Berjalan Lebih Jauh (Chapter 1)

kaistalff

by Rowww2

Title : Berjalan Lebih Jauh

Cast : Kim Jongin, Krystal Jung

Length : Chaptered

Genre : Fluff, romance

 

KAI POV

Hai semua, nama aku Kai. Kalian cukup panggil aku Kai, dan jangan tanya nama panjang karena aku tidak akan menyebutkan siapa nama panjangku. Namaku Jawa banget, dan kalian pasti akan tertawa karena nama”Kai” bukan menandakan bahwa aku orang Jepang karena toh nama belakangku juga jawa banget. Yah sebenarnya kalian juga bisa langsung tahu ketika melihat wajahku yang Jowo banget, untung gak medok.  Aku kuliah di IT*, jurusan Teknik Kimia, semester 8. Setiap hari kerjaanku penelitian di lab, kuliah, balik ke lab lagi, tidur di lab (lebih tepatnya ketiduran), balik ke kosan cuman buat mandi saja. Semoga yang baca ini banyak mahasiswa Teknik ya, jadi paham bagaimana perasaanku.. *fake sobbing*. Jangan tanya masalah pacar? Aku belum pernah pacaran barang sekalipun.  Sebagai Capricorn yang baik, ya aku emang suka godain cewek, tapi kan bukan berarti aku mau pacaran?

Sekian perkenalannya, sekarang aku mau cerita awal mula pertemuan aku sama perempuan itu, dan ini akan jadi cerita yang panjang (atau tidak). 

12-02-2016

Entah aku harus bilang ini hari yang buruk atau tidak karena di hari itu aku merasa sangat ceroboh dan bodoh. Semalem ya seperti biasa, aku bermalam di lab, dan besok aku akan ikut proyek dosen ke salah satu Kepulauan Seribu, yaitu Pulau Pari. Asik juga ya jadi anak kesayangan dosen, walau aku tidak akan pernah bisa menikmati masa muda yang indah seperti kalian. Well, this is my life.

Jadi, entah kenapa dari kemarin aku merasa seperti menjadi orang paling ceroboh. Semalam gara-gara ceroboh, reaktor milikku berasap dan asapnya hampir memenuhi satu lab, sekarang tanganku bau cuka karena hampir seharian bersentuhan dengan asam propanoat yang baunya seperti cuka. Jadi aku ini anak teknik rasa ibu rumah tangga. Orang-orang lab jadi menjauh; ya siapa juga yang suka bau cuka(walaupun aku suka bau bensin sih). Kemudian dengan bodohnya tanpa disengaja aku menumpahkan asam propanoat ke pemanas dan satu lab jadi bau cuka. Oke, selesai sudah hidupku. Dengan tampang bodoh aku menghadap belakang, meminta maaf kepada para penghuni lab. Dengan maksud baik menggeser batu kecil ke tengah vial yang kecil dan mungil. Peraturan nomor satu ketika hendak bermain-main dengan vial adalah jangan lupa tahan napas.  Salahku kok, aku tahu para penghuni lab yang berwajah kusut, muram, dan jomblo ini sedang dalam mood yang tidak baik.

“Maaf kawan, aku ambil lap dulu ya hehe.”

Aku segera berlari dan mengambil lab ke ruang janitor dan dengan segera kembali ke lab. Eww, for god sake bau banget. Karena kejadian bodoh itu aku memutuskan untuk pulang ke kosan. Bolos satu mata kuliah tidak akan membunuhmu, ingat itu kawan.

AUTHOR POV

13-02-106

“Kai, barang yang mau kamu bawa itu saja? Kamu bawa jas lab kan? Bawa kemeja berapa?”

 “Jas lab bawa pak. Pak kita mau ke pantai kan pak? Kemeja buat apa ya?”

“Kai, kamu itu nemenin saya penelitian dan kita akan bertemu dengan para petinggi pabrik. Ya sudah kamu pinjam punya saya saja.” Bentak Pak Dosen seraya mengambil kaca mata hitam miliknya. Tak lama Kai melihat dosennya tersebut jatuh tersungkur.

“Pak, aduh pak… Mata bapak kan minus pak.” Kata Jongin seraya membantu dosennya berdiri.

“Eh kamu jangan mentang-mentang anak olimpiade bisa semena-mena sama saya ya!” Bentak Pak Dosen. Kai hanya mengangguk-angguk seperti ayam sedang makan seraya mengumpat dalam hati, “Anyink jadi aing yang disalahin.”

“Ngapain bengong? Sini Kamu naik!”

“I..iya pak..”

Perjalanan pagi hari itu sangat menyegarkan untuk Kai; ke Jakarta bukan untuk mengajar olimpiade. Menyebrangi Pulau, melihat lautan lepas, bau asin dari laut, hembusan angin laut, suara ombak, nyanyian dari burung dara laut, Kai menikmati dengan baik perjalanan itu.

KAI POV

YUHUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU………. Aku ke pulau. Akhirnya sudah bukan menjadi manusia lab lagi *sob*. Taking picture is a must bro. Mari kita sejenak berterima kasih atas penemuan tongsis (pinjaman) dan gopro (yang juga pinjaman). Aku tidak pernah menyangka Pulau Pari akan seindah ini, Pantai Pasir Perawan pun benar-benar indah, hamparan pasir yang halus dan berwarna putih, hamparan air laut yang berwarna biru muda, iya biru muda. Kalian harus lihat ya nanti akan aku lampirkan gambarnya. Aku mengambil sepeda yang memang khusus untuk disewakan. Jangan berharap yang nyaman karena remnya blong dan pijakan untuk kaki menggoes sudah miring-miring (bisa kalian bayangkan?). Tapi tidak akan menyia-nyiakan tempat seindah ini. Aku mengitari jalan searah di Pulau tersebut, ia mengitari rumah-rumah warga yang berdiri rapat namun kokoh. Aku membayangkan betapa akurnya warga di sini, ada yang bekerja sebagai tour guide, ada penyedia penginapan, ada penyedia warung makan dan cathering. Dan anehnya, penginapanku walau hanya berbentuk rumah warga biasa dan tidak mewah, tapi memiliki TV LCD dan AC. Aku bertanya-tanya apa rata-rata rumah di sini sudah seperti itu ya. Oh soal WIFI, jangan banyak berharap.

AUTHOR POV

Kai berhenti sejenak untuk mengatur lagu dalam ipodnya, Berjalan Lebih Jauh dari Banda Neira, lagu yang kerap mendorong langkahnya untuk berpetualang. Kai menggoes sepedanya sampai ke ujung Pulau Pari, yaitu Pantai Lipi. Di pantai yang merupakan penangkaran penyu, bintang laut, dan bulu babi tersebut ia menemukan suatu gubuk dengan pintu terbuka. Di sana ia melihat seorang gadis berambut merah. Gadis desa mana yang berambut merah?

“Oh hei halo teh eh mbak, beli air mineral botolnya dong satu.” Kai melihat gadis berambut merah tersebut tersentak kaget. Kulitnya yang putih seperti menandakan ia bukan warga sini, matanya yang sebening kristal sangat disayangkan karena gadis itu kerap kali menundukkan wajahnya.

“Mbak emang asli warga sini? Saya Kai.” Ia menjulurkan tangannya. Gadis itu hanya terdiam, warna merah muda di pipi dan telinganya membuat dada Kai berdetak lebih cepat. Gadis itu menjabat tangan Kai dengan cepat, menyerahkan botol, dan secepat kilat berlari ke dalam gubuk itu lagi. Meninggalkan Kai yang terdiam terpaku. Apa yang telah ia lakukan? Bahkan ia belum sempat membayar. Kai menoleh ke tempat gadis itu mengambil air tadi, ia melihat sebuah buku tulis dengan sampul robot khas buku tulis hadiah anak sekolah dasar. Kai membuka-buka buku tersebut kemudian menemukan berbait-bait kata-kata indah yang bisa ditarik kesimpulan itu adalah puisi. Sebagai anak yang biasa berurusan dengan ilmu eksak, membaca sebuah puisi yang ditulis orang tidak dikenal di sebuah Pantai yang indah bukanlah hal biasa untuknya.

Bangun

Sebab hari terlalu berharga

Tuk kita lalui dengan

Bersungut-sungut

Berjalan lebih jauh

Menyelam lebih dalam

Jelajah semua warna

Bersama, bersama

Banda Neira – Berjalan Lebih Jauh                                 

to be continued~

Well, sebenarnya ini gw bikin karna terinspirasi dari temen gw yang emang hidupnya di lab kampus lol. Dan kejadian macam reaktor berasap dan asam propanoat tumpah itu juga bener kejadian dia, jadi asdos buat penelitian juga bener, jomblo pun bener haha. Lingkungan pulau pari gw gambarin sebenar-benarnya Pulau Pari, soalnya kebetulan gw udah pernah ke sana dan gak bisa move on hehe. Btw gw jg terinspirasi dari lagu-lagu Banda Neira, band indie Indonesia yang menurut gw liriknya sastra banget. Dan kayaknya emang gw bakal sering keluarin kata-kata puisi yang gw kutip dari Banda Neiira. So credit to them. Temen gw malem ini berangkat, jadi lanjutannya depends on his story wkwkkwkw gamsahamnida :3

7 responses to “Berjalan Lebih Jauh (Chapter 1)

  1. gawl banget ni si Kai wong jowo tapi udah bisa ngumpat pake sundanese “Anyink jadi aing yang disalahin.” contoh-contoh orang luar kelamaan tinggal di bandung dan udah terkontaminasi sunda WKWKWK NGUQUQ.
    ff KaiStal tapi dengan kearifan lokal yes. nanti tau-tau ketemu Jongin aja di taman sari, tapi Jongin yang lain e e e apa.
    ayolah cepat diungkap itu kenapa ada Krystal di gubuk itu eh gubuk kan bener apa warung??? apa jangan-jangan bukan Krystal? ah tapi bener kan rambutnya Krystal merah kan ya 😐 /keukeuh
    moga cepet2 dikirim lanjutan ceritanya yaw hehehehehe

    • DAI SENPAIIIIIIIIII MMMUAACHHH. Makasih udah baca dan ngomen senpai, hamba terharu ;A;
      Wkkwkwkw jadi gubuk sama warung kecil tempat dia jualan iti sebrang2an gitu lho xD. Jadi si Krystal abis ngeladangin Kai dia lgsg ngibrit ke gubuknya xD. Jao ini bukan genre horror jao jd itu pasti ya gtu deh wkwkkwwjjwj

  2. Laaaah si kai jowo banget~ tapi gara gara merantau kuliah jadi sunda kali ya
    Lucu lucu, suka, jadi kerasa indonesia banget hihi
    Si rambut merah ini pasti mbak krystal~
    Perjalanan di pulau seribunya ditunggu

    • Iya anggep aja Kai dari Jogja xD. Nanti kemungkinan next chapter dia akan menyebutkan siapa namanya xD. Ketebak lah ya Kai merantau di mana :3. Makasih ya udah mau baca karya perdana saya yang penuh kesalayan EYD :”. See You :*

  3. waa si kai.. itu pernah ngalamin jg kejadian kayak gitu di kampus.. ah parah.. jomblo adl fakta yg paling menyakitkan.. wkwkw

    oh ya mian numpang promoin ya..
    visit ma blog Zircogalaxy.wordpress.com.
    Mulai Share FF baru… mohon dukungannya. Mohon feedbacknya ya.. kamsahamnida. Sekali lagi mian… #bow

Leave a reply to rowww2 Cancel reply