Begins of Revenge [CHAPTER 10]

Ini bukan ff ditjao, melainkan ff titipan dari salah seorang teman. Harap memberikan apresiasi berupa komentar setelah membaca ya, terima kasih sebelumnya.

Previous :

CHAPTER 1 – CHAPTER 2 – CHAPTER 3 – CHAPTER 4 – CHAPTER 5 – CHAPTER 6 – CHAPTER 7 –CHAPTER 8 – CHAPTER 9

Begins of Revenge 3

[CHAPTER 10]

Tittle : Begins of Revenge [meet again with you]

Genre : romance and sad

Type : chapter

Main cast : Xi luhan dan Park Ahrin

Other cast :  park Chanyeol and park Jiyeon

Author : lee hae min (uni)

Note : dont copas this ff, anehkah? Hahaha.. ditunggu rclnya ya 🙂

Happy reading 🙂

Author pov :

Hari ini adalah hari seperti biasanya. Dengan suasana yang sama, kota yang sama dan bahkan bumi yang sama. Tidak ada yang berubah. Tapi tidak dengan namja bernama Xi luhan. Baginya hari ini adalah hari yang berbeda dengan suasana yang berbeda juga. Ia menganggap seperti itu karena hari ini adalah hari pertama ia akan berkencan dengan seorang yeoja, yang bahkan belum lebih dari sehari ia kenal. 

Jika saja ia tidak menjawab ya, saat tuan Hyunjoong menjodohkannya dengan putrinya itu mungkin namja tampan ini tidak perlu melakukan kencan. Yang anehnya kencan ini juga merupakan rencana tuan Hyunjoong. Ia masih tidak percaya dengan rencana bahkan perintah-perinta ajushi yang akan menjadi calon mertuanya.

“Sebaiknya kalian besok melakukan kencan, agar mengenal satu sama lain dan terlihat lebih akrab.”ujar tuan Hyunjoong.

Rasanya muak sekali jika mengingat ucapan ajushi berkepala pelontos tersebut, pikir Luhan.

Berpakaian rapi sudah. Membawa barang yang diperlukan sudah. Kini saatnya ia pergi menuju park kafe untuk menjemput calon tunangannya itu. tidak seperti biasanya, Luhan yang selalu mengenakan pakaian kantorannya, namun sekarang ia mengenakan setelan anak muda seperti kaus berwarna putih dengan  dihiasi kalung serta celana jeans berwarna hitam pekat. Sungguh sangat tampan, dan bahkan wajahnya 2 kali lipat terlihat seperti anak baru berumur 17 tahun.

Picture1g

10 menit akhirnya ia sampai di park kafe. Bergegas ia keluar dari mobilnya kemudian masuk kedalam kafe. Saat memasuki kafe dan bahkan ketika ia sudah berada didalam kafe ia menjadi pusat perhatian semua orang. Mereka berdecak kagum terhadap pemuda tampan bernama Xi luhan tersebut. Dan bahkan ada diantara para yeoja yang berada dikafe membicarakan Luhan. Mereka menyebut Luhan dengan embel-embel “pangeran tampan dari surga”

“Oppa kau sudah datang?”teriak seseorang dari belakang. Refleks, Luhan membalikan tubuhnya sehingga dapat melihat kearah orang yang memanggilnya.

“Jika aku sudah berada disini berarti aku sudah datang!”

“Aigoo, tidak perlu sedingin itu oppa.”

“Kau kira aku ini es”

“Mianhe….”

“Sudahlah ayo kita pergi, disini hanya membuang waktu saja. Lagi pula aku sudah malas menjadi bahan tontonan seperti ini.”protesnya sembari terus memperlihatkan sorot mata tajamnya.

“Keure…”

“Tapi oppa tunggu..”

“Apa lagi?”

“Aku harus memberikan ini..”ujar Jiyeon. Dan tiba-tiba saja….

Chu…..

Yeoja manis itu, mencium pipi Luhan di hadapan semua pengunjung park kafe. Sontak membuat Luhan kaget setengah mati. Bukan hanya Luhan namun, para pegawai dan para pengunjungpun sama kagetnya. Dan bahkan ada diantara para pengunjung yang merasa iri pada Jiyeon karena memiliki namja setampan Xi luhan. Namun bagi Xi luhan ini bukan merupakan kejadian yang patut dibanggakan. Ia merasa dirinya saat itu sangat bodoh. Ia dipermainkan oleh anak kecil seperti Jiyeon.

“YYA….”

“Tidak usah berteriak, kajja.”ujar Jiyeon kemudian menarik Luhan dengan paksa untuk menuju mobil Luhan.

Sementara itu……

“Ahrin-ssi lihat, direktur ji mencium pipi namjanya.”sontak neulra memberitahu pada Ahrin yang kini sedang berada didapur. Penasaran dengan yang dikatakan neulra. Ahrin bergegas keluar dari dapur untuk menyaksikan adegan romantis tersebut. Namun saat setelah keluar dari dapur, malang nasibnya sehingga…

Brukk…

Kepalanya terjeduk oleh kayu yang berada di etalase kue dan pastry. Ia mengaduh kesakitan, namun apa boleh dikata. Itu kesalahan dirinya karena ia ceroboh. Sampai-sampai kayu yang sudah jelas-jelas terpajang didekat etalase ia gilas habis. Selain itu suara dentumannya sangat keras, sehingga membuatnya menjadi pusat perhatian didalam kafe.

“gwenchana?”tanya neulra khawatir.

“Ne gwenhanayo..”jawabnya sembari mengelus-ngelus jidatnya itu.

“Kau seharunya hati-hati.. bahkan kayu sebesar itu kau gilas.”ujar neulra.

“Mianhe, karena aku penasaran dengan namja yang disukai direktur ji…”

“Percuma saja kau berkata penasaran, toh kau tidak bisa melihatnya.”

“Wae?”

“Karena mereka sudah pergi.”ucap neulra smbari menunjuk kearah luar jendela. Dan benar saja, ketika Ahrin melihatnya ia hanya bisa melihat punggung namja yang disukai Jiyeon tanpa melihat secuil wajahnya. karena mereka sudah memasuki mobil, kemudian pergi entah kemana.

Rasa kecewa kini membalut Ahrin. sudah dua kali ia seperti ini. Pertama ketika ia ditelepon Chanyeol sehingga tidak bisa bertemu dengan namja yang disukai Jiyeon. Dan kedua ia terpentok kayu. Apakah ini takdir dari tuhan untuk Ahrin agar tidak pernah sama sekali melihat namja yang disukai Jiyeon.

“bagaimana wajahnya?”tanya Ahrin penasaran pada neulra.

“Seperti manusia”

“YYA! choi neulra aku serius!”

“Ne..ne arraseo…, dia berwajah tampan seperti malaikat, berkulit putih seperti susu, dan memiliki senyuman paling indah.”jelas neulra yang seolah-olah mendramtisir deskripsinya.

“Kau hanya bergurau.”

“Aniya, aku tidak bergurau…”prote neulra, yang meyakinkan bahwa ia berkata jujur. Namun tetap saja Ahrin tidak mempercayai ucapan neulra. Karena tidak akan mungkin ada seorang namja bisa sesempurna itu, kecuali orang itu… ya namja itu….pikir Ahrin. namun sudahlah, karena orang itu tidak mungkin dia. Dia yang berada dimasalalunya itu mungkin sudah bahagia dengan orang yang dicintainya.

***

@mall seoul

“Park Chanyeol untuk apa kau mengajakku ke butik?”protes yeoja manis yang sedari tadi hanya bisa mengeluh dan memprotes segala yang dilakukan namja bernama park Chanyeol.

Namun sang namja sepertinya hanya bisa menerima dan bersabar tentang segala kekesalan yang diberikan yeoja tersebut.

“Untuk membelikanmu baju Park Ahrin.”

“Bajuku sudah banyak tak perlu kau belikan lagi, yang kubutuhkan sekarang adalah..”

Kruyukkkkkk…

“Hei Ahrin, apa kau mendengar suara petir?”tanya Chanyeol dengan nada serius. Namun keseriusannya itu malah mmbuat yeoja yang sedari tadi menunggunya memilih baju menjadi kesal.

“Aish kau menyebalkan, itu bukan suara petir, itu suara…perutku..”cicitnya dengan malu-malu.

Kemudian Chanyeol, menariknya dan membawanya pergi bersamanya. Ahrin terlihat bingung dengan semua kelakuan Chanyeol.

“Mau kemana?”

“Mengajakmu untuk membeli sesuatu agar dapat dimakan nona..”jawabnya yang tak luput dengan sentuhan manis yang selalu ia berikan.

***

@mall seoul, dibagian tempat lain

“Oppa bagaimana dengan yang ini.. apakah cocok untukku?”tanya Jiyeon antusia pda Luhan. Namn sepertinya Luhan yang sudah bosan menunggu berjam-jam didalam sebuah toko butik hanya untuk menjawab cocok atau tidaknya mulaikesal. Ia tidak pernah menyangka jika berkencan dengan yeoja bernama park Jiyeon akan seperti ini. Buka hanya bosan, melainkan Luhan tak tahu harus berbuat apa sekarang. Sedari tadi ia hanya memainkan ponselnya sebagai pengusir rasa bosan.

“Mau berapa jam lagi kita berada disini? Apa kau tidak lihat diriku saat ini? Lama-lama aku bisa lumutan.”protesnya dengan sangat ketus tanpa memperdulikan perasaan Jiyeon.

Jiyeon hanya bisa kecewa atas perlakuan Luhan. Namun apa boleh dikata, inilah resikonya mencintai seorang Xi luhan. Namja dingin namun sangat tampan.

Kemudian Jiyeon menyimpan bajunya yang tadi ia perlihatkan pada Luhan.

“Sekarang ayo kita pergi.”ajak Luhan

“Kemana?”

“Mencari sesuatu untuk dimakan.”

***

@mall seoul, restoran cepat saji maxicana

“Maaf mengajakmu kerestoran cepat saji, karena hanya tempat ini yang tidak terlalu penuh dikunjungi pembeli.”jelas Chanyeol pada Ahrin.

“Gwenchana, makanan disini juga sama enaknya seperti restoran lain.”

“Ne, sebaiknya aku memesan terlebih dahulu.”ujar Ahrin, yang kemudian pergi mengantri untuk memesan makanan. Chanyeol hanya menunggu dimeja. Selama menunggu ia memainkan ponselnnya.

Seorang yeoja dan seorang namja memasuki restoran cepat saji tersebut. Mereka terlihat seperti pasangan kekasih. Sangat serasi. Tekadang mereka berdua menjadi sorotan di mall tersebut. Ada yang iri karena ketampanan dan kecantikan keduanya. Adapun yang iri karena mereka sangat cocok sekali.

Namun keserasian itu tak tampak seperti aslinya. Meskipun sang yeoja menggandeng mesra lengan sang namja. Tetap saja didalam hati sang namja, ia merasa kesal dan risih.

Mereka berdua mencari-cari  meja yang kosong. Setelah mendapatkannya kemudian sang namja yang bernama Xi luhan tersebut mengantri untuk memesan pesanannya. Sedangkan sang yeoja –park Jiyeon ia hanya bisa menunggu bak putri raja.

“Anda ingin memesan apa nona?”tanya pelayan restoran dengan ramah tamah.

“Ehmm… 2 cola dan 2paket a.”jawab Ahrin.

“2 cola dan 2 paket a, apa perlu tambahan yang lain?”

“Aniya…”

“Baiklah tunggu sebentar nona..”ujar pelayan tersebut sembari memberikan daftar yang Ahrin pesan pada pegawai lain yang bertugas menyiapkan makanan dan minumannya.

Sementara di antrian lain, kini giliran Luhan yang memesan pesanannya tersebut. Ya meskipun ia benar-benar sudah sangat kesal karena antriannya cukup lama. Padahal sebelum ia memutuskan untuk masuk kerestoran ini ia mlihat antriannya sangat sedikit. Sehingga dengan cepat ia bisa memesan makanan. Namun sepertinya saat ia mengantri, dewi fortuna tidak berpihak kepadanya.

“Anda ingin memesan apa tuan?”tanya pelayanlain dengan ramah.

“2 pepsi dan 2 chicken fillet.”jawabnya singkat dengan nada sinis. Sepertinya sang pelayan tau jika Luhan sudah terlihat kesal, oleh sebab itu ia tidak bertanya lagi tentang pesanan tambahan pada Luhan. Karena melihat Luhan berbicara dengan nada sinis saja sudah menakutkan.

3 menit kemudian

“Nona ini pesanannya silahkan..”

“Tuan ini pesanannya silahkan..” ucap kedua pelayan secara bersamaan. Dan kedua orang yang memesan pesanannya tersebut memberikan beberapa lembaran uang untuk membayar pesanannya. Kemudian mengambil baki yang berisi pesanan mereka.

“kamshamida nona..”ucap sang pelayan dengan ramah.

“Ne..”jawab Ahrin tak kalah ramahnya.

Namun di antrian lain seorang pelayan berteriak, memanggil-manggil namja yang tadi memesan kepadanya. Sepertinya sang pemesan melupakan sesuatu sehingga membuat sang pelayan berteriak memanggilnya.

“Tuan yang berbaju putih, maaf ini kembalian anda!!”teriak seorang pelayan sembari memegang beberapa lembar uang, yang sepertinya itu adalah kembalian yang dimiliki oleh namja tadi.

Sudah beberapa kali pelayan tersebut memanggilnya, namun tetap saja orang yang ia panggil tidak mendengarnya. sepertinya suara hiruk pikuk di retoran tersebut yang bisa dibilang terlalu berisik sehingga membuat orang yang ia panggil tidak mendengar.

Seorang yeoja yang berada diantrian lain melihat kejadian tersebut. Sepertinya ia merasa kasian terhadap pelayan yang sedari tadi terus berteriak. Kemudian ia menghampiri pelayan itu sembari membawa baki pesanannya.

“Permisi, apa bisa kembalian itu diberikan kepada saya? Dan nanti saya akan memberikan kepada pemiliknya, dan Anda hanya menunjukan kepada saya, ciri-ciri orangnya.”tawar Ahrin dengan bahasa yang sopan. Setelah mendengar ucapan Ahrin, sang pelayan restoran tersebut senang. Dengan ringkas pelayan tersebut memberitahukan ciri-ciri sang pemilik kembalian.

Ahrin yang sudah mendengar penjelasan dari sang pelayan, dengan langkah seribu ia mencari orang tersebt. Ia memasang mata dengan fokus agar mudah ditemukan, serta mengingat kembali ciri-ciri yang diberitahukan kepdanya.

“Namja berkaus putih, berkulit putih, bermuka tampan…”ucap Ahrin yang selalu diulang-ulang.

Tiba-tiba saja matanya menemukan sosok yang sama dengan ciri-ciri yang diberikan oleh sang pelayan. Itu dia, pikir Ahrin dengan cepat. Perlahan ia melangkahkan kakinya untuk mendekati namja tersebut. Semakin lama semakin dekat dan sangat dekat…

“Permisi, kau yang berbaju putih. Tolong berhenti sebentar.. kau melupakan kembalianmu..”ucap Ahrin yang mengikutinya dari belakang. Namun sepertinya orang tersebut tidak mendengar atau mungkin hanya berpura-pura tiak mendengar. Entahlah tidak ada yang tahu.

“Ini kembalianmu…”ucap Ahrin sekali lagi. tidak ada respon maupun jawaban sama sekali.

“YYA KAU SI BAJU PUTIH, APA KAU TULI INI KEMBALIANMU!”teriak Ahrin karena kesal dengan namja yang berada dihadapannya itu.

Namja tersebut yang sedari tadi hanya mencoba diam akhirnya terusik juga, karena ulah Ahrin yang bisa dikatakan memalukan. Dengan kasar namja itu membalikan badannya.

“KAU MAU APA HAH?”teriaknya lagi tidak mau kalah. Namun tenaga sang namja yang sangat kuat membuat nampan yang dibawa Ahrin oleng dan kemudian….

Brukkk….

Semua pesanan Ahrin jatuh dan berceceran dilantai restoran. Kejadian tersebut sekarang menjadi bahan tontonan direstoran. Beberapa orang mengatakan kalau itu terjadi karena sebuah pertengakaran sepasang kekasih. Padahal, hal yang sesungguhnya adalah, seorang yeoja yang mengembalikan kembalian uang kepada seorang namja namun sang namja yang se-akan tidak peduli membuat sang yeoja kesal. Tapi itu semua tidak penting untuk Ahrin, yang ia pentingkan adalah nasibnya. Ya nasibnya yang saat ini sungguh memalukan. Sudah nampannya jatuh iapun ikut-ikuttan terjatuh.

“Dasar namja menyebalkan, sudah untung aku mau mengembalikan kembalian punyamu. Sekarang KAU MALAH MEMBUATU MALU HAH!”maki Ahrin dengan penuh emosi disetiap kata-katanya sembari membereskan nampannya tanpa mau melihat kearah sang namja yang menjatuhkannya.

“Aku tidak menyuruhmu untuk mengambilkan kembalianku.”jawabnya enteng kemudian perlahan pergi meninggalkan Ahrin.

Sudah tidak membantu, menyalahkan diriku.. sungguh keterlaluan namja berbaju putih itu, gumam Ahrin yang terus saja bersumpah serapah didalam hatinya.

“Heh kau namja berbaju putih…setidaknya kau membantuku namja menyebalkan..”

“KAU SIAPA HAH MENCAPKU SE-ENAK JIDATMU..”teriak namja tersebut. Kemudian kembali menghampiri Ahrin yang sekarang sedang membereskan pesanannya itu.

“KAU JUGA SIAPA HAH? DASAR NAMJA TIDAK TAHU BERTERIMA…….

“Kasih…..”

Keduanya saling bertemu. Ya, saling menatap satu sama lain. Rasa tidak peraya membesit dibenak keduanya. Apakah ini takdir? Bagaimana mungkin mereka bertemu lagi? disaat mereka telah menentukan jalan hidupnya masing-masing. Dan sudah berjanji pada dirinya masing-masing untuk melupakan masa lalunya itu. tapi seolah Tuhan berkehendak lain, sehingga kedua insan tersebut dipertemukan kembali.

Sorot mata keduanya mengisyaratkan rasa tidak percaya. Keduanya hanya bisa terdiam, seolah-olah lidahpun kelu untuk mengucapkan sepatah kata. Keadaan mereka berdua terguncang, kaget, dan heran. Jika saja ini sebuah film, mungkin ini adegan pertemuan dengan seseorang yang berarti dengan efek slowmotion didalamnya.

“Ahrin….”

“Xi luhan…..”

Ucap keduanya dengan gugup.

“Oppa kau sedang apa disana?”panggil seseorang yang datang menghampiri mereka.

“Ahrin-ssi mengapa kau sangat lama?”panggil lagi dari seorang namja.

Pada akhirnya, ke-empat manusia tersebut saling bertemu satu sama lain. Rasa tidak percaya dan kaget semakin menjadi-jadi ketika Luhan, ya namja bernama Xi luhan melihat sosok namja jangkung dihadapannya. Namja yang ternyata sahabatnya itu, namja yang mengaku pergi ke Amerika untuk mengurus perusahannya namun kenyataannya ia malah berada dihadapannya sekarang. Selain itu hal yang paling mencengangkan adalah, bagaimana bisa Ahrin bersama Chanyeol?

“Eonni mengapa bisa ada disini?”tanya Jiyeon

“Jiyeon, kau juga mengapa ada disini?”balas Ahrin

“Chanyeol, bagaimana mungkin kau berada di Seoul?”tambah Luhan

“Luhan hyung, mengapa kau bersama seorang yeoja?”tanya Chanyeol yang juga menambahkan.

***

Suasana menjadi sangat canggung ketika ke-empat manusia yang tadi dipertemukan dengan cara yang bisa dibilang kelewat aneh. Sekarang mereka duduk di meja yang lebih besar namun tetap direstoran yang sama. Kejadian baki tumpah dan semacamnya sudah mereka lupakan. Ketiga diantara mereka hanya bisa diam dan bahkan selalu diam. Namun seorang lagi selalu saja berceloteh, tanpa memahami suasana tegang yang beredar disekelelilingnya. Karena sepertinya seorang lagi itu tidak mengetahui apa yang dipermasalahkan dari ketiga lainnya.

Xi luhan, ya namja itu hanya bisa menatap heran kearah Ahrin dan Chanyeol. ia masih tidak membayangkan apa yang tejadi pada dirinya. Ketika ia sudah memutuskan untuk melupakan sosok yeoja dihadapannya itu, tapi apa yang terjadi? takdir malah mempermainkannya. Seolah-olah kembali mengorek tentang masa lalunya itu.

“Eonni, akhirnya kau bisa bertemu dengan namja yang kusukai ini.”ucap Jiyeon dengan antusias. Mendengar ucapan Jiyeon, Luhan langsung menatap sinis Jiyeon dan kemudian pandangannya beralih pada Ahrin, yeoja yang saat ini hanya memberikan senym kecutnya itu.

“Oppa kenalkan, dia Ahrin eonni..dia bekerja di Park kafe dia ini orang yang waktu itu ingin melihat oppa… dan eonni kenalkan ini Xi luhan ooppa, dia adalah calon tunangaku..”tutur Jiyeon.

Sontak ahin dan Chanyeol yang mendengarnya kaget bukan main. Ia tidak menyangka jika yeoja cantik benama park Jiyeon adalah calon tunangannya. Dan dapat disimpulkan bahwa Luhan sebentar lagi akan menikahi Jiyeon.

Saat ini Ahrin hanya bisa tegar, ia tidak tahu harus berbuat apa. Emosinya sedari tadi ia tahan. Hanya senyuman yang ia berikan. Senyuman kepahitan lebih tepatnya.

“Dia kerja di kafemu?”tanya Luhan, yang kemudian hanya sebuah senyuman yang diberikan Jiyeon untuk mejawabnya. Dan sekarang masuk akal. Nona park yang selalu di bicarakan Tuan Hyunjoong adalah Ahrin, dan orang yang ingin melihat dirinya juga bermarga park yang ternyata Ahrin. tiba-tiba saja ditengah-tengah kekacauan suasana, Ahrin melakukan sesuatu yang nampak aneh.

“Kenalkan aku Park Ahrin, senang bertemu denganmu Tuan….Xi..Luhan.”ucap Ahrin sembari mengulurkan tangannya. Senyumnya ia rekahkan sekuat tenaga, agar dapat menutupi wajah gelisahnya.

Luhan hanya bisa menatapnya bingung. Apa yang dilakukan yeoja itu? seolah-olah ia tidak mengenal dirinya.

Namun semua kebingungannya itu hilang ketika melihat kearah Jiyeon. Ya Luhan tahu, Ahrin melakukan itu untuk Jiyeon. Ia tidak mau sampai Jiyeon mengetahui masalah masa lalunya. Dan ia tidak mau mengecewakan Jiyeon setelah tahu bahwa namja yang sangat disukai Jiyeon adalah dirinya.

“Ne, arrseo… aku Xi luhan.”jawabnya singkat.

“Nah eonni, sekarang aku ingin tahu… apa lelaki dingin dan menyebalkan yang eonni suka itu namja yang disamping eonni?”tanya Jiyeon tiba-tiba yang semakin memperkeruh suasana.

“Bwo???”

“Eonni apa kau sudah pikun, kau pernah bilang padakukan jika kau menyukai seorang namja yang dingin dan menyebalkan..”jawab Jiyeon dengan polos.

Keringat dingin mulai bercucuran pada Ahrin. dipelipisnya bahkan di sekitar bibir atasnya. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Jiyeon tersebut. Jika  ia menjawab ya, ia tidak mau membuat salah paham dirinya dengan Chanyeol. jika tidak, mungkin Luhan akan tahu siapa maksud darinamja dingin yang ia suka. Hal macam gila apakah lagi yang dialami Ahrin, sehingga yeoja ini selalu berada dalam situasi tegang.

“Itu………”jawab Ahrin ragu-ragu. Sorot matanya, mengarah kesosok namja yang berada dihadapanya. Namja yang dulu dan hingga kini memberikan luka terdalam untuknya. Bahkan mungkin trauma terbesar yang pernah ia alami.

Tatapan nanar, atau mungkin tatapan cinta yang yeoja itu berikan. Tidak ada yang tahu.

“Ne, namja itu adalah aku.”ujar Chanyeol dengan tiba-tiba sembari merangkul Ahrin mesra. Chanyeol tidak peduli jika Luhan akan menatapnya sinis bahkan mungkin membuat Luhan kesal. Namun satu hal yang pasti, namja jangkung itu mengetahui apa yang disarakan Ahrin.

“Jinja?? Eonni, kau sungguh beruntung mendapatkan dia.”

“Ne..”cicit Ahrin.

Di tengah suasana menegangkan, beberapa pelayan datang menghampiri meja mereka dan menaruh beberapa pesanan diatas meja. Jiyeon dengan cepat mengambil sebotol cola dan menyeruputnya, namu ketiga lainnya hanya bisa diam dengan kecanggungan masing-masing.

“Oppa..”

“Hmm..”

Chu……….

Jiyeon kembali mencium pipi Luhan. Namun ini berbeda, dia menciumnnya didepan Ahrin dan Chanyeol. ya di depan seorang yeoja yang memiliki perasaan sama sepeti Jiyeon. Menyukai namja bernama Xi luhan.

“YYA, APA YANG KAU LAKUKAN!!!”protes Luhan dengan makian keras disetiap ucapannya. Jiyeo hanya bisa tertunduk setelah mendapat teguran dari Luhan. Dengan cepat matanya itu melihat ekspresi Ahrin. tidak ada perubahan, simpul Luhan dengan kecewa.

Luhan salah sebenarnya hati yeoja itu sakit ya sangat sakit. Ia tidak tahu bagaimana meng-ekpresikan kesakitannya itu. jika perlu menangis mungkin ia akan menangis, tapi ternyata seseorang telah menguatkannya. Seseorang itu mengenggam erat tangan miliknya. Dan berkata.. “jangan kau lihat jika itu membuatmu sakit..”

“Mianhe.. aku harus kebelakang sebentar rasanya perutku sedikit sakit..”ucap Ahrin kepada yang lainnya. Dengan cepat ia meleos meunuju wc restoran. Didalam wc itu ia menupahkan semua emosinya yang sedari tadi ia tahan.

Ia memegang dadanya, sekarang ia merasakan rasa sakit yang amat mendalam. Sangat sesak, seolah –olah tak dapat bernapas. Kini hatinya benar-benar hancur, rasanya ingin sekali dirinya menangis tapi berusaha menahannya. Seberat keras ia menahannya tetap saja air mata itu membasahi pipinya yang lembut. Ia menangis sekencang-kencangnya, untung saja wc yang ia gunakan kini kedap suara sehingga menutupi suara tangisannya.

“Bodoh…”gumamnya yang memperlihatkan senyum kepahitan.

Beberapa menit ia habiskan di wc. Merasa dirinya sudah puas menguras semua emosinya, kemudian ia berniat keluar dari wc. Ia tahu matanya pasti sembab. Oleh karena  itu, sebelum keluar dari wc Ahrin membasuh mukanya terlebih dahulu dan kemudian menstabilkan suaranya agar tidak terlalu kelihatan jika dirinya telah menangis.

“Park Ahrin semangat!”suportnya pada dirinya sendiri yang kemudian bergegas keluar dari wc.

Baru saja ia menumpahkan emosinya pada ruangan wc, kini emosinya itu semakin bertambah ketika meihat sosok namja yang dikenalnya itu bersender didekat pintu wc.

“Kau habis menangis?tanyanya

“Ani…”

“Bohong..”jawab namja itu. namun sepertinya Ahrin tak menghiraukan namja itu, sehingga ia pergi meleos meninggalkan namja itu.

“Tunggu..”cegahnya sembari menarik lengan Ahrin.

“Lepaskan!”jawab Ahrin yang mengempaskan gemgammannya itu dengan kasar.

“Apa sebenci itukah dirimu padaku Ahrin? sampai-sampai kusentuh saja kau menolaknya?”

“Aniya…”jawab Ahrin lagi. bergegas ia kembali mencoba meninggalkan namja itu, ya Xi Luhan. Tapi apa yang terjadi. tiba-tiba saja, namja itu memeluk Ahrin. dia mendekap Park Ahrin sangat erat dan penuh kehangatan. Hal ini sontak membuat Ahrin kaget, terlebih lagi ketika Ahrin mencoba meronta-ronta justru Luhan semakin mempererat pelukannya.

“Kau tahu, selama ini aku mencarimu…setelah kau menghilang dan meninggalkan surat bodohmu itu. aku benar-benar stress, aku tidak tahu harus mencarimu kemana…segala cara sudah kulakukan, tapi tetap saja hasilnya nihil. Dan sekarang..kau berada dihadapanku..didekapanku…mianhe telah membuatmu seperti ini, mianhe telah merampas hal yang paling berharga untukmu, mianhe telah merengut senyumanmu….jebal kembalilah bersamaku”tuturnya.

Ucapan Luhan membuat yeoja yang berada dihadapanya itu kebingungan. Ia tak tahu harus berbuat apa. Hatinya bingung, antara senang karena bisa bertemu lagi dengan namja yang ia sukai serta mendengar ucapan romantis namja tersebut..atau harus membencinya karena telah membuatnya hancur…apakah ini saatnya untuk Ahrin dapat memaafkan dan menerima kebali Luhan?

eonni kenalkan ini Xi luhan oppa, dia adalah calon tunangakutiba-tiba saja ucapan Jiyeon terbesit dipikiran Ahrin.

Tidak, ia tidak boleh kembali bersama Luhan. Ia tidak mau membuat Jiyeon marah dan bahkan kecewa padanya. Karena Ahrin tahu jika Jiyeon sangat mencintai namja yang sekarang mendekapnya. Ia tidak akan mungkin mengambil Luhan dari tangan Jiyeon, apalagi mereka akan bertunangan. Hanya Jiyeonlah yang pantas bersanding dengan Luhan, ya hanya Jiyeon bukan dirimu Park Ahrin… gumamnya.

“Lepaskan Xi luhan! Apa kau tidak puas hah membuatku sengsara seperti ini? Aku sudah bahagia dengan kehidupanku sekarang. Jebal, jangan pernah kau ganggu kehidupanku lagi.”jelasnya sembari melepaskan pelukan Xi luhan dengan kasar. Luhan terlonjak kaget atas perlakuan yeoja yang dihadapannya. Kata-kata yeoja itu seperti duri yang menusuk ulu hatinya. sangat dalam dan sakit. Beribu-ribu penyesalan semakin bertambah dibenak namja China itu sekarang.

“Tapi Ahrin, kumohon kembalilah bersamaku lagi..”paksanya dengan wajah memelas.

“Sirreo!”

“Wae? Bukankah kau menyukaiku?”

“Dengar Xi luhan, dulu aku memang menyukaimu tapi itu dulu saat aku benar-benar dibutakan olehmu. Saat itu aku benar-benar bodoh bisa menyukai namja sepertimu. Sekarang dan detik ini juga aku tidak pernah menyukaimu lagi. kau hanya bagian masa laluku. Lagi pula, sekarang kau sudah dimiliki oleh Jiyeon, jadi kuharap kau bisa membahagiakan dia.”tutur Ahrin lagi dengan air muka serius, namun di bagian kecil hatinya ia berteriak. Ia tidak menginginkan ini semua. Ia ingin bersama Luhan tapi mengapa, seolah-olah ada tembok besar yang menghalanginya.

“Kau bohong Park Ahrin, sudah kubilang kau jangan pernah membohongiku. Apa kau tahu jika aku juga…. aku…..”ucapnya yang terpotong karena gugup. Hatinya kini benar-benar berdebar sangat kencang. Ia tidak bisa meneruskan ucapannya itu. sangat susah jika ia mengeluarkan kata-kata itu.

“Bwo? Apa yang ingin kau katakan?”

“Aku hanya ingin mengatakan mengapa kau bisa tinggal bersama Chanyeol?”

“Itu bukan urusanmu!”sentak Ahrin pada namja china itu. kemudian pergi meninggalkannya sendirian.

Kau bodoh Xi luhan, ledeknya dalam hati. Ia menyesal tidak bisa mengatakan kata-kata itu. ya sebuah kata-kata ajaib untuk Ahrin seorang. Ia tidak pernah tahu sejak kapan ia bisa merasakan hal seperti itu. Sejak kejadian di namsan tower atau mungkin saat pertama kali bertemu. Yang jelas hatinya sejak dulu hingga kini tidak akan pernah berubah.

“Park Ahrin, aku benar-benar mencintaimu.. dan perasaan itu tidak akan pernah berubah sampai kapanpun.” Kata-kata itu tiba-tiba saja meluncur dibibirnya yang tipis. Sangat lirih namun penuh makna disetiap ucapannya. Ia berharap jika yeoja itu bisa mendengarkan ucapannya itu. namun sayang, sepertinya yeoja itu benar-benar sudah tidak menyukainya dan bahkan mungkin malah balik membencinya. Ya ia sadar ia memang patut dibenci oleh yeoja itu atas segala perbuatan yang dia lakukan dimasalalunya.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang melihat perdebatan kecil itu sedari tadi. Bahkan orang itu mendengar ucapan Luhan. Ya ungkapan perasaan Luhan yang belum sempat ia utarakan pada Ahrin.

Author pov end

***

Ahrin Pov

“Sejak kejadian di mall tadi, kau lebih suka melamun.”tanya seseorang yang sekarang sudah berada disampingku.

“Eh.. aniya, aku tidak melamun.”ujarku ddengan sedikit bumbu kebohongan. Ya sebenarnya bukan sedikit tapi itu benar-benar berbohong.

Memang benar, sejak insiden di mall tadi aku lebih sering melamun. Karena sampai saat ini aku masih tidak percaya jika dapat bertemu kembali dengan namja itu. namja menyebalkan yang membuatku sengsara. Terlebih lagi ketika ia tiba-tiba memelukku dan menyuruhku untuk kembali tinggal bersamanya. Apakah ini pertanda bahwa ia juga sama-sama memiliki perasaan sepertiku? Ah tidak mungkin.. sudah lupakan saja Ahrin. inga sekarang dia bukan siapa-siapa dirimu. Ia telah dimiliki oleh Jiyeon, dan jangan pernah kau merebutnya. Bukankah kau sudah berjanji untuk melepaskannyakan….

“Apa kau masih mencintainya Park Ahrin?”tanya Chanyeol tiba-tiba. Kaget? Tidak perlu ditanyakan lagi itu sudah pasti.

“Aniya…”

Kau sudah mengatakannya Park Ahrin. dengan ini kau benar-benar akan melupakan Xi luhan. Ya melupakannya untuk selama-lamanya. Tapi menagapa rasanya hatiku tidak bisa menerimanya, seperti ada sesuatu yang masih mengganjal. Kosong dan hampa.

“Kau jangan berbohong..”tegasnya

“Aku tidak berbohong” jelas jelas kau berbohong kau berbohong Park Ahrin…bisik hati kecilku dengan tiba-tiba.  Dan kini suara bisikan-bisikan hati kecilku mulai memonopoli semua pikiranku.

“Ahrin-ssi sampai kapan kau akan terus menyukainya? Tolong, lihatlah aku…bisakah kau mencintaiku juga sama seperti kau mencintainya?”ucapnya dengan air muka dan sorot mata yang serius. Baru kali ini aku melihat Chanyeol seperti ini. Ternyata ia juga masih menyukaiku…….

Ahrin pov end

Tbc part 11

92 responses to “Begins of Revenge [CHAPTER 10]

  1. Pingback: Begins of Revenge [CHAPTER 11] | FFindo·

  2. Pingback: Begins of Revenge [CHAPTER 12] | FFindo·

  3. si luhan sm ahrin ketemu lagi, saling bentak2an lagi wkwk lucu mereka 😀 but, the others will be hurt kalo ahrin luhan balik hihi .___.

  4. Pingback: Begins of Revenge [Chapter 13] | FFindo·

  5. wah siapa tuh kira2 yg ndengerin percakapan mereka berdua? chanyeol ataukah jiyeon? ahh entahlah aku tak tahu -,-

  6. kejutan banget keempat orang itu bertemu. .
    kasian chanyeol cintanya masih bertepuk sebelah tangan

Leave a comment