Prisoner Of Love [Love~7]

Author : Momochii a.k.a Nursaadah Salsabila Putri

Genre : Romance, Comedy, ㅁLove/ Square Love

Rating : PG 15

Main Cast :

– Oh Sehun [EXO]

– Park Minji [OC]

– Park Chanyeol      [EXO]

-Kim Haneul [OC]

Other Cast :U can find them in the story 😛 xD

Length : Chaptered

Twitter:@Yamada_salsa

Facebook :Mugiko Salsa

Instagram :@nursaadahsalsabila

Prev : Part 1 ,Part 2,Part 3, Part 4, Part 5, Part 6

Disclaimer       : cerita ini hanya fiksi dan murni ide dari otak saya. Jadi, jika ada kesamaan apapun itu, entah peran, karakter atau bahkan plotnya saya benar-benar minta maaf, karena saya tidak tahu menahu tentang hal itu. Dan semoga FF ini bisa menghibur kalian semua! Gomawo yo~~ Just Enjoy it 😉 SEMOGA KALIAN SUKAAAAA~~  Comment ya biar author bisa jadi lebih baik 😀

Happy Reading ❤

Tiba-tiba Sehun memeluknya dari belakang.

“Tak usah berpura-pura didepanku, dan jangan menangis dibelakang punggungku.. kau tidak boleh menangis kalau tidak ada aku arasso ?eung.. Tadi kau kemana huh? Bukankah Park Minji itu bukan orang yang suka membolos?” Ucap Sehun menaruh kepalanya diatas pundak Minji.

“Sehun~ah.. aku-“

“Ssshh… aku tahu ko.. Jangan berpura-pura lagi didepanku arasso?” Titah Sehun.

Minji hendak melepaskan pelukan Sehun ,namun hatinya menolak.Akhirnya air yang sudah lama Minji tahan kembali jatuh.

Entah kenapa Sekarang Sehun merasa nyaman didekat Minji.

Awalnya Minji hendak menepis tangan Sehun ,namun tangannya hanya melayang di awang2 .Akhirnya Minji membiarkan Sehun memeluknya, Minji hanya terdiam di tempatnya.

Sementara Sehun memejamkan matanya merasakan kenyamanan yang ia rasakan.

Keesokan harinya ..

Wednesday, 06.00 KST

Minji masih enggan untuk bangun dari tidurnya,karena ia merasakan suhu hangat yang berada dibelakangnya. Dan  dibelakang punggungnya terasa ada sesuatu yang melingkar di pinggangnya.

MWO ?Berat ? Minji menoleh kesekitar . Sepertinya ini bukan kamarnya.

Dan yang membuatnya kaget adalah Ia bangun bersama dengan seorang NAMJA  disampingnya!!

“Yaaaaaakk!!!!” Minji berteriak menendang badan Sehun dari tempat tidur .Sehingga Sehun terjatuh kebawah lantai.

“Aww.. Aphoooo” Ringis Sehun memegangi tulang pinggangnya yang sangat sakit akibat jatuh dari tempat tidurnya.

“OMO!! Mianhae.. Gwenchana?” Tanya Minji merasa bersalah dari atas tempat tidur.

“Hei!! Kau ini kenapa sih? Ganggu tidur orang saja?” Bentak Sehun , ia naik keatas Tempat tidurnya dan kembali tidur  dengan santainya, ia bahkan menarik guling yang tengah Minji peluk.

“Hei, Oh Sehun? Kenapa aku bisa ada disini eoh? “Ucap Minji sambil memperhatikan seluruh tubuhnya, untung saja ia masih memakai baju lengkap.

“eungg.. aku ngantuk “ Ucap Sehun seraya memeluk gulingnya.

“aishh…” Minji menggerutu sebal.Ia turun dari tempat tidur Sehun ia keluar dari kamar Sehun .

‘Kurasa tidak ada apa-apa kok.. Lagian mana mungkin jin tomang itu berbuat aneh=aneh padaku.. ‘Pikir Minji seraya tersenyum-senyum sendiri, ia senyum-senyum  bukan karena semalaman ia tidur bersama Sehun .. Tetapi karena ia senang melihat wajah Sehun yang sedang tertidur ,benar-benar seperti malaikat kecil.

“Tapi kenapa aku bisa sampai kekamar Sehun ya? Kok aku tidak ingat apa-apa??”  Minji berusaha memutar otaknya. Tapi ia tidak juga mendapatkan jawabannya.

“Aish,, Sudahlah .. Nanti aku Tanya Sehun saja! Dasar Sehun !! Kalau tidur  seperti kerbau” Ucap Minji mengerucutkan bibirnya kesal. Minji menuruni anak tangga , ia berjalan menuju dapur untuk sekedar mengambil segelas air, karena sekarang tenggorokannya benar-benar terasa sangat kering.

Glukk..

Minji meneguk air putih itu lega, setelah itu ia berjalan menuju ruang tamu, mengambil remote tv dan menekan Tombol Power.

Titt..

Benda berbentuk persegi panjang itu pun menyala.

“Omo ada drama.. ! Aigo~ yeojanya cantik sekali” Kagum Minji.

Minji menonton drama romance ini.. Tiba-tiba ia membelalakkan matanya begitu melihat ada adegan poppo antara namja dan yeoja.

“Aduh kenapa jadi panas begini ya?”  Minji mengalihkan pandangannya dari Tv.

“Woaa~ Kau sedang menonton Apa?” Tanya Sehun dari lantai atas sembari menguap menyerupai singa.

“Oh.. Ini drama .. aku hanya iseng saja hehe” ucap Minji menggaruk-garuk tengkuknya

“Eh? Tumben sekali kau berani menonton yang ada adegan poppo nya”Ucap Sehun ,ia langsung berlari menuju lantai bawah, dan segera duduk disamping Minji.

“E..e..eh a..ani!! Apa kau melihat mataku kearah TV eoh!?Mana berani aku melihat yang seperti itu .. apa lagi ada adegan popponya begitu” Ucap Minji sambil memelototkan matanya.

“Minji~ah” Ucap Sehun yang sudah berada disamping Minji.

“Wae?” Tanya Minji.

“Apa perlu kita mempraktekkannya?” Goda Sehun sambil mengerling kearah Minji,ia bahkan menunjuk Adegan poppo itu dengan bibirnya.

“Micheosso?? Yakk!!” Ucap Minji langsung menjitak kepala Sehun.

Sehun masih cengengesan tak jelas, ia memajukan badannya berusaha mendekat ke arah Minji.

“Yakkk!! Awas saja kalau kau berani Maju lagi! Oh Sehun” Tantang Minji seraya melemparkan bantal yang ada disampingnya

Sehun tidak menggubris perkataan Minji, Ia tetap cengengesan dan terus merengsek  maju .

BUGG…

Minji pun memukul pipi kanan Sehun, tidak keras Memang , sebenarnya itu hanya sekedar peringatan dari Minji.

“Hei, Oh Sehun ppalli ga!! Hush.. hush” Ucap Minji mengusir Sehun seolah-olah ia adalah seekor kucing.

“Yakk! Memangnya aku kucing? Arasso .. aku pergi .. Hei Park Minji kau ini tidak asik ah!!” Ucap Sehun sambil menjulurkan lidahnya.

“Ck” Minji hanya menggerutu tak jelas..Setelah itu ia kembali melihat kearah Tv, ia sudah berani karena adegan poppo yang panjaaaang itu sudah selesai dan kini namja dan yeoja itu sedang berkencan di sebuah tempat yang sangat indah.

“Yeoppoda~” Kagum Minji dengan mata yang berbinar2.

Sehun kembali lagi sambil membawa segelas orange juice ditangannya. Kalau dilihat2 Minji dan Sehun ini seperti sepasang suami-istri muda .

“Woahh!! Minji! Kenapa matamu bisa mengeluarkan cahaya begitu?” Tanya Sehun bingung.

“Sehun~ah Bwa!! Tempatnya indah sekali ya.. main sepeda berdua seperti itu sepertinya sangat menyenangkan ya?” Tunjuk Minji.

“Wae? Kau mau kesana?” Tanya Sehun dengan nada datar.

“Memang kau tahu tempatnya.. ?” Minji malah balik bertanya

“Ani” Jawab Sehun dengan santainya.

“Aish” Minji kembali dibuat menggerutu akibat Sehun.

Sehun meneguk Orange juice yang kini ada ditangannya ,lalu ia menatap Minji yang kini mengerucutkan bibirnya sambil tertawa.

“Bukankah kita punya tempat rahasia yang lebih indah?” Ucap Sehun menaikkan alis sebelah kirinya.

“Lalu?”

“Dasar babo! Kau mau bersepeda juga kan? Kajja ! Cepat mandi .. Sebelum aku berubah pikiran!: Ucap Sehun.

“Jinjja kau mau menemaniku bersepeda.. Sehun~ah ?gomawoyo” Ucap Minji tersenyum.

DEG..

Sepertinya salah satu dari mereka jantungnya ada yang berdetak lebih cepat.

Setelah mendengar perkataan Sehun tadi, Minji langsung berlari kekamarnya ,untuntuk segera mandi. Melihat tingkah Minji Sehun hanya tersenyum .

“Mwoya? Apa dia sesenang itu?” Tanya Sehun sambil menggaruk2 kepalanya .

Sehun pun ikut kembali kekamarnya untuk segera mandi.

Setelah 20 menit berlalu.. Minji keluar dari kamar mandi kamarnya,, ia memilih baju yang santai namun terkesan manis.

“Ja!! “ Minji mengambil baju yang sudah ia pilih, setelah itu ia sedikit memoles pipi putihnya dengan bedak, ia memakai sedikit lip gloss. Dan lainnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12.25 menit . Minji keluar dari kamarnya, Ia melihat Sehun kini sedang mengangkat sepeda couple ke atas Mobilnya.

“Perlu kubantu?” Tawar Minji.

“Sudah yeoja itu diam saja “ Jawab Sehun, Ia melanjutkan pekerjaannya yaitu mengangkat sepeda.Namun sejenak ia berhenti, kemudian ia kembali melihat kearah Minji,

“Kau berdandan?” Sehun tersenyum.

“Wae ? aneh ya?” Tanya Minji dengan raut cemas.

“Ani, seperti bebek”Canda Sehun.

“Jinjja? Kalau begitu kuhapus saja” Ucap Minji hendak membalikkan badannya  ia ingin bergegas menuju kamarnya untuk menghapus make up nya.

“Yakk!! Aku hanya bercanda!! Neo jinjja yeoppoji” Ucap Sehun sambil mengeluarkan jempolnya .Tiba-tiba ia tersadar, Sehun melihat kearah jempolnya dengan tatapan bingung, setelah itu ia menurunkannya kembali

“Ehm” Sehun berdeham

Semburat merah pun bermunculan di kedua pipi Minji.

“Hehe,. Gomawo” Ucap Minji malu .

“Sudahlah ,, ppalli kajja “ ucap Sehun acuh tak acuh

Minji pun menuruti Sehun, ia masuk kedalam mobil Sehun .

Dimobil ..Sehun dan Minji hanya terdiam dalam suasana canggung .

Sehun ,menghidupkan music untuk sekedar mencairkan suasana.

Minji hanya terdiam ditempat duduknya. Cuaca hari ini  benar-benar dingin dan membuat badan Minji beku.

“Wah.. sepertinya salju akan turun” Ucap Sehun sumringah.

“Benarkah?” Tanya Minji tak kalah sumringah,sambil melihat kearah luar jendela. Salju turun bersamaan sewaktu Minji menolehkan kepalanya kearah jendela.

“Woahh” kagum Minji .

Sehun hanya tersenyum melihat Minji yang tertawa kegirangan.Ia tau bahwa Minji sangat menyukai salju.

“Minji~ah “ Panggil Sehun.

“Eoh?” Minji menoleh.

“Kenapa kau sangat menyukai salju?”

“Salju itu mirip denganmu”jawab Minji singkat.

Sehun mengerutkan dahinya “maksudmu?”

Minji tersenyum simpul “Salju itu dingin sama sepertimu .. Tapi aku berharap suatu saat dia akan mencair pada waktunya”

Sehun terbatuk sangat keras.

“Ahahaha… aku hanya bercanda babo! Memangnya ada harus alasan untuk menyukai sesuatu?” Tambah Minji lagi.

“Entah.. aku pun tak tahu “ Ucap Sehun menaikkan bahunya.

Mobil Sehun berhenti ditepi jalan.

Minji tersenyum “ ternyata kau masih ingat jalan ketempat ini””

“Sudahlah, berisik! Cepat turun” Ucap Sehun dengan ekspresi datarnya.

Minji hanya mengerucutkan bibirnya kesal, ia pun turun dari mobil mengikuti Sehun yang sudah turun terlebih dahulu.

Minji dan Sehun berjalan beriringan menuju tempat mereka,dengan Sehun yang memegangi payung.

“Permintaanku terkabul” Gumam Minji dengan sangat pelan,namun masih terdengar oleh Sehun, karena jarak mereka yang terbilang  sangat dekat.

Sehun megerutkan dahinya “permintaan?”

Minji hanya tersenyum dan menjawabnya.”beberapa hari yang lalu aku kesini dan berharap kalau ,kau dan aku bisa kesini lagi sewaktu salju turun” Jelas Minji.

“O”

Sehun dan Minji berjalan beriringan diiringi oleh salju-salju yang menghiasi pemandangan kali ini.

“Hei,Mendekat kesini ! “Bentak Sehun seraya merangkul bahu Minji agar lebih dekat dengannya agar salju tak mendarat di baju tebalnya.

Mereka berdua duduk dibawah sebuah pohon besar . Minji menatap tempat itu kagum, tempat itu benar-benar indah dengan dominasi warna biru dan putih-putih salju

Sehun hanya menatap wajah Minji sambil tersenyum simpul.

Ting.. Tiba-tiba lampu diotak Minji menyala. Sebuah ide nakal muncul di pikirannya. Ia tahu bagaimana cara untuk membalas Perbuatan Sehun tadi pagi.

Minji tersenyum jahil.

Crazhh..

Minji melemparkan butiran-butiran salju kearah Sehun.

“Ahahaha… Mukamu” Minji tertawa senang.

“Yakk…” Sehun memegangi wajahnya sambil tertawa. Sehun pun membalas perbuatan Minji.

Akhirnya mereka bermain lempar bola salju.

“Muehehehe… Bola saljuku lebih besar.. rasakan ini Park Minji”Ucap Sehun hendak melemparkan bola salju kearah Minji, namun dengan sigap Minji langsung kabur..

“Yyyak.. jangan lari kau nona bebek ..ahaha” Sehun berlari mengejar Minji sambil membawa bola saljunya dan hendak melemparkannya kearah Minji.

“Ahahaha.. coba saja kalau bisa … bweeek” Minji menjulurkan lidahnya.

Mereka berkejar-kejaran layaknya sepasang anak kecil dengan wajah berseri-seri.

Sehun berhasil mengejar Minji “Yyaaakk!! Rasakan ini!!” Ucap Sehun melempar bola saljunya kearah Minji.

“Ahahaha… “Sehun tertawa terbahak-bahak begitumelihat wajah Minji yang sudah dipenuhi oleh salju.

Minji mengerucutkan bibirnya kesal.

“Aissh.. kenapa jadi balik aku yang dikerjai?” Dengus Minji sebal.

Badan Minji sedikit terhuyung kedepan karena tanah yang ia pijaki sangat licin akibat dari salju. Namun dengan sigap Sehun memegangi pinggang Minji.

“Eh?” Minji menoleh kebelakang.

“Hati-hati” Ucap Sehun.

“Hehehe.. gomawo” Ucap Minji

“Sehun~ah!” Pekik Minji karena melihat danau yang sudah membeku .Minji berdiri diatas danau yang sudah membeku. Dan bermain luncuran.

“Ahahaha..” Minji tertawa lepas.

“Yyak..awas..! nanti jatuh “ ucap Sehun ,memegang tangan Minji.

“Hei,, ayo pulang .. tanganmu sudah dingin begini “ ucap Sehun

Minji menarik tangannya dari Tangan Sehun. “nan gwenchana~”

“Haaah…” Sehun menghela nafas.

“Kenapa kau susah sekali sih .. diberi tahu” Sehun membuka kedua sarung tangan miiknya satu persatu dan memakaikannya ke kedua telapak tangan Minji.

Minji hanya tersenyum malu.

“Sehuna~ apa kau juga tidak dingin?” Tanya Miniji dengan raut cemas.

“tidak”jawabnya singkat

Beberapa menit kemudian..

Hari sudah menunjukkan pukul 15.00  KST.

Sehun dan Minjj berada dalam perdebatan.

“Yakk… tapi aku mau bersepeda” Protes Minji

“Tapi sekarang ini musim Salju Minji~ah” Ucap Sehun membujuk Minji agar mereka tak perlu bermain sepeda karena Saljuy ang membuat tanah sedikit licin.

Minji mengerucutkan bibirnya kesal. Ia tampak merajuk dengan mukanya yang ditekuk.

“Aiikkhh… arasso” Akhirnya Sehun pun mengalah.

Mereka –Minji dan Sehun- bermain sepeda berdua, karena sepeda yang mereka kayuh adalah sepeda couple.

“Ahahaha.. kayuh yang benar Sehun!”

“Aish.. kau cerewet sekali Minji~ah”

“Mwo? Cerewet? Enak saja” Minji yang juga tengah mengayuh sepeda mengerucutkan bibirnya.

Tiba-tiba sepeda yang mereka berdua kayuh oleng.dan mereka berdua pun terjatuh.

“Yyak.. Minji !! Kenapa tadi kau berhenti mengayuh !!Gara-gara kau aku jadi jatuh begini” Sehun mengomeli Minji.

“Yang benar itu kau yang tidak mengayuh dengan benar Oh Sehun!!” Minji tak mau kalah

“Kau!!” Sehun menunjuk Minji.

“Yang ada kau yang Salah babo” Minji tetap pada pendiriannya bahwa Sehun lah yang mengayuh dengan tidak benar.

“Kau!!” Sehun memelototkan matanya.

“Kau !!” Minji pun tak mau kalah.

“Aiikh.. Molla~~” Sehun meninggalkan Minji kemudian ia duduk dibawah sebuah pohon

Minji mencibir. “Nappeun saramiya” Ia membuang mukanya kearah berlawanan

Sehun hanya duduk diam dibawah sebuah pohon yang ditutupi salju..sementara Minji sibuk membuat boneka salju.

Sehun hanya memandangi Minji dari jauh. Setelah beberapa saat berlalu.. Sehun pun menghampiri Minji yang tengah sibuk membuat Boneka salju dengan wajah berseri-seri.

“Sehun~ah ..Lihat ! Boneka nya mirip denganmu,, lihat hidungnya .. ahaha” Minji meperlihatkan hidung boneka saljunya yang Nampak seperti hidung babi.

“Mwo? “Sehun membelalakkan matanya.

Minji terus tertawa cekikikan.

“Enak.. saja .. Tunggulah pembalasanku Park Minji” Sehun mendengus sebal.

Merasa tak mau kalah .. Sehun pun sibuk membuat boneka salju.

“Sehun~ah ,, kau sedang buat apa?” Tanya Minji penasaran.Ia bahkan berusaha untuk mengintip namun Sehun menghalanginya dengan badannya.

“Andwae!” Halang Sehun.

“Aish! Kau pelit” Minji mendengus sebal.

Sehun tetap melanjutkan aktifitasnya.

“Jjjeng..jjeng “ Sehun memperlihatkan boneka saljunya yang bentuknya seperti (?)asdfhsdf%@@!#$$!!*#@##$$

Komputer saja bisa error dibuatnya.

Dengan polosnya Minji bertanya “Kau buat apa?”

“Boneka salju” Sehun menjawab dengan tampang blo’onnya.

“Bwahahahahaha.. ternyata lebih bagusan punyaku”cibir Minji.

“hei.. ini tidak masalah bentuknya.. tapi orang tampan yang membuatnya”Ucap Sehun bangga.

“tetap saja bagusan punyaku” Ucap Minji tak mau kalah.

Sehun hanya menggerutu kesal, ia mencoel boneka salju Minji hingga kepalanya sedikit miring kesamping.

“Yyyak..yyak!!” Minji memukul Sehun pelan.

“Ahahah..”

Sehun juga mengambil mata boneka salju Minji,dan membawanya kabur.

“Hei,, kembalikan matanyaaaaaa” Teriak Minji.

“Coba saja kalau bisa” Ucap Sehun dengan senyum penuh kemenangan.

“Sehunaaaa!!!! Kembalik..aww” Tiba-tiba Minji terjatuh akibat tanah yang sangat licin akibat salju.

“Gwenchana?” Sehun langsung menghampiri Minji yang terjatuh tadi.

“Aww..” Minji hanya meringis.

“Makanya hati-hati “ Omel Sehun.

Sehun meniup-niupi luka Minji .

“Ayo kita pulang saja “ Titah Sehun.

“Tapi…”

“Hei, jangan membantahku lagi ayo “ Sehun berjongkok didepan Minji.

“Sehun~ah” Minji memanggil namanya tak percaya.

“Naik cepat” Titah Sehun.

Minji pun mengikuti perintah Sehun. Ia menaiki punggung Sehun , dan sedikit meringis begitu lututnya yang terluka tanpa sengaja menyentuh badan Sehun .Sehun menggedong Minji disertai dengan turunnya salju . Hangat itulah yang dirasakan Minji,begitu badannya dan Sehun saling bersentuhan.Minji sedikit tersenyum .Sementara Sehun ekspresinya datar ,benar-benar sulit untuk diartikan.

Sehun menghela nafas panjang “Haahh “.

‘Kenapa dia menghela nafas panjang begitu? Sehun~ah Mian aku selalu merepotkanmu’ Batin Minji yang masih berada diatas punggung Sehun.

“Aku menghela nafas,, karena cuaca begitu dingin” Ucap Sehun seolah-olah mengerti pikiran Minji. Minji kembali tersenyum dibuat Sehun.

Minji mendongakkan kepalanya, ia  melihat langit yang indah , lalu ia melihat bahu Sehun yang penuh dengan salju, ia berusaha membersihkan bahu Sehun yang tertutupi salju.

“Sudah , biarkan saja” Ucap Sehun yang masih menggendong Minji.

Minji tak memperdulikannya, ia tetap membersihkan bahu Sehun yang terus menerus tertutupi Salju.

Lagi-lagi Sehun menghela nafas. “Sudah lama sekali” gumam Sehun , tatapan mata Sehun lurus kedepan.

Minji menghentikan aktifitasnya .”Apa?” Tanyanya.

“Aku menggendongmu seperti itu.. Terakhir kali …”

Minji pun kembali ke masa lalu .. seakan-akan ia berada ditempat itu saat itu juga.

“Minji~ah.. Jangan menangis lagi” Ucap Sehun yang masih berusia enam tahun .

“tapi.. sehun~ah .. eomma bilang ia tidak kenal denganku Sehun~ah” Minji terus meneteskan airmatanya.

Sehun memeluk Minji , dan Minji tetap menangis , tanpa sadar airmata Sehun ikut turun ,ia ikut merasakan penderitaan sahabatnya.

Setelah beberapa jam berlalu, Minji tertidur dipundak Sehun, akhirnya Sehun memutuskan untuk menggendong Minji pulang kerumahnya.

_End_

“Minji~ah .. kenapa badanmu berat sekali? Apa saja yang kau makan selama ini huh?” Ucap Sehun sambil mengerutkan dahinya.

“Jinjja?Apa aku seberat itu?!” Minji kaget.

“Ahahah… kenapa reaksimu berlebihan begitu.. aku bercanda babo!” Sehun tertawa geli.

“Yyakk..” Minji memukul bahu Sehun pelan,sementara Sehun hanya tertawa renyah.

Minji mengerucutkan bibirnya.

“Sehun~ah ,gomawo” Ucap Minji pelan.

“Wae?” Sehun mengernyit.

“Untuk hari ini” Kata Minji bersamaan dengan semburat merah yang merona di pipi putihnya.Untung saja Sehun tak melihat semburat-semburat merah itu ,karena posisi Minji yang berada diatas pundak Sehun.

Suasananya benar-benar damai dan hening, tak ada yang membuka pembicaraan satu sama lain karena mereka menikmati keheningan dan keindahan yang diberikan tempat ini sepanjang jalan. Bibir Minji tertarik keatas begitu melihat sepasang burung merpati yang berada diatas sangkarnya.

“Burung merpati” Gumam Minji  sembari tersenyum  melihat sepasang burung merpati yang terlihat melengkapi satu sama lain.Sehun pun ikut tersenyum dibuat Minji.

Setelah beberapa menit berlalu ..

Sehun menurunkan Minji di Jok mobil depan dari punggungnya secara perlahan.
Setelah itu ia masuk ke kursi pengemudi .Ia memasang seatbelt dan menoleh kearah Minji.

“Waeyo? Cepat pasang seatbelt mu”Ucap Sehun.Minji menatap Sehun dengan tampang memelasnya.

“aku tidak mau pulang “ Jawab Minji.

“Yakk..! Tentu saja kita harus pulang ,apa kau mau bermalaman disini ?dengan cuaca yang sedingin ini hah?” Ucap Sehun dengan membulatkan matanya

“Bolehkah kita bermalam disini?” Ucap Minji dengan mata berbinar-binar ia bahkan menautkan kedua tangannya menjadi satu.

“Apa kau gila?!! Kalau kita bermalaman dan berduaan disini aku bisa melakukan hal yang aneh-aneh padaaam-…”Sehun tersadar dengan perkataan nya barusan yang membuat Minji menelan ludah.

“A…aa..rassoo.. kajja kita pulang” Minji memalingkan wajahnya kearah berlawanan dengan muka Sehun ,sebenarnya ini adalah satu-satunya cara untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah merah seperti kepiting rebus.

“Uhuk..uhuk ..kajja” Sehun mengangguk-angguk canggung ia langsung memencet tombol start yang membuat mesin mobilnya menyala, ia menekan gas dan Mobil Sehun yang berkecepatan tinggi pun hilang dalam hitungan detik.

Didalam mobil Sehun dan Minji masih berkutat dengan pikiran mereka masing-masing,tetap tidak ada yang angkat bicara.

‘Aku akan melakukan hal apa memangnya? Aikh.. kenapa aku jadi begini?! ‘ Pikir Sehun sembari memegang stir mobilnya.

‘Memangnya apa yang akan dia lakukan? Astagaa!! Kenapa pikiranku jadi mesum begini??’ Batin Minji yang masih memalingkan wajahnya.

‘Ani!! Tentu saja Itu hal yang wajar.. bukankah perkataanku ini benar? Tidak ada yang salah bukan?’Pikir Sehun lagi.

Tiba-tiba mobil Sehun berhenti secara bertahap, dan tenyata mobilnya M.O.G.O.K ,mobil semewah milik Sehun  mogok? Shit.. ini benar-benar hal yang menyebalkan.

Sehun memukul stir mobilnya keras “Sial! Kenapa aku lupa mengisi bensinnya?! Minji~ah kau juga!! Kenapa kau tidak mengingatkanku untuk mengisi bensin hah??!!” Sehun menggerutu kesal.

“Mana kutahu” Minji pun tak kalah emosi ,karena bawaan suara Sehun yang seakan-akan membentaknya .

“Arrrrrggghhh… sialaaaaan!!!!!”Sehun mengacak-acak rambutnya kesal.Kenapa ia bersikap begitu berlebihan begini? Well,bukankah ia bisa mengisi bensin di tempat pengisian terdekat? Naas,, berhubung karena ini adalah tempat yang mungkin hanya diketahui oleh Minji dan Sehun ,tentu saja di tempat ini tidak ada fasilitas-fasilitas umum, sepanjang jalan hanya terlihat pohon-pohon yang menjulang tinggi.

“Aha! Ponsel!!  Lebih baik kita telfon teknisi pribadiku sekarang juga” Lampu yang berada diatas kepala Sehun akhirnya menyala.

Ia mengambil ponsel nya dari salah satu saku celananya.

Namun saat ia melihat ponsel tersebut .

“Dasar sialan!! Sinyaaall!!!!!! Apa kau ingin bertengkar dengaku kali ini haaah?? Kenapa disaat penting begini kau tidak menunjukkan sebatangpun dari 7 batang ini haaaah” Sehun benar-benar naik pitam.

“Sehun~ah tenanglah.. aku bisa mati ketakutan kalau melihat mu seperti ini” Ucap Minji berusaha menenangkan.

“Ponselku!! Mungkin sinyal di ponselku ada!!” Ucap Minji sumringah, ia langsung membuka tas sandangnya dan mengubrak-abrik isi yang ada didalamnya.

“Aikh.. palliwa!!” Desak Sehun di tengah Minji yang sibuk mencari ponsel miliknya yang menurutnya sudah ia masukkan kedalam tas.

“Astaga” Minji menepuk jidatnya.

“Tadi malam kan aku menaruhnya diatas kulkas,tapi belum kuambil” Rengek Minji.

Haaaahhh” Sehun dan Minji menghela nafas panjang secara bersamaan.

“Terpaksa kita harus bermalam disini.. semoga saja besok ponselku bisa mendapatkan sinyal” Ucap Sehun pasrah.

Dengan ekspresi yang sama seperti Sehun ,Minji pun menjawab “Semoga saja”.

“Apa kau gila?!! Kalau kita bermalaman dan berduaan disini aku bisa melakukan hal yang aneh-aneh padaaam-…”Perkataan Sehun seakan-akan bermain-main dalam pikiran Minji, perkataan itu terngiang-ngiang disela-sela suasana diam yang menyelimuti Sehun dan Minji.

Gluk..

Minji melenan ludah..

‘Aigoo~~ Minji ~ah sadarlah.. kenapa otakmu jadi begini??’ Gerutu Minji dalam hati.

“Waeyo? Kenapa kau menelan ludah begitu? Kau sedang memikirkan apa?”  Sehun menaikkan alis nya sembari mengeluarkan seringaian nakalnya.
Melihat ekspresi Minji yang benar-benar  terlihat gugup , Sehun lansung menyudutkan badan Minji ke jok mobil ia menindih paha Minji .Sehun menatap mata Minji intens. Mata mereka bertemu.Sehun menatap mata coklat Minji tepat dibola matanya.

“Sssehun~ah wae irae?” Minji tergagap, ini tentu saja reaksi yang wajar ,karena Sehun kini tengah berada diatas tubuhnya.

Sehun menyeringai.

“Minji~ah” Panggil Sehun namun dengan nada yang terdengar sedikit..

“Sehun~ah .. ka…kau .. a..a..da..apa… dengan..mm.u” Minji tergagap karena kini Sehun semakin mempersempit jarak mereka yang sudah sangat dekat.

Sehun menyeringai.

“yyaakk.. berhenti bersikap seperti ini” Minji semakin gugup karena wajah Sehun yang semakin dekat.

Sehun semakin memajukan wajahnya, ia menyentuh pipi Minji lembut

……

…..

….

..

Tiba-tiba seringaian Sehun berubah dengan menjadi innocent.

“Minji~ah ada bulu mata mu yang jatuh” Sehun mengambil bulu mata yang jatuh di pipi Minji, setelah itu ia kembali ketempat duduknya.

Minji membeku ditempatnya, ternyata tak seperti yang ia bayangkan ><

Sehun menatap Minji yang tengah membeku ditempatnya sambil menahan tawa.

“Waeyo ? Apa kau mengharapkan sesuatu ?” Goda Sehun sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk tanda kutip.Minji yang tadi nya membeku kini terlonjak kaget.

“Mmm..engharap..kan.. aa..pa?ahahaha” Minji berusaha menstabilkan suara nya yang tergagap dengan tawa-tawa buatannya.

Sehun terkekeh mendengar Minji yang berbicara dengan tergagap-gagap.

“Ahahaha… wajahmu lucu Minji~ah” Ucap Sehun sembari mengacak-acak rambut Minji.

Minji benar-benar malu dengan dirinya sendiri , ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

‘Aaarrrggghhh.. kenapa aku benar-benar bodoh’ Minji merutuki dirinya sendiri.
Wajahnya benar-benar sudah seperti kepiting rebus.Melihat Minji yang menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya Sehun tertawa geli, ia tahu bahwa wajah Minji sudah pasti akan berubah menjadi merah.

“Ckckckck” Hari  ini Sehun sudah puas untuk mengerjai Minji. Sehun menghidupkan penghangat mobilnya, karena tentu saja hari ini mereka akan tidur di mobil, bukankah tidak mungkin jika mereka tidur diluar dengan cuaca sedingin ini, dan tanpa perlengkapan apapun.

Minji Pov.

Aigoo~ aku tak tahu lagi harus mendeskripsikan betapa bodohnya aku didepan Sehun dan lagi-lagi kenapa otakku sekarang suka berpikiran yang aneh-aneh?
Wajahku benar-benar terasa panas saat Sehun mengacak rambutku. Aku juga tak tahu kenapa aku benar-benar begitu bodoh didepannya.Hari ini benar-benar hari yang sangat menyenangkan >///< aku harap hari-hari selanjutnya akan tetap jadi seperti ini.

“Ckckckck” Sehun tertawa cekikikan , kenapa dia tertawa? Aduuh.. aku jadi semakin malu. >////< aku benar-benar tak tahu harus bersikap bagaimana. Apa kalian punya saran?

Akhirnya aku melepaskan kedua telapak tanganku yang tadinya menutupi wajah merahku.

“Sehun ~ah..” Panggilku pada Sehun.

“Eummm” Sehun menoleh. “Jam berapa sekarang?” tanyaku padanya.

Ia melihat jam tangan yang berada di tangan kanannya. “Sudah jam 6 “ ucapnya.

“Jeongmal? Kenapa waktu berlalu begitu cepat?” Ucapku

“Karena aku bersamamu”

DEG…

Nafasku tercekat
Astaga !! Apakah sekarang ini musim panas?? Dan ini tak seperti Sehun yang kukenal . Lagi-lagi wajahku memanas,dan aku sudah tahu wajahku sudah berubah menjadi ungu,aniyo maksudku merah.

“Kenapa wajahmu berubah jadi merah begitu? Kau seperti jin merah ,,ahahah.. tadi aku hanya mempraktekkan kata-kata yang ada di drama,tiba-tiba saja aku ingin bersama eomma”Ucapnya yang membuat kedua bahuku mencelos kebawah.. Awalnya kupikir dia kan mengucapkan kata-kata itu untukku.

“Minji~ah “ Panggil Sehun padaku.

“Aku sesak..err..” ucap Sehun sembari menggaruk-garuk tengkuknya .

“Sesak apa?” alisku bertaut mendengarnya. Sesak apa yang dia maksud?

“Pipis”Ucapnya tersengar sedikit malu.

“Ahahaha… sudah sana pergi”

“Aku pergi dulu ya~ hehe ^^” “ Sehun turun dari mobil dan dia pergi kesebuah pohon , tentu saja disini tidak ada toilet.ahahah..

Aku melihat tali sepatuku yang tak terikat sempurna,astaga kenapa aku ini benar-benar ceroboh? Aku menundukkan badanku untuk mengikat tali sepatuku ini.

Setelah selesai ,aku menegakkan badanku untuk duduk seperti semula.

Dukk…

Kepalaku terhantuk bagian depan dashboard mobil Sehun.

“Awww… “ringisku sambil mengelus-elus bagian kepalaku yang beradu dengan dashboard depan mobilnya si Jin Tomang ,ahahaha..

Aku melihat tempat Sehun buang air kecil. Nihil .. Aku tak menemukan seorang pun disana .

Akumenoleh kekanan dan kekiri ,namun  aku tetap tidak menemukan Sehun .Astaga kau sebenarnya kemana Sehun~ah?.Akhirnya aku turun dari mobil aku berusaha mencari Sehun,takut sesuatu yang berbahaya terjadi padanya.

Oh Tuhan .. Semoga Sehun baik-baik saja.

‘Auuwww’ terdengar suara serigala atau anjing akupun tak tahu.Apa Sehun dimakan serigala? Aku berlari kesana dan kesini tapi tetap saja aku tak menemukan namja yang sangat aku khawatirkan kali ini.

Cuaca hari ini benar-benar dingin, salju terus berjatuhan menutupi baju tebal milikku.

“OH SEHUUUUUNN!!!” Teriakku berharap Sehun bisa menjawabnya dan mengatakan dimana keberadaannya saat ini.

“OH SEHUUUUUUNNN” Teriakku meneriaki namanya.

Author Pov.

Ditengah cuaca sedingin ini seorang yeoja sibuk berlari-lari , menoleh kekanan ,dan kiri,depan, dan belakang berharap bisa menemukan seorang namja bernama Sehun.

“Sehun~ah ..kau dimana?” Minji sudah mulai putus asa.Badannya memerosot ketanah yang sudah berubah menjadi putih akibat Salju. Tanpa Minji sadari setetes air mata menetes dari pelupuk matanya, ia benar-benar takut sesuatu terjadi pada namja yang sangat ia cintai.

Minji kembali bangun , ia berjalan terus mencari Sehun. Akhirnya langkahnya mengembalikannya kembali kemobil Sehun , Saking dinginnya cuaca hari ini, peluh-peluh yang hendak bercucurun pada dahi Minji mongering seketika.

“Sehun~ah ,kau dimana?” Minji menumpukan kedua tangannya pada kedua lututnya.

“Huhuhuhuh… Sehun~aaa… “ Minji menangis sesungukan , ia benar-benar khawatir dengan keadaan Sehun.Akhirnya ia berjalan kearah mobil , dan membuka pintu Mobil. Mata Minji membelalak melihat Sehun yang tengah tertidur pulas ditempat duduknya.

“YYYYYAAAAAAAAKKKKKK!!!!!!” Teriakan Minji menggelegar .Sehun yang mendengar nya pun terbangun.

“Hei, kenapa teriak-teriak?? Berisik tahu!” Ucap Sehun.

“NEO!!!!!!!!!! YAAKK!! APA KAU TAHU!!? AKU SANGAT MENCEMASKANMU BODOH!!KAU INI BENAR-BENAR…!!! AKU BERKELILING-KELILING SEPERTI ORANG GILA ,DAN TERNYATA KAU MALAH TERTIDUR PULAS DISINI … AARRRGGGHH SEHUN~AH  KAU BENAR-BENAR KURANG AJAR… EMMPPPHHT” Omelan Minji terhenti karena Sehun membekap  bibir Minji dengan bibirnya. Mata Minji terbelalak dibuat Sehun.

Sehun mencium bibir Minji kilat.

“Kau berisik tahu!” Sehun cemberut.Minji masih membeku ditempatnya.

“Aahahhaah… mianhae.. sebenarnya aku tahu kau sudah mencariku berkeliling.. tapi aku hanya ingin mengerjaimu  sedikit ..Hehehe” Sehun menggaruk-garu kepalanya yang tak gatal.

“Mwo?? Kau benar-benar tega “ Minji menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Hehhe..^^’ Mianhae Minji ~ah” Sehun memasang wajah memelasnya. Minji hanya memandangi Sehun dengan tatapan horrornya.

“Molla~” Minji memalingkan wajahnya dari Sehun .

“Aku menyesal, maafkan aku yaa??” Sehun berusaha memasang wajah aegyonya.

Minji mengerucutkan bibirnya.

Wajah aegyo Sehun berubah menjadi raut cemas. Ia melihat wajah Minji pucat.

“Minji~ah neo gwenchana?” Tanya Sehun khawatir ,ia menggenggam tangan Minji,tangan Minji benar-benar beku seperti es. Melihat hal itu Sehun langsung merasa bersalah.

“Mianhae.. karena kejahilanku kau jadi kedinginan begini” Sehun menatap mata Minji.

“Nan Gwenchana !! Bukankah orang bodoh itu tidak gampang sakit” Minji terseyum kearah Sehun.Tiba-tiba posisi yang beberapa jam yang lalu kembali terulang. Sehun  menindih tubuh Minji,ia menatap mata Minji intens.Bedanya kali ini tidak ada seringaian yang keluar dari bibir Sehun.

Minji kembali menelan ludahnya sendiri.

“Sehun~ah” Panggil Minji.

“Waeyo? Kau tidak usah berpikiran yang aneh-aneh! Aku hanya ingin menurunkan kursimu ,supaya kau bisa tidur dengan enak” Ucap Sehun seakan-akan bisa membaca pikiran Minji.

“Ahahhaa.. berpikiran apa?” Minji tertawa.

“Sudahlah lupakan” ucap Sehun.

Sehun mememencet tombol yang ada dibawah kursi Minji , dengan otomatis kursi Minji tersandar kebelakang.

“Gomawo Sehun~ah” Ucap Minji.Sehun hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Minji menyandarkan tubuhnya pada Jok mobil Sehun.

“Aku tidur duluan yaa”Ucap Minji sembari tersenyum kearah Sehun.

“Eumm” Sehun menganggukkan kepalanya.

Setelah Beberapa Menit berlalu akhirnya Minji berhasil merajut mimpi-mimpi indahnya.

Sehun melihat wajah Minji yang sedang tertidur.

‘Bahkan saat tertidurpun dia tetap Cantik’ Batin Sehun.

Sehun memegang tangan Minji yang sedang tertidur ,ia masih merasakan Minji yang masih kedinginan. Ia menggenggam tangan Minji sampai ia pun tertidur.

~æ~æ~æ~

Thursday , 06.00 KST

Seoul sudah memperlihatkan pemandangan indahnya,Jika dilihat dari atas kita akan melihat ribuan payung dengan variasi warna yang berbeda, mereka membawa payung bukan karena cuaca saat ini adalah hujan, tetapi bersalju,ada yang menyambut salju dengan sumringah, dan ada juga yang menyambutnya dengan lesu.

Minji terbangun dari tidurnya ..

Ia merasakan sesuatu yang hangat menggenggam tangannya..

Ia memandang tangannya tak percaya, Sehun menggenggam tangannya sepanjang malam. Ia tersenyum senang.Minji menoleh kearah Sehun.

“Masih tidur rupanya” Senyum Minji semakin mengembang, ia sangat senang bisa melihat wajah Sehun yang terlihat damai dalam tidurnya.

Minji mendekati wajah Sehun, untuk melihat Sehun lebih dekat, ia menyingkirkan poni-poni Sehun yang menutupi wajahnya. “Sehun~ah gomawo” Bisik Minji .

Minji kembali ke tempat duduknya. Ia melihat ponsel Sehun yang terletak diatas Dashboard mobil.

“Huft,, Sinyalnya masih tidak ada” Ucap Minji kecewa.Sebenarnya ia tak sepenuhnya kecewa, sesungguhnya Minji benar-benar ingin berada besama Sehun lebih lama lagi.

Minji terus memandangi wajah Sehun yang sedang tertidur .

“Haneul~ah..” Sehun mengigau memanggil nama Haneul.

SREEETT.. Lagi-lagi Hati Minji seakan ditusuk ribuan pisau.

‘Sebesar itukah cintamu padanya Sehun~ah? Sampai-sampai dalam keadaan tidurpun kau masih memikirkannya’ Batin Minji menangis.

Minji menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, entah apa yang sedang berusaha ia tutupi.

‘Seseorang tolong keluarlah.. kumohon .. rasanya kali ini benar-benar sakit dari sebelumnya,, Aku..aku benar-benar tidak tahu bahwa cinta Sehun terhadap Haneul sedalam ini.. aku benar-benar bodoh’ Minji merutuki dirinya. Ia membuka pintu mobil dan berlari sedikit menjauh dari mobil Sehun. Minji berlari sembari memegangi dada nya yang terasa sakit, air mata ..mengalir deras dipipinya, seakan-akan ingin berteriak ,mengeluarkan semua rasa sesak ini, Minji mendudukkan dirinya ditanah yang sudah tertutupi salju .

“Hh… Sehun…”Minji menangis ,ia ingin meneriakkan semuanya.Ia menutupi kedua wajahnya dengan kedua tangannya dengan kepala yang tertunduk dalam.

Setelah beberapa menit berlalu,,,

Minji hanya menatap lurus kedepan ,pandangannya tak memiliki titik temu, ia menerawang dengan wajah Sendu.Dipipinya terlihat bekas-bekas airmata yang telah mengering.

Tiba-tiba Minji merasakan ada seseorang yang memegang bahunya.

“Minji~ah, selamat pagiii!!! Kau sedang apa disini?” Ucap sebuah suara yang sudah diketahui siapa pemilik suara ini, buru-buru Minji memalingkan wajahnya dari Sehun dan sesegera mungkin menghapus bekas-bekas air matanya.

“Waeyo?” Alis Sehun bertaut. Setelah selesai Minji menoleh kearah Sehun.

“Aniya… aku hanya melihat-lihat” Ucap Minji sembari mengeluarkan senyumnya.

“Kenapa suaramu serak?” Tanya Sehun.

“aku kurang minum saja”

“Ooh.. Begitu”Sehun  membulatkan mulutnya.

Setelah itu Susana berubah menjadi hening, Sehun sibuk tersenyum sumringah melihat pemandangan sekitar, sementara Minji.. Matanya tetap menerawang.

“Sehun~ah..Aku punya satu permintaan” Suara Minji memecah keheningan.

“Permintaan apa?Boleh saja.. asal kau tidak menyuruh aku membuka celanaku ahahah” Canda Sehun.

Minji tersenyum kecut, Sehun yang awalnya tertawa kini terdiam, raut wajahnya berubah menjadi serius.

“Permintaan apa?” Tanya Sehun.

“Bolehkah aku memelukmu?” Ucap Minji menatap kedua bola mata Sehun.

“Tentu saja” Sehun tersenyim tulus. Ia membuka kedua tangannya agar Minji bisa masuk kedalam dekapannya.

Minji pun memeluk Sehun.Ia menutup matanya,setelah itu ia menghela nafas dalam.

Minji meremas kaus Sehun, ia menangis tanpa suara.

Setelah berpelukan cukup lama, Minji duluan yang melepaskan pelukan mereka.

“Kau,,, tumben sekali permintaanmu seperti ini” Ucap Sehun.

“Aku hanya rindu dengan pelukanmu” Mnji tersenyum tipis.

“Dasar bodoh, Ayo kembali kemobil , diluar dingin” Sehun berdiri sembari menggenggam tangan Minji.Minji pun ikut berdiri.

“Sehun~ah.. kakiku sudah tidak sakit lagi.. kau tak perlu menggengamku seerat ini” Ucap Minji.

“Diam,,kau berisik” Wajah Sehun terlihat horror.Minji tersenyum melihat tangannya dan tangan Sehun yang bertautan.

~æ~æ~æ~

Dimobil Minji sibuk memainkan jarinya, ia terlihat bosan.Sementara Sehun menatap kearah luar jendela.

‘Kruyuukk..kruyukk’ Sebuah suara memecah keheningan, mereka pun saling menoleh saling bertatapan.

“ahahahaa… Sehun~ah kau lapar yaa?”Minji mengerutkan dahinya seolah2 ingin menyelidiki seorang maling ayam (?). Sehun hanya menggangguk.

“Tunggu sebentar ya”Minji tersenyum,setelah itu ia turun dari mobil dan berjalan kearah bagasi setelah itu ia kembali masuk kemobil ,dengan tangan penuh makanan.

Melihat Minji yang membawa makanan ,Sebuah Senyuman mengembang diwajah Sehun.

“Hehe.. Minji~ah ..kau benar-benar penuh persiapan ya?”ucap Sehun sembari mengulurkan tangannya seakan meminta jatah makanannya.

“Siapa bilang aku akan memberikannya padamu?” Ucap Minji.

“Eeeh??” Sehun kaget.

“Aahaha… igeo” Minji tertawa setelah itu ia menyodorkan rotinya pada Sehun.

“Gomawoo” Ucap Sehun,dan dibalas dengan anggukan-anggukan oleh Minji.

Minji memasukkan sebungkus roti itu sekaligus kedalam mulutnya, Sehun yang melihatnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Muwwaaweeeoo? (MWO?)” Ucap Minji dengan mulut penuh roti.

“aniya.. “ Ucap Sehun menggaruk-garuk tengkuknya. Ia pun menyusul Minji , Sehun pun ikut memasukkan roti kedalam mulutnya, hanya saja ia tak memasukkannya sekaligus seperti yang Minji lakukan.

Sambil memakan rotinya,tangan Minji iseng melihat-lihat ponsel Sehun.

Tiba-tiba..

“Swehun ~AAHHH” Minji berteriak ,dan semua roti yang ada didalam mulutnya menyembur ke wajah Sehun.

Sehun menatap Minji horror.”Park Minjiiiiiiiiiiii!!!!!!!!” Sehun berteriak geram, akibat roti Minji yang menyembur di wajahnya.

~æ~æ~æ~

Minji membantu Sehun membersihkan wajahnya,ia benar-benar merasa bersalah terhadap Sehun.

“Sehun~ah Mianhae.. “ Ucap Minji sambil terus membersihkan wajah Sehun dan bajunya yang kotor akibat semburan Roti Minji.

Sehun menatap Minji tajam, Minji yang mendapatkan tatapan itu langsung menggigit bibirnya takut.

“Mian” Ucap Minji lagi.

“Kau.. aish .. benar-benar tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata” Sehun mengacak-acak rambutnya frustasi.

“Sehun~ah Mianhaeyo^^” , tadi itu aku lihat sudah ada sinyal di ponselmu,makanya aku sampai sesenang itu …dan roti yang didalam mulutku sampai menyembu begitu” Ucap Minji.

Mendengar perkataan Minji tadi Sehun langsung mengambil ponselnya ,dan sebuah senyuman mengembang dipipinya.

“Baiklah Minji.. Kau kumaafkan”Setelah itu Sehun langsung menelfon seorang teknisi pribadi mobil nya.

~æ~æ~æ~

Setelah sampai kerumah ,kedua insan ini langsung masuk kedalam kamar mandi masing-masing,Untuk apa? Tentu saja untuk mandi, karena mereka berdua harus sesegara mungkin untuk berangkat kesekolah.Jam sudah menunjukkan pukul 07.30.

Well ,waktu hanya tinggal 30 menit lagi untuk bersiap-siap. Setelah selesai mandi, Sehun pun memakai seragam sekolahnya.Begitu pula Minji.

Mereka membuka pintu kamar mereka masing-masing secara bersamaan. Setelah keluar dari kamar , mata mereka bertemu, Sehun hanya menggerakkan kepalanya ,menandakan ia menyuruh Minji untuk sesegera mungkin masuk kedalam mobinya, Minji pun mengangguk. Sehun dan Minji berlari menuju lantai bawah dan masuk ke garasi.

Setelah masuk mobil.

“Sehun~ah Cepat.. kita benar-benar sekarat!! Aku tak mau kalau harus membersihkan toilet lagi” Ucap Minji khawatir.

“Berisik” Sehun langsung menancap gas menuju Sekolahnya.

Perjalanan yang harusnya 20 menit menjadi 10 Menit dibuat Sehun.Well, walaupun hampir muntah dibuat Sehun , setidaknya Minji harus bersyukur karena tak terlambat dan tidak harus dihukum oleh Pak Chen dan petugas Piket.

“Sehun~ah annyeong” Minji melambaikan tangannya kearah Sehun dan langsung masuk kekelasnya.

Sehun pun berlari sesegera mungkin kedalam kelasnya.

~æ~æ~æ~

Setelah sampai dikelasnya, Senyum Sehun mengembang begitu melihat seorang yeoja dengan rambut kecoklatan tengah duduk dibangkunya.

“Haneul~ah”Sap Sehun menghampiri Haneul yang tengah duduk .

“eoh? Sehun~ah ! annyeong”Haneul tersenyum kearah Sehun. Sehun pun duduk disebelah Haneul karena memang disitulah tempat duduknya berada.

“Kau hampir terlambat “ Ucap Haneul menunjuk jam dinding dikelasnya

“Hampir” Ucap Sehun melap keringatnya yang bercucuran akibat lari-larian yang ia lakukan tadi.

“Ha..-“ Perkataan Sehun terputus akibat Guru yang akan mengajar kelas mereka telah masuk.

“Selamat pagi ..anak2” Ucap Park Seonsangnim.

~æ~æ~æ~

Istirahat …

Seorang yeoja berambut kecoklatan keluar dari kelasnya.

Haneul Pov.

Syukurlah kelasnya sudah selesai,sudah 2 hari aku pindah kesekolah Chanyeol.Sebenarnya dari kemarin aku sudah penasaran kelas Chanyeol itu dimana? Kenapa dari kemarin aku tak menemukan batang hidungnya.

Aku memberhentikan seorang yeoja .

“Permisi, Kelasnya Park Chanyeol ada dimana ya?”Tanyaku.

“Di lantai atas, Akselerasi kanan ujung” Jawab Yeoja itu.

“Gamsahamnida” Aku menundukkan kepalaku.

“Ne” Dia pun membalas nya dengan ikut menundukkan kepalanya.

Aku berlari kearah tangga, dan berjalan sesuai petunjuk yeoja itu, yup sebelah kanan ujung .

“Nah , ini dia” Aku tersenyum begitu mendapatkan kelas Namja yang benar-benar sangat kucintai ini.

Aku berdiri didepan pintu yang sudah terbuka dengan lebar.Aku mengtuknya 3 kali, walupun sudah terbuka, tetap saja akan tidak sopan kalau aku langsung menyelonong masuk begitu saja.

“Ye?Kau mencari siapa?” Ucap Yeoja kacamata yang terlihat seperti kutu buku.

“eummm.. Chanyeol sunbae ada?” Tanyaku, yaah.. tentu saja aku harus memanggil Chanyeol dengan sebutan sunbae disini. -,-

“Ohh.. dia da dikantin” ucap Yeoja itu.

“Terima kasih” Aku kembali menundukkan kepalaku padanya, dan kembali turun , menuju kantin

Pandanganku menyusuri seluruh kantin dan… GOTCHA .. ternyata dia sedang berada di kursi tengah sambil menyeruput segelas cappuccino. Hah.. rasanya aku mau meleleh.. Chanyeol berar-benar tampan >w<

Aku menghampirinya dan duduk tepat didepannya.

“Chanyeol ~ah” Aku menghampirinya sambil tersenyum.

“Kenapa kau disini?: Tanyanya dengan nada datar.Huft,, datar … namja ini kenapa begitu dingin padaku huh? Well mungkin bukan terhadapku saja .. seluruh yeoja mungkin.

“Hehehe… tentu saja mengikuti namja yang kusukai,, 😀 “ Aku tersenyum kearahnya,dan kulihat kedua alisnya bertaut.

“Aku menyukai yeoja kain jadi ,jangan buang-buang waktumu” Ucapnya datar.Setelah perkataan yang menyakitkan nya itu keluar aku melihat dua orang yeoja tengah menertawaiku seolah-olah aku ini adalah pelawak no 1 didunia.

“Chanyeol~ah” Panggilku.

“Aku pergi dulu” Ucap Chanyeol beranjak dari tempat duduknya.Tenang saja.. aku tak akan menyerah kalau Cuma begini.Chanyeol~ah lihatlah.. kau akan bertekuk lutut padaku.

Tiba-tiba dua orang yeoja yang tadinya menertawaiku beranjak dari tempat duduknya dan menghampiriku , salah satu dari mereka berdua duduk dikursi tempat Chanyeol duduk tadi dan yang satunya lagi duduk disampingku.

“Ahhaha..Kasihan sekali kau nona”Ucap Yeoja berambut ikal.

“Kau siapa?” Ucapku tajam .

“Ahaha… kau belum kenal kami ya? Kami ini primadona disini, kenalkan aku Melanda, dan ini Miranda” Ucap Yeoja ikal itu sembari menyibakkan rambutnya. Rasanya aku ingin tertawa mendengar ucapannya tentang ‘Primadona’ .

“Oh.. Lalu?” Tanyaku.

“Chanyeol oppa .. tentu saja tidak akan menyukaimu.. apa kau tidak tahu yeoja yang disukainya?” Yeoja ikal bernama Melanda itu menyeringai.

“Maksudmu?” Tanyaku,

“Park Minji, Tunangan namja popular bernama Sehun, Chanyeol oppa pernah menyatakan perasaannya pada yeoja itu, dan kami memergokinya, ahaha.. saat itu benar-benar saat yang seru, kami dipertontonkan sebuah drama secara live” Yeoja bernama Miranda pun menanggapi pertanyaanku.

Park Minji ? Siapa itu? Aku tahu Sehun memang telah ditunangkan, tapi nama yeoja itu, bentuk wajahnya aku sama sekali tak tahu..

“Kau mau tahu orangnya?” Ucap Melanda sambil memoleskan lipsticknya yang sudah tebal itu dibibirnya.Well,,sepertinya dia bisa membaca pikiranku.

“Apa dia sekolah disini juga?”Tanya ku.

“Sayangnya .. iya nona”Ucap Miranda tersenyum kearahku.

“Tunjukkan padaku orangnya” Ucapku . Baiklah, aku ingin melihat seberapa cantik yeoja yang disukai oleh Chanyeolku.Miranda dan Melanda menyeringai secara bersamaan.

Mereka berdua menarik tanganku kearah kelas  XI /B .

“Minji ada?” Tanya Miranda kepada seorang yeoja yang lumayan manis.

“Kenapa kau menanyakan sahabatku?”Balas Yeoja itu tajam.Setelah itu ia melihat kearahku matanya membelalak seolah-olah aku ini gwishin.

“KAU!! Kau yeoja kurang ajar yang bermesraan dengan Sehun kan?!!! Hei, Kenapa kau mau merebut tunangan orang lain huh?!! Yakk!! Sahabatku itu Sangat mencintai tunangannya kau tahu!! Dasar Jalang” Bentaknya,Hei.. Kita baru pertama kali bertemu dan kau sudah berkata kasar padaku?! Tak tahu sopan santun.Tapi aku bersyukur karena telah mendapat senjata untuk mengambil Chanyeolku kembali dari Yeoja bernama Minji

“Jaga Bicaramu Hyorim” Ucap Melanda.

“Hei, kita baru bertemu pertama kali” Bentakku.

“Lalu? Kenapa?” Yeoja bernama Hyorim ini menantangku.

“Tidak tahu sopan santun” Ucapku memandang remeh terhadapnya.

Author Pov.

Miranda dan Melanda –Si ratu Gosip – melerai pertengkaran mulut antara Haneul dan Hyorim.

“Hyorim~ah.. kami hanya ingin tahu Minji dimana?” Ucap Melanda sedikit kelelahan akibat perseteruan Haneul dan Hyorim.

“Dia dibawa Chanyeol sunbae ,ketaman belakang” Ucap Hyorim dengan nada kesal.

Zzzungg…

Melanda,Miranda,dan Haneul pun langsung menghilang dari tatapan Hyorim.

~æ~æ~æ~

“Itu dia orangnya” Tunjuk Miranda kearah Minji dari balik sebuah pohon, Haneul dan double M ini bersembunyi dari balik pohon menguntiti Chanyeol dan Minji yang tengah berbincang-bincang dikursi taman.

Drrtt…

Ponsel Miranda berbunyi.. Ada pesan masuk rupanya.

Setelah membaca pesan masuk itu “Hei, nona.. Kami pergi dulu aku ada urusan lagi” Miranda menarik Melanda meninggalkan Haneul.

Kini yang tertinggal hanya Haneul ..Haneul mengepalkan tangannya begitu melihat Chanyeol dengan mudahnya tersenyum tulus kearah Minji.

‘Chanyeol~ah harusnya aku yang duduk disitu!! Mendapatkan senyummu yang seperti itu!!harusnya aku yang kau tunjukkan senyuman seperti itu’ Batin Haneul geram,ia tak terima dengan pemandangan yang disuguhkan oleh Minji dan Chanyeol.

“Lihat saja kau! Aku akan melakukan sesuatu yang besar padamu,Yeoja jalang!” Haneul mengepalkan tangannya dari balik pohon setelah itu ia menyeringai

 ~Prisoner Of Love~

To Be Continued

author’s Note :

oOTTEEE??? Mian bnyk typo klo ada typo tlong kasi tau author ya.. soalnya author gapake edit2an 😦 Mian ya klo gabagus…

ini cma intro dari adegan bully2an minji 😀 harusnya di part ini banyak adegan haneul-minji cma takut kepanjangan n reader malah jadi bosan baca nya.. di part 8 bakal aada adegan seru loh,, pro-konta, sedih2an ,happy2an n little comedy 😀

oh iya author cma mo ngasih tahu… untuk part 8 nya kayaknya akan di post sedikit lama.. soalnya begini loh…eomma thothor bilang thothor ga bpleh buka lappie n hp thothor ditahan …peringkat author menurun jadi no 2 😥 yahh..auhtor izin ma eomma buat post ini ff .. untungnya dibolehin ….karena author kelas akselerasi jadinya harus ikut2 terobosan dan author sedikit bingung utk mengatur waktunya.. jujur seringkali author terpikir perasaan reader yang  menunggu ff author .. jadi untuk next part nya mungkin akan sedikit lebih lama .. jadi maafin thothor yaahh 😦 semoga kalian ttp setia comment n menunggu updatean nya momochii or salsa 😀

ahahaha… klo uda baca Jangan lupa comment loh,, jangan jadi siders okay 😀 Gomawo my beloved reader :* muach–muach deh pokonya

 

112 responses to “Prisoner Of Love [Love~7]

Leave a comment