekkan Yoona lagi. Apa Kau tidak lihat cara Dia tersenyum? Cara Ia tertawa? Atau cara Ia berbicara?! Itu semua tampak menggemaskan di mataku!” Ungkapku sembari memperhatikan gerak-gerik Yoona di ujung sana.

“Aku benar-benar gila di buatnya, Hyung. Kyaaaa, bunuh Aku, Hyung. Bunuh Aku!” Ujarku histeris seraya mengguncang-guncang bahu Yonghwa Hyung, Aku tak peduli kalau di matanya sekarang Aku terlihat seperti orang yang tidak waras.

“Ya, Lee Jonghyun. Sepertinya Kau memang benar-benar gila!” Dengus Yonghwa Hyung kesal.

Yoona, Aku benar-benar menyukaimu. Aku tidak peduli meskipun kita hidup di dunia yang berbeda. Aku menginginkanmu, karena Aku menyukaimu. Dan Aku ingin Kau junga hanya menyukaiku selamanya.

I want you oh my love Only look at me,

I will only love you even if the whole world changes
Oh my love My heart starts to thump when I look at you,

I will always have you in my heart

Rasa resah dan gelisah menghinggapi perasaanku. Ini bukan pertama kali Aku berhadapan dengan seorang Yeoja. Tapi berhadapan dengan Yeoja bernama Yoona ini sangat berbeda.

Berhadapan dengannya hanya membuatku merasa gugup saja. Cemen memang, tapi mau bagaimana lagi, setiap Aku melihat wajahnya, mencium wangi tubuhnya, atau mendengar suaranya malah membuat diriku seakan-akan lepas kendali dan membuat hatiku meletup-letup.

“Hey, mau sampai kapan Kau akan berdiri di sini?! Kau sudah membuat pelangganku menunggu, Jonghyun!” Seru Yonghwa Hyung.

Ku tatap segelas americano di hadapanku ini. “Hyung, bolehkah Aku mengganti gelasnya? Yang ini terlihat kuno!” Pintaku seraya memperhatikan ukiran yang terpatri pada gelas itu..

Yonghwa Hyung mendengus kesal sembari melirik Jonghyun dengan sinis. “Ya! Jangan macam-macam deh. Sudah sana antarkan saja kopinya!” Perintah Yonghwa Hyung.

Aku menghela nafas. Gelas ini kurang cantik, terlalu klasik dan tak cocok untuk seorang yeoja muda seperti Yoona. Lagi pula bagaimana kalau Yoona tidak menyukainya? Ahh, menyebalkan sekali.

Aku langsung meletakkan kopi pesanan Yoona ke atas nampan lalu membawanya. Sebelum pergi sesekali Aku menatap cermin untuk memastikan kalau penampilanku sudah rapih.

“Hyung, tolong rapihkan dasiku dong!” Ujarku menyuruh Yonghwa Hyung ketika melihat dasiku sedikit miring.

Yah, bukannya Aku tidak bisa melakukannya sendiri. Tapi Aku sedang memegang nampan dan Aku terlalu malas untuk meletakannya lagi.

Yonghwa Hyung mendengus dengan kesal. Meskipun begitu Ia tetap membantuku merapikan dasi. “Menyusahkan saja!” Omelnya.

“Mianhae hehehe” Kataku sembari terkekeh-kekeh.

Aku kembali menatap cermin. Pantulan diriku yang terlihat tampan cetar badai membahana terpampang nyata di hadapanku. Jangan panggil Aku Jonghyun si cassanova kalau diriku tidak bisa mengambil hati Yeoja cantik itu.

Aku menghela nafas, kemudian bersiap melangkahkan kakiku. Sebelumnya Aku menoleh ke arah Yonghwa Hyung terlebih dahulu.

“Hyung, Aku sudah terlihat tampan kan?!” Tanyaku memastikan namun langsung di balas dengan sebuah death glare olehnya,  Aku hanya bisa terkekeh-kekeh saja melihatnya.

Sebelum Yonghwa Hyung mengomel tak karuan, dengan langkah percaya diri Aku melangkahkan kakiku. Ku lempar senyum pada setiap orang yang Ku lewati, tak lupa Aku pun mengeluarkan aura kebahagian agar diriku terlihat lebih bercahaya di hadapan semua orang. Aneh? Biarkan saja, Aku tak peduli  :p

Tapi sayang, semakin Aku mendekati meja Yoona, maka semakin redup juga aura kebahagian yang tadi sengaja ku pancarkan.

“I-Ini… Ko-kopimu… ” Kataku dengan gugup. Ku letakan americano pesanannya ke atas meja dengan tangan yang sedikit bergetar karena Aku terlalu gugup. Oh, ayolah. Mungkin ini memang terlihat mudah bagi kalian, tapi tidak jika kalian berada di posisiku.

“Kamsahamnida…” Ucap Yoona di ikuti dengan sebuah senyum manis yang mengembang di wajahnya.

Hyaaa, suaranya begitu lembut dan terdengar indah di telingaku. Caranya Ia tersenyum begitu menggemaskan di mataku. Dan aaaaa mata Kami saling beradu, sorot matanya yang hangat itu membuatku semakin salah tingkah  >///<

“Je-Jessica kemana?” Tanyaku berusaha mengalihkan pembicaraan.

Damn, berhadapan dengannya hanya membuatku mati kutu dan terlihat bodoh saja.

“Ah, Jessica Eonnie sedang ada janji, jadi Dia pergi duluan.” Ungkapnya sembari mempoutkan bibirnya dengan lucu. Hyaaa, menggemaskan dan cantik sekali seperti sebuah boneka.

“Kalau begitu, bolehkah Aku duduk di sini? Yah siapa tahu Kau butuh temang mengobrol.” Ungkapku dengan penuh harap. “Ta-tapi kalau Kau keberatan juga tidak apa-apa. Aku bisa pergi dari sini!” Lanjutku dengan cepat sebelum Yoona berpikir yang macam-macam tentangku.

“Santai saja, Oppa. Kalau Kau mau, Kau bisa duduk di sini!” Ungkapnya. Senyum khasnya yang sedari tadi mengembang tak pernah lepas dari wajahnya.

Bagai mendapat angin segar, ingin rasanya Aku menjerit kegirangan saat ini juga. Tapi tentu saja Aku tidak melakukannya, bisa di anggap gila kalau Aku menjerit tak karuan sekarang hehe

Take Take Take my hands baby

you know What I want u
Can you hear the thumping sound of my heart beat can u feel my beat
Take Take Take my hands baby you know what I want u
I can’t exist without you, You make me laugh you make me laugh

“Aku Im Yoona, Kau?!” Tanyanya.

“Aku adalah masa depanmu!” Ucapku tanpa sadar, membuat Yoona sedikit mengangkat alisnya.

“Eh, aniyo, bukan seperti itu. Namaku Lee Jonghyun!” Seruku dengan sedikit gelagapan.

“Kau lucu, Oppa!” Ujar Yoona sembari tertawa lepas.

Yeppeo, Kau benar-benar gadis yang cantik dan penuh pesona, Im Yoona.

Aku menggaruk pelan kepalaku yang tidak gatal ini. Wajahku pasti sudah merah padam menahan malu saat ini.

“Ku dengar Kau kuliah di Donghwa university ya. Aku juga kuliah di sana loh!” Kataku berbasa-basi.

“Jinjja? Semester berapa?” Tanyanya telihat antusias.

“Se-semester 6 jurusan design grafis.” Kataku dengan malu-malu.

“Ahh, mianhae. Berarti Kau kakak kelasku, Jonghyun sunbae.”

“Jangan panggil sunbae. Cukup Jonghyun Oppa saja!” Seruku.

Yoona tampak mengangguk-angguk mengerti seraya meminum kopinya dengan gaya yang sangat cute. Bingung? Bayangkan saja G-dragon yang sedang meminum kopi susu di video parody secret garden, hanya saja Yoona jauh terlihat lebih cute dan menggemaskan hehe

“Kalau boleh tahu, apa Kau sudah mempunyai kekasih?” Tanyaku to the point namun dengan hati-hati agar Ia tak merasa tersinggung.

Yoona mengangkat alisnya mendengar pertanyaan yang sedikit agak lancang untuk di tanyakan pada orang yang baru di kenalnya ini. “Pertanyaanmu tidak sopan, Oppa!” Ucap Yoona berpura-pura kesal.

Aku menundukan wajahku dengan penuh penyesalan. Ommo, tolong jangan berpikir macam-macam tentangku dulu, Yoona. Dan asal tahu saja, wajah cutemu itu tidak cocok untuk di buat marah, Yoona, hahaha

“Aku belum mempunyai kekasih kok, Oppa.” Ungkap Yoona tiba-tiba.

Aku mengangkat wajahku dan menatap gadis cantik bersyal merah itu. “Kalau begitu beri Aku kesempatan untuk menjadi kekasihmu!” Seruku dengan penuh harap.

Yoona mengangguk pelan. Samar-samar mataku menangkap segurat rona merah di wajahnya.

“Aku sering memperhatikan Oppa loh di kampus.” Aku Yoona dengan sedikit malu-malu.

Dadaku berdesir mendengarnya. Jodoh memang tidak kemana, ternyata Yoona sering memperhatikanku. Tunggu, apa itu artinya selama ini Yoona menyukaiku?!

Mata Kami saling beradu dan sejurus kemudian Kami langsung membuang muka masing-masing. Kami saling tersenyum guna menetralisir rasa canggung di antara Kami berdua yang sedang salah tingkah ini.

Dan cerita romansa Kami pun berawal dari sekarang, cerita cinta dimana sebuah perbedaan akan menjadi satu. Aniyo, biarlah perbedaan tetap menjadi perbedaan. Kenapa? Karena perbedaan itu indah kan?! :D

Like the music I play for you,

Like the sweet whistle I play for you
1 minute 1 second becomes even more special,

I want to listen to you every day,

I love you

 

= L.O.V.E GIRL =

= The End =

==============================

Contact Author :

Twitter – Facebook – WordPress

Baca Fanfiction Author Lainnya : LIBRARY

14 responses to “[Fanfiction] Love Girl

  1. Hyaaaa!!keren banget!tapi kalo akhirnya agak dipanjangin,ada moment sesudah pacrnnya gituu,sosweet kayaknya 😀 tapi semua ok kok thoor,terus semangat yaa ;;)

  2. Kren ceritanya , ada beberapa bagian yg kocak banget trutama bagian pas jonghyun mnta bantuan yonghwa buat ngenalin dia k yoona trus pas jonghyun mauuu ngnterin pesenan yoona , mauu nganterin psenanan ajj ribet banget kudu ngaca dulu , rapiin dasi smpe2 gelasnya pake acra d komantarin , 🙂 wahhh yooona sring mrhatiin jonghyun d kampus ?? Jgn2 yoona suka sama jonghyun ? Kirain dsini yonghwa punya hub sama sicca trnyata gaaa yaaaa , mreka cuma cameo , bkin sekuelnya dong thor , gmna lanjut hub mreka , tmbah deketkah atau mlahan mrek pcran :`^

  3. Hahaha suka banget nih ceritanya, Jonghyun nya gokil, biasanya karakter dia kan cool abis, jangan2 si yoong datang ke cafe itu kna tau jonghyun kerja disana yaa…soalnya dia blg sk merhatiin jonghyun di kampus, kalo ada sekuelnya tp dari sudut pandang yoona pasti asyik deh hehehe

Leave a comment